Mohon tunggu...
Reva Khoirun Nisa
Reva Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Historis Dinasti Mughal Pada Masa Pemerintahan Sultan Akbar Tahun 1556-1605 M

29 Juni 2024   06:54 Diperbarui: 29 Juni 2024   06:54 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akbar dikenal toleransinya terhadap berbagai agama dan budayanya. Espansi pemerintahan Akbar semakin meluas. Keberhasilan tersebut tidak dapat dilepaskan dari kondisi stabil dan intregasi masyarakat yang berada di bawah pemerintahannya berkat kebijakan shul-i kull (toleransi universal) selama kepemimpinannya. Akbar memperlakukan kesetaran derajat bagi semua warganya, menghapuskan jizyah bagi umat non Islam, menikahi perempuan Hindu, mengikuti perayaan agama Hindu, mendorong kajian perbandingan agama dengan membentuk ibadat khana (tempat peribadatan), serta menerapkan konsep elektik Din-i ilahi yang diharapkan dapat diterima oleh semua penganut agama di India, meskipun ada penolakan dari Syekh Ahmad Sirhindi.

Akbar dikenal sebagai pemimpin yang toleran dan pluralis. Ia mendirikan Din-i-Ilahi, agama sinkretis yang menggabungkan elemen Islam, Hindu, dan Jainisme. Din-i-Ilahi melambangkan toleransi dan inklusivisme Akbar, dan menjadikannya pemimpin yang dihormati oleh semua kelompok agama. Din Ilahi adalah instrumen birokrasi utama dalam dorongan legislatif Akbar, yang menciptakan kepemimpinan langsung di bawah komandonya. Para pengikutnya bersumpah untuk mengorbankan jiwa, harta, agama, dan kehormatan dalam pelayanan kepada Akbar. Din-i-ilahi bukanlah agama baru, tetapi merupakan perkumpulan keagamaan yang bertujuan agar semua orang masuk perkumpulan itu, terutama pembesar kerajaan (baik Islam maupun Hindu). Ada faktor-faktor yang mempengaruhi Din-i-ilahi itu muncul diantaranya adalah ulama dan pemimpin agama saling berbeda pendapat, mengecam, dan terpecah belah terkait masalah keagamaan. Selanjutnya keadaan dan penganut agama Hindu di India semakin fanatik serta sering bertikai karena pengaruh tokoh-tokoh agama dan pengaruh dari penasihat agama bersama penasihat politik Akbar. Oleh karena itu, kebijakan Akbar tampak sinkretik, liberal, dan berani mengorbankan nilai syariat Islam demi terciptanya intregasi dan kehidupan harmonis bersama semua masyarakat di wilayah kekuasaan Mughal.

PENGARUH KEBIJAKAN YANG DI TERAPKAN SULTAN AKBAR

Kebijakan-kebijakan Sultan Akbar membawa dampak bagi kehidupan masyarakat di India pada masa itu. Kebijakan dalam bidang politik bertujuan agar Dinasti Mughal dapat mencapai kejayaan dan dapat memperluas daerahnya. Kebijakan di bidang ini mempengaruhi India sebagai negara merdeka, pembagian  kerajaan, dan dukungan  rakyat. Kebijakan dalam bidang sosial Sultan Akbar adalah penghapusan sistem kasta di India, kesetaraan gender dan persamaan hak. Pengaruh bidang agama dan seni Sultan Akbar berpengaruh pada karya sastranya. Pengaruh dalam bidang ekonomi Sultan Akbar ini membawa kebijakan ekonomi dalam penghapusan pajak sehingga rakyat dapat menikmati hasil panen yang dimilikinya. Yang terakhir yaitu pengaruh pada bidang perluasan wilayah Sultan Akbar. Pada masa Sultan Akbar, ia mengorganisir pemerintahan yang tertib dan menerapkan sistem militeristik untuk melindungi wilayahnya.

Kesimpulan 

Dari pemaparan di atas, bahwa masa pemerintahan Sultan Akbar (1556-1605 M) menandai masa keemasan Dinasti Mughal. Pandangannya yang jauh ke depan dan kepemimpinannya yang mumpuni membawa Kerajaan Mughal ke garda terdepan dalam berbagai bidang dan menjadikannya salah satu era paling gemilang dalam sejarah India. Akbar  memperluas wilayah Kesultanan Mughal secara signifikan dan berhasil membangun kerajaan yang kuat dan stabil. Ia memperkenalkan sistem pemerintahan  terpusat dan efisien dengan birokrasi  terstruktur dan  militer  modern. Toleransi dan pluralisme menjadi ciri khas pemerintahannya dan tercermin dalam kebijakan Din-i Divine yang mengedepankan persatuan dalam keragaman agama dan budaya. 

Di bawah kepemimpinannya, perekonomian Mughal mengalami perkembangan pesat. Pertukaran perdagangan dan  budaya dipromosikan, infrastruktur dikembangkan, dan sektor pertanian dikembangkan. Hal ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Kekaisaran Mughal menjadi kekuatan ekonomi utama di kawasan Asia Selatan. 

Kemajuan seni dan arsitektur Mughal juga mencapai puncaknya pada masa Akbar. Monumen megah seperti Fatehpur Sikri dan Taj Mahal menjadi simbol kejayaan dan kemegahan dinasti ini. Perkembangan bahasa dan sastra Urdu pun menarik perhatian besar dan memperkaya khazanah budaya Mughal. Prestasi Sultan Akbar tidak hanya terpatri dalam sejarah Kerajaan Mughal tetapi juga di seluruh India. Kebijakan visioner, toleransi dan semangat progresifnya meletakkan dasar bagi pembangunan India di masa depan. Ia dianggap sebagai salah satu pemimpin terhebat dalam sejarah India dan prestasinya terus menginspirasi generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun