Membimbing dan membentuk karakter melalui Kasih Sayang Pada Anak
   Parenting anak usia dini adalah tahapan penting dalam kehidupan orang tua yang membutuhkan pemahaman mendalam akan kebutuhan anak serta pendekatan yang tepat untuk membimbing mereka dalam fase perkembangan yang krusial ini. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam parenting anak usia dini yang dapat membantu orang tua membangun hubungan yang positif dan memberikan fondasi yang kuat bagi anak-anak mereka.
1. Menjalin Hubungan yang Aman dan Akrab
Sejak dini, orang tua harus membangun hubungan yang kuat dengan anak mereka. Hal ini dapat dicapai dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan perhatian yang konsisten, dan memberikan respon yang positif terhadap ekspresi dan kebutuhan anak. Anak-anak yang merasa didengarkan dan dihargai akan lebih berani menjelajahi dunia mereka.
2. Mendorong Eksplorasi dan Pembelajaran Aktif
  Anak-anak usia dini adalah peneroka alami. Dengan memberi anak mainan dan kegiatan eksplorasi yang terkontrol, orang tua dapat membantu pertumbuhan mereka. Anak-anak tidak hanya belajar tentang dunia fisik tetapi juga secara alami meningkatkan kemampuan motorik dan kognitif mereka melalui eksplorasi ini.
3. Mengajarkan Keterampilan Sosial dan Kemandirian
Orang tua dapat membantu anak belajar keterampilan sosial sejak dini, seperti berbagi, bekerja sama, dan berempati dengan baik. Mengajarkan mereka keterampilan seperti memakai pakaian, membersihkan mainan, dan menjalankan rutinitas sehari-hari juga penting untuk membangun rasa percaya diri dan tanggung jawab .
4. Menyediakan Batasan dan Konsistensi
  Meskipun penting bagi anak untuk memiliki kebebasan bereksplorasi , mengasuh anak juga penting untuk membuat aturan yang jelas dan ketat. Ini akan membuat anak merasa aman dan memahami harapan yang dibayangkan pada mereka.
Karakter anak adalah prinsip dasar yang membangun potensi seorang anak. Karakter ini dibentuk oleh faktor lingkungan dan keturunan serta diwujudkan dalam sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari.
Anak usia dini merupakan pribadi yang memiliki karakter yang sangat unil. Berikut beberapa karakter dasar yang dimiliki oleh anak :Â
Berakal kebaikanÂ
   Anak-anak memiliki manfaat ini sejak lahir. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak pada usia dini untuk dibiasakan dengan hal-hal yang baik agar potensi kebaikan mereka dapat berkembang sebagaimana mestinya. Dengan demikian, karakter positif akan ditanamkan pada diri mereka.
Tidak Bisa Diam dan Banyak Bergerak
   Keringat anak kecil menambah kecerdasannya di waktu dewasa" (HR.At-Tirmidzi). Menurut hadis di atas, banyak bergerak (seperti naik turun, bermain, tidak bisa diam, dan sebagainya) akan meningkatkan kecerdasan dan pengalaman seorang anak setelah dia dewasa. Sebaliknya, jika seorang anak tidak banyak bergerak dan sering menyendiri, dapat dipastikan bahwa kesehatannya buruk , dan akibatnya dia akan takut, sedih, dan minder.
Selalu Ingin MeniruÂ
   Anak-anak selalu meniru orang dewasa, terutama orang tua atau guru mereka, dalam hal baik dan buruk. Dalam situasi seperti ini, semua orang tahu apa yang harus dilakukan. Kami benar-benar memberi dan menunjukkan sikap positif terhadap anak-anak. Supaya anak-anak dapat meniru ucapan dan tindakan kita yang positif, bukan yang buruk, ucapan dan tindakan kita harus disesuaikan dengan kondisi anak. Hasilnya, memberikan contoh yang baik adalah bagian penting dari pendidikan karakter.
Suka Membangkang
Anak-anak memiliki sifat suka membangkang. Kita tidak boleh terkejut atau menuduhnya bahwa dia sengaja membiasakan diri untuk menentang orang tua dan gurunya . Namun, kita harus mendorongnya untuk bertindak dengan cara yang berlawanan. Anak kecil yang suka membangkang tidak dianggap sebagai anak yang tidak normal atau durhaka kepada orang tuanya; sebaliknya, sifat ini adalah bagian dari kehidupan seseorang pada usia mereka.
Tidak Dapat Membedakan Antara Benar dan Salah
Anak yang menyalakan korek api adalah karena meniru apa yang dilakukan ibunya. Dia secara juaga memasukkan tangannya ke dalam kipas angina yang berputar, memasukkan tangannya ke dalam air panas, dll. karena dia tidak tahu bahaya yang akan menimpanya. Semua ini menunjukkan ketidakmampuannya untuk membedakan antara yang benar dan yang salah . Jika anak melakukan hal tersebut, jangan memukul atau memarahinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan orang dewasa. Ini karena anak-anak masih belum mampu menggunakan pemikiran yang matang, sehingga mereka mungkin tidak dapat membedakan antara hal-hal yang benar dan salah.
Banyak Bertanya
   Anak-anak kecil selalu bertanya dengan berbagai cara tentang apa pun. Jangan berbohong kepada anak ketika dia mengajukan pertanyaan; jangan memberikan jawaban yang tidak dapat diterima akal sehat; dan jangan menunjukkan keterkejutan saat mendengar pertanyaan yang tidak diduga. Jangan sekali-kali kita memberi tahu anak, "kamu masih kecil, tidak boleh membicarakan masalah ini," karena rasa ingin tahu anak sangat besar, dan mereka akan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan kepada orang lain , yang sering kali memberi jawaban yang salah, yang kemudian melekat dalam ingatan dan sulit untuk diluruskan. Seharusnya kita menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dengan santai sebelum menyesal.
Memiliki daya ingat yang kuat
   Memori masa kecil masih murni dan tidak terkontaminasi oleh masalah. Oleh karena itu, meskipun tidak memahaminya, ia sangat mudah menghafalnya. Inilah yang dimaksud dengan daya ingat yang sangat kuat; orang tua dapat menggunakan kekuatan ingatannya dengan menghafal al-Qur'an, Hadits, doa, dzikir, dan nasyid. Dan hal-hal yang sudah tertanam dalam ingatan seorang anak akan sulit untuk dilupakan.
Senang Diberi Motivasi (dipuji)
Sifat ini, yang terkait dengan sifat lainnya, diperlukan ketika ada pembangkangan, ketika dia tidak dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, dan ketika banyak bergerak dan tidak bisa diam. Kita harus mengubah motivasi dari hal-hal yang bersifat materi ke hal-hal yang bersifat maknawi. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak terbiasa hanya menerima materi motivasi dan tidak mau berbuat baik hanya jika mereka menerima materi yang tidak seimbang.
Gemar Bermain dan Bersukaria
   Permainan dapat membantu anak-anak belajar, mendapatkan pengalaman, dan meningkatkan kecerdasan. Permainan adalah tujuan utama pengajaran. Apa yang dilakukan anak adalah sesuai dengan karakternya dan wajar untuk usianya. Kami bertanggung jawab untuk mengarahkan dan membimbing tentang jenis permainan yang harus dimainkan, waktu bermain yang tepat , memilih permainan yang bermanfaat, dan memilih teman sepermainan.Ada gagasan bahwa belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar, dan ini juga mungkin benar. Karena gagasan ini membuat setiap pembelajaran menjadi menyenangkan dan mengasyikkan. Anak-anak tidak mengabaikan pentingnya belajar dan bermain. Oleh karena itu, ide ini harus dipertimbangkan saat merancang karakter pendidikan pada anak usia dini . Dan masih banyak lagi sifat karakter yang dimiliki pada anak, sehingga sebagai orang tua perlu memperhatikan anak dengan baik serta memberi arahan yang baik untuk sang anak agar bisa beradaptasi dengan baik serta dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Pendidikan karakter juga perlu di ajarkan pada aanak agar tidak terjadi kekerasan yang marak sekali pada akhir-akhir ini. Kekerasan mata ,seperti kekerasan fisik dan seksual, sering kali dikaitkan dengan kekerasan terhadap anak. Padahal, kekerasan yang bersifat psikis dan sosial (struktural) juga berbahaya bagi anak.Fenomena eksploitasi anak yang luar biasa, yang sangat besar, bervariasi, dan semakin berkualitas, adalah salah satu masalah penting yang muncul dalam beberapa tahun terakhir. Pelakunya bukan hanya individu dan kelompok masyarakat yang terorganisir, tetapi juga korporasi yang terorganisir, teliti, sistematis, dan tentu saja memiliki jumlah modal yang signifikan. Selain itu, kekerasan telah masuk ke dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat menyebarkan pengetahuan , etika, dan peradaban. Kemudian , semua pihak mengambil kesimpulan bahwa sistem pendidikan telah hancur . Akibatnya, anak harus dilindungi oleh karena kita sebagai orang perlu membentuk karakter diri pada anak sejak dini agar bisa memilik mana hal yang baik maupun hal yang burukÂ
Hal itu selaras dengan pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang berbunyi: "setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, seta mendapat perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi.
Seorang anak memiliki peluang yang cukup besar untuk membina perasaannya, yang akan berdampak pada bagaimana jiwa dan kepribadiannya berkembang. Akibatnya, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang memiliki keseimbangan dalam bertindak dan dalam kehidupan sehari-hari mereka jika orang tua mereka dapat mendidiknya dengan cara yang seimbang.Oleh karena itu, orang tua harus membangun pola asuh yang ramah terhadap anak-anak dan menciptakan lingkungan yang juga ramah terhadap mereka. Tidak ada lagi sikap, perilaku, ungkapan, dan pemandanag di sekitar kita yang dapat menyebabkan tindakan dan diskriminasi terhadap anak.
Ada beberapa cara yang bisa di lakukan oleh orang tua dalam membimbing karakter anak usia dini sebagai berikut:
Memberikan kehangatan dalam keluarga
Menciptakan kententraman dalam keluarga
Memberikan panutan
Menanamkan kedisiplinan menerapkan perilaku sopan santun
Menerapkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan
Memberikan apresiasi
Mengajarkan KelembutanÂ
Menjalin komunikasi yang baik
Memberikan pengertian danÂ
Menjadi teladan
Kesimpulan
   Parenting anak usia dini membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan komitmen yang besar dari orang tua. Dengan menjalin hubungan yang akrab, mendukung eksplorasi dan pembelajaran aktif, mengajarkan keterampilan sosial dan kemandirian, serta menyediakan batasan yang sesuai, orang tua dapat membantu anak mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Melalui pendekatan ini, kita dapat membentuk generasi masa depan yang mandiri, kreatif, dan penuh kasih sayang.
Anak memiliki sifat bawaan dari lahir sehingga sebagai orang tua peran dalam membimbing karakter anak perlu di perhatikan dengan baik, entah itu lingkungan atau pertemanan anak. Ada beberapa cara orang tua dalam membimbing karakter anak sebagaiman telah di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H