Mohon tunggu...
Reva ardina
Reva ardina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Saya adalah seorang mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Scroll Tanpa Henti: Dampak Kecanduan Video Pendek pada Kesehatan Mental dan Produktivitas

21 Desember 2024   12:15 Diperbarui: 21 Desember 2024   12:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital saat ini, video pendek telah menjadi salah satu bentuk hiburan yang sangat populer. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts menyediakan aliran video yang menarik dan mudah diakses secara konstan, sehingga menciptakan pengalaman yang hampir tak terhentikan. Meskipun aplikasi-aplikasi ini memberikan hiburan dan informasi  instan, terdapat kekhawatiran yang semakin besar mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental dan produktivitas pengguna. Artikel ini menjelaskan bagaimana mengandalkan video pendek dapat memengaruhi kesehatan mental dan produktivitas, serta cara  mengatasi dampak negatifnya.


Kecanduan video pendek sering kali dimulai dengan ketertarikan  sederhana. Namun seiring berjalannya waktu, pengguna mungkin akan kesulitan  menghentikan kebiasaan tersebut. Ketika konten terus-menerus dikirimkan, pengguna merasa terjebak dalam siklus menonton yang tidak pernah berakhir dan mengabaikan tugas sehari-hari seperti bekerja dan belajar. Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan ini dapat mengganggu keseimbangan hidup dan menyebabkan peningkatan kecemasan dan depresi karena pengguna merasa tidak mampu mengontrol jumlah waktu yang mereka habiskan di depan layar.


Kenapa Video Pendek Begitu Menarik?


Video pendek dirancang untuk memberikan kepuasan instan. Dengan durasi yang singkat, biasanya antara 15 hingga 60 detik, video ini dapat langsung menarik perhatian dan menyajikan hiburan atau informasi dengan cepat. 

Algoritma cerdas yang digunakan oleh platform-platform tersebut menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna, memastikan bahwa video-video yang muncul selalu sesuai dengan minat atau kebiasaan pengguna. Ini menciptakan sebuah lingkaran umpan balik di mana pengguna terus-menerus menonton, merasa puas, dan terus menggulir untuk mendapatkan lebih banyak konten.


Dampak Kecanduan Video Pendek pada Kesehatan Mental

Kecanduan video pendek dapat memberikan dampak yang cukup besar pada kesehatan mental, terutama jika penggunaan dilakukan secara berlebihan. Beberapa dampak negatifnya antara lain:


a. Mengurangi Kemampuan Fokus

Salah satu dampak paling mencolok dari kecanduan video pendek adalah penurunan kemampuan konsentrasi. Konten yang cepat dan singkat melatih otak untuk terbiasa dengan stimulasi instan, sehingga saat dihadapkan pada tugas yang lebih kompleks, pengguna mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian. Hal ini berpotensi menurunkan produktivitas di sekolah atau tempat kerja, membuat individu sulit menyelesaikan tugas yang memerlukan pemikiran mendalam.


b. Kecemasan dan Stres

Menonton video pendek sering kali melibatkan perbandingan sosial, di mana pengguna membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain yang tampaknya lebih sempurna, bahagia, atau sukses. Ini dapat memicu perasaan cemas dan stres, terutama pada remaja dan orang dewasa muda yang masih dalam tahap perkembangan identitas. Konten-konten yang penuh dengan standar kecantikan, gaya hidup mewah, atau pencapaian pribadi bisa membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau tertekan untuk mengikuti tren tersebut.


c. Keterasingan Sosial

Meskipun video pendek sering kali menawarkan hiburan yang menyenangkan, kecanduan akan media sosial ini juga dapat mengurangi interaksi sosial secara langsung. Pengguna yang terlalu sering tenggelam dalam dunia video pendek dapat merasa semakin terisolasi, mengurangi waktu berkualitas dengan keluarga, teman, atau bahkan kolega. Hal ini dapat memperburuk perasaan kesepian dan mengurangi kemampuan untuk menjalin hubungan.


d. Gangguan Tidur

Kebiasaan menonton video pendek sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Paparan sinar biru dari layar perangkat elektronik mengganggu ritme sirkadian tubuh dan produksi hormon melatonin, yang penting untuk tidur berkualitas. Akibatnya, kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, termasuk kelelahan dan gangguan suasana hati. 

