Mohon tunggu...
Retty Hakim
Retty Hakim Mohon Tunggu... Relawan - Senang belajar dan berbagi

Mulai menulis untuk portal jurnalisme warga sejak tahun 2007, bentuk partisipasi sebagai warga global.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selama Bumi Berputar, Senjakala hanya Menanti Fajar

11 Januari 2016   17:28 Diperbarui: 11 Januari 2016   17:47 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Nilai-nilai yang menjaga agar kebenaran bisa ditegakkan, compassion bisa dikembangkan. Bukankah jurnalisme warga sebenarnya juga berawal dari nilai yang sama? Menyuarakan suara yang tidak terdengar! Esensi mendasar ini yang tidak boleh ditinggalkan, bagaimanapun rupa perubahan yang terjadi.

Bagi sebuah kapal, senjakala hanyalah fenomena alam. Perjuangan menentang badai terjadi di pagi hari, sore hari dan juga di malam hari. Senjakala sama indahnya dengan fajar pagi, selama badai yang menggerus nilai-nilai itu bisa tersingkirkan. Bersama-sama mengalahkan badai akan lebih mudah daripada membiarkan diri karam sebelum badai berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun