Banyak Bertanya
   Anak-anak kecil selalu bertanya dengan berbagai cara tentang apa pun. Jangan berbohong kepada anak ketika dia mengajukan pertanyaan; jangan memberikan jawaban yang tidak dapat diterima akal sehat; dan jangan menunjukkan keterkejutan saat mendengar pertanyaan yang tidak diduga. Jangan sekali-kali kita memberi tahu anak, "kamu masih kecil, tidak boleh membicarakan masalah ini," karena rasa ingin tahu anak sangat besar, dan mereka akan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan kepada orang lain , yang sering kali memberi jawaban yang salah, yang kemudian melekat dalam ingatan dan sulit untuk diluruskan. Seharusnya kita menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dengan santai sebelum menyesal.
Memiliki daya ingat yang kuat
   Memori masa kecil masih murni dan tidak terkontaminasi oleh masalah. Oleh karena itu, meskipun tidak memahaminya, ia sangat mudah menghafalnya. Inilah yang dimaksud dengan daya ingat