Dampak pada Produktivitas

Kecanduan video pendek juga berdampak negatif pada produktivitas, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.

a. Waktu yang Terbuang

Salah satu dampak paling langsung adalah pengeluaran waktu yang sangat banyak untuk menggulir video tanpa tujuan yang jelas. Banyak orang tidak menyadari betapa banyak waktu yang telah dihabiskan hanya untuk menonton video pendek yang tidak produktif. Jika dibiarkan berlarut-larut, kebiasaan ini dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan atau tugas penting lainnya. Akibatnya, produktivitas menurun, dan deadline atau kewajiban lainnya terabaikan.

b. Penurunan Kreativitas

Ironisnya, meskipun video pendek sering kali penuh dengan ide-ide segar dan kreatif, konsumsi berlebihan dapat mengurangi kreativitas individu. Ketika seseorang terlalu sering mengandalkan hiburan instan, mereka cenderung kehilangan waktu untuk berpikir secara mendalam dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih kreatif. Kreativitas memerlukan waktu dan ruang untuk berkembang, sesuatu yang tidak bisa dicapai dengan menonton video secara terus-menerus.

c. Disiplin dan Manajemen Waktu yang Menurun

Pengguna yang kecanduan video pendek sering kali kesulitan dalam mengatur waktu dengan baik. Video yang terus-menerus mengalir dapat membuat seseorang sulit untuk menetapkan batasan, bahkan saat mereka tahu bahwa mereka harus berhenti dan melanjutkan pekerjaan. Kurangnya disiplin dalam mengelola waktu ini dapat mengganggu rutinitas sehari-hari, mengurangi efisiensi, dan akhirnya menurunkan kinerja di berbagai bidang.

Cara Mengatasi Dampak Negatif

Tentukan Batasan Waktu


Cobalah untuk membatasi waktu menonton video pendek setiap harinya. Misalnya, tentukan durasi tertentu, seperti 15 menit di pagi hari dan 15 menit di malam hari, untuk menonton video sebagai hiburan. Dengan cara ini, Anda tetap bisa menikmati konten favorit tanpa mengorbankan waktu berharga untuk pekerjaan atau kehidupan sosial.


Fokus pada Konten Berkualitas


Alih-alih menggulir tanpa tujuan, pilih konten yang bermanfaat atau yang dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan Anda. Video edukatif atau konten yang dapat meningkatkan kreativitas atau keahlian tertentu dapat menjadi alternatif yang lebih positif dan mendidik.


Gunakan Aplikasi Pembatas Waktu


Beberapa aplikasi dan perangkat memiliki fitur untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu, termasuk media sosial. Menggunakan fitur ini dapat membantu Anda tetap fokus pada tugas yang lebih penting.


Ambil Jeda untuk Beraktivitas Fisik


Untuk mengurangi kecanduan video pendek, cobalah untuk beralih ke aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan, berolahraga, atau meditasi. Aktivitas ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga dapat memberikan kesempatan untuk merefleksikan diri dan mengurangi kecemasan yang timbul dari media sosial.

Video pendek memberikan hiburan yang cepat dan menyenangkan, namun menonton secara berlebihan dapat menimbulkan risiko besar bagi kesehatan mental dan produktivitas. Dampak seperti menurunnya konsentrasi, stres, dan menurunnya kualitas interaksi sosial menjadi masalah  serius, terutama bagi mereka yang menghabiskan waktu berjam-jam  di platform ini setiap harinya. Dengan menetapkan batasan waktu dan memfokuskan perhatian pada aktivitas yang lebih produktif, kita dapat meminimalkan dampak negatif  kecanduan video pendek sekaligus menjaga keseimbangan hidup yang lebih sehat.

Penting bagi individu untuk menyadari keterbatasan penggunaan media sosial dan menemukan cara untuk mengatur waktu mereka guna menjaga keseimbangan antara hiburan digital dan tanggung jawab sehari-hari. Dengan cara ini, kita dapat menikmati manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mental atau produktivitas kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun