Awalan ....
Berada jauh dari kebisingan gemuruh manusia
Tepat berada dan berarak seratus koma sekian kilometer, dari
garis ujung pulau jawa dengan hamparan air dan tanah, yangÂ
tiada pernah mungkin mengkhianati ketulusan jiwa manusia.Â
Kala itu, aku memilih singgah bak rasulku
menepi sirna memutus asa yang tak mungkin kembali, sementara.
Aku yakin hanya sementara, ya sementara tak lama
takkan menunggu bak pepesan kosong sosok manusia,Â
yangÂ
mengaku dirinya ditinggikan oleh pita merahÂ
mencekik kerongkongan yang tersiksa untuk, ketikaÂ
piawaimu dipaksa bijak terpandang.
Namun
aku melihat detak napasmu, teriris pedih
bak jemari yang tertikam benang merah.
berdarah luka menerpa serpihan dada, yang
kau condongkan.
Sudah
jadilah seperti Jember, sebuah kota dan desa
tertampak makbul dalam pancaran doa oleh Tuhan, Allah.
dari Tanggul aku belajar membuka batin keangkuhan
Yang
sempat lekat oleh tubuhÂ
singgah menuju papuma, aku juga belajar
benih angkuhmu tiada berlaku, danÂ
menjadi butir kotoranÂ
Yang
banyak diinjak dan dinistakan
manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H