Mohon tunggu...
Revalia F Lasea
Revalia F Lasea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ingin mencari kebenaran

Nothing Special

Selanjutnya

Tutup

Love

Di Antara Kebahagiaan dan Ikatan Suci

6 Februari 2021   23:52 Diperbarui: 7 Februari 2021   00:09 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Apakah benar pernikahan adalah kunci kebahagiaan ?

Kalau kita melihat pada perkembangan dunia, beberapa penduduk Negara maju tak lagi menjadikan pernikahan sebagai tujuan utama hidupnya. Misalnya Amerika Serikat yang merupakan negara maju dengan pertumbuhan masyarakat modern yang cepat ternyata terdapat sekitar 20 persen atau setara 42 juta orang AS belum pernah menikah meski sudah memasuki usia siap nikah. 

Di Jepang sendiri angka Pernikahan pada periode 2017 menurun 13.000 dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 607.000 atau paling sedikit sejak akhir Perang Dunia II.[source] Negara maju merupakan cerminan atau pusat percontohan bagi Negara-negara berkembang. Jika kemudian Negara berkembang mulai mengikuti pola Negara-negara maju tersebut bagaimanakah nasib pernikahan kedepannya ?

Kalau kita melihat lebih jauh kepada orang-orang terkemuka dan terkenal terutama para wanita, apakah sebagian besar dari mereka rumah tangganya berjalan lancar dan bahagia ? misalnya para artis seperti Rossa, Yuni Shara, Maia atau artis hollywood seperti Brad Pitt, Angelina Jolie, Johny Depp, Kim Kardashian, dll. Begitu juga pengusaha sukses seperti Jeff Bezos (CEO Amazon), Steve & Elaine Wynn (Pendiri Kasino Wynn), JK Rowling (penulis terkenal), dll. 

Hampir semua orang sukses dan terkemuka di dunia jarang memberitakan tentang kebahagiaan pernikahan atau rumah tangga mereka, bahkan dari para wanita sukses tersebut banyak yang merupakan korban perceraian. Apakah “perceraian” yang membuat mereka menjadi lebih gigih dan bersungguh-sungguh hingga sukses atau justru sebaliknya kesuksesan dan keberhasilan mereka yang memancing terjadinya “perceraian” ? Lalu bagaimana dengan narasi yang mengatakan “pernikahan adalah sumber kebahagiaan” ?

Untuk menjawab hal ini mungkin harus kembali kepada individu masing-masing, bisa jadi mungkin bukan pernikahan lah yang menjadi kunci kebahagiaan. Bila memang pernikahan adalah sumber kebahagiaan, mengapa ada banyak orang yang justru lebih bahagia dan sukses setelah bercerai atau tidak menikah ? kalau memang semua manusia ditakdirkan untuk menikah  dalam hidupnya, bagaimana dengan para biarawan, uskup, biksu dan tokoh agama lainnya yang tidak memperbolehkan menikah ? lalu bagaimana dengan mereka yang sampai akhir hayatnya belum atau tidak menemukan pasangan yang tepat yang mampu memberinya kebahagiaan sejati ?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun