Hubungan badan antara suami isteri tidak hot lagi? Tidak greeeng seperti dulu? Ada yang ga beres ituu. Yaaa....benar!
Kalau beres atau normal-normal saja, waah....(no coment!)
Letak ketidak beresanya dimana? Bisa diperbaiki tidak?!
Tentu bisa laaah..... Caranya?
Bicara, jelaskan dan beri pengertian!
Siapa?
Yaaa...suamimu atau isterimu! memang siapa lagi?
Selingkuhan?
PIL?
WIL?
Dosaaaaa, itu! Dosa. Jangan sekali-kali melakukan pelanggaran, apabila tidak ingin mendapat peringatan atau kartu merah dari pasanganmu.
Yang dibicarakan apa?
Heeeh.....! banyak. Misalnya, kita ceritakan kepada pasangan bahwa kita menginginkan suatu hubungan imbal balik yang saling menguntungkan, artinya kita dapat menikmati hubungan itu, syuuuukur....bisa mencapai klimaks!
Vulgar begitu?
Iya...laaah!
Akan aku coba bicarakan dengan pasanganku....! terus?
Jelaskan kepada pasangan, bahwa melakukan hubungan badan atau hubungan suami isteri, atau hubungan seksual itu ada seninya!
Caranya bagaimana menjelaskanya?
Tegaskan bahwa hubungan suami isteri itu bak olahraga, jadi perlu pemanasan.......
Pemanasan? Lari-lari dulu, maksudmu?
Bukaaaaaan..... Pemanasanya ada macam-macam caranya!
Misalnya?
Merayu pasangan......
Terus?
Bisa juga penampilan masing-masing agar menarik pasangan.......
Misalnya?
Bagi wanita, bisa pakai pakaian yang menimbulkan hasrat lelaki, misalnya pakai pakaian yang sedikit memperlihatkan bagian-bagian sensitifnya.
Bagi Pria bisa dengan merayu pasangan, memujinya, memeluknya, mencium, banyak lah cara yang dipakai untuk menciptakan suasana romantis.
Terus apalagi?
Yang utama, sepakati bahwa hubungan suami isteri, hubungan badan, hubungan seksual tersebut bukan karena TUGAS dan KEWAJIBAN. Hubungan itu jangan disamakan dengan pangkat kita sebagai PNS yang harus melaksanakan tugasnya, harus melakukan kewajibanya. Kalau ingin menikmati hal itu, hilangkan perasaan karena Tugasnya sebagai Isteri atau karena tugasnya sebagai suami, harus dihilangkan. Juga harus menghilangkan perasaan karena kewajiban sebagai isteri atau kewajibanya sebagai suami, jadi harus dilakukan ala kadarnya saja, tidak begitu!
Jelas?
Belum!
Ng....Harus dipahami itu adalah kebutuhan bersama, harus dipenuhi bersama bukan sepihak. Jadi, yang penting, kita ciptakan suasana keindahan dan keikhlasan untuk mendapatkan puncak dari hubungan tersebut. Saling bahu-membahu, saling membantu untuk mendapatkan puncaknya itu, baik pihak isteri atau suami. Begitu.....! Jelas, belum?
Sudah!
Cing.....cobalah sana!
Ok!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H