3) Manajemen berdasarkan fakta
Semua keputusan harus selalu berdasarkan pada bukti, bukan pada intuisi. Ada dua konsep utama dalam konteks ini:
- Prioritas. Konsep ini menekankan bahwa karena keterbatasan sumber daya, perbaikan tidak dapat dilakukan di semua bidang pada waktu yang bersamaan.
- Keragaman dalam tenaga kerja manusia. Ini menggunakan bukti untuk memberi bayangan tentang keragaman sebagai cakupan menyeluruh dari tatanan manajemen. Oleh karena itu, manajemen dapat mengantisipasi konsekuensi dari seluruh ketetapan dan tindakan yang diambil.
4) Perbaikan berkelanjutan
Perbaikan berkelanjutan merupakan tugas semua perusahaan yang terkait dengan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, evaluasi hasil dan koreksi.
6. Karakteristik Total Quality Management
Menurut Hasanah (2013:15) yang mengacu pada kerangka yang dikembangkan oleh Goetsch dan Davis, TQM memiliki 10 karakteristik, antara lain:
- Orientasi pelanggan
Kepentingan dan kebutuhan pelanggan menjadi fokus utama. Organisasi yang menerapkan TQM harus benar-benar memahami, mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan harapan pelanggan untuk memenuhinya.
- Komitmen terhadap kualitas
Bagi manajemen yang mengimplementasikan TQM, fokus utamanya adalah pada peningkatan kualitas, termasuk kualitas produk dan layanan, sumber daya manusia, proses operasional dan lingkungan kerja semuanya penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan, kepuasan karyawan, dan kepuasan pelanggan. Konsisten dan berkualitas tinggi menjadi faktor kunci dalam membangkitkan minat dan menjaga kepuasan konsumen.
- Pendekatan ilmiah
Pendekatan ini memegang peranan yang sangat penting dalam penerapan TQM, terutama pada tahap perencanaan, pengambilan keputusan, dan penyelesaian masalah terkait pekerjaan yang direncanakan. Oleh karena itu, pemanfaatan informasi sangat diperlukan untuk mengembangkan indikator kinerja, memantau hasil dan melaksanakan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
- Komitmen jangka panjang
Karena TQM mewakili paradigma baru dalam dunia bisnis, maka perubahan budaya perusahaan juga diperlukan. Itu sebabnya komitmen jangka panjang sangat penting untuk membangun dan mengubah kebiasaan perusahaan untuk memastikan kelancaran implementasi TQM.
- Kerja sama tim
Dalam lingkungan organisasi yang beroperasi secara tradisional, sering kali terdapat persaingan antar departemen untuk meningkatkan daya saing. Namun dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan, dan hubungan harmonis tidak hanya diutamakan antar anggota perusahaan, namun juga dengan pemasok, instansi pemerintah, dan masyarakat sekitar.
- Perbaikan sistem yang berkelanjutan
Karena semua produk dan jasa diproduksi dalam suatu sistem atau lingkungan melalui serangkaian proses, maka perbaikan sistem secara terus-menerus diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
- Pendidikan dan pelatihan