Mohon tunggu...
Muhammad Revaldo Putra Pradana
Muhammad Revaldo Putra Pradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unair Vokasi Manajemen Perhotelan

Pelajar Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Keluarga Menolak Autopsi: Memahami Faktor Emosional dan Budaya

16 Juni 2024   02:20 Diperbarui: 16 Juni 2024   06:55 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Norma Budaya

Setiap budaya memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana tubuh orang yang meninggal harus diperlakukan. Di beberapa budaya, autopsi dianggap tidak wajar atau tidak sesuai dengan tradisi setempat. Norma-norma ini bisa sangat kuat dan berpengaruh terhadap keputusan keluarga.

2. Keyakinan Agama

Banyak agama memiliki pandangan yang spesifik tentang penanganan tubuh setelah kematian. Misalnya, dalam Islam, ada keyakinan bahwa tubuh harus segera dikuburkan tanpa ditunda-tunda, yang membuat prosedur autopsi menjadi tidak sesuai. Demikian juga, dalam Hinduisme, integritas tubuh dianggap penting untuk proses reinkarnasi.

3. Adat Istiadat dan Ritual

Adat istiadat dan ritual kematian dalam berbagai budaya sering kali tidak kompatibel dengan proses autopsi. Misalnya, beberapa budaya memiliki ritual pemakaman yang harus segera dilakukan setelah kematian, sehingga waktu untuk melakukan autopsi menjadi sangat terbatas atau tidak memungkinkan.

Faktor Legal dan Sosial

1. Ketidakpercayaan pada Sistem Medis

Ketidakpercayaan pada sistem medis dan legal sering kali menjadi alasan keluarga menolak autopsi. Keluarga mungkin merasa bahwa hasil autopsi tidak akan akurat atau bisa dimanipulasi.

2. Keengganan Menghadapi Proses Hukum

Dalam beberapa kasus, autopsi bisa mengarah pada proses hukum yang panjang dan melelahkan. Keluarga mungkin ingin menghindari stres tambahan yang terkait dengan investigasi hukum yang mungkin muncul sebagai akibat dari hasil autopsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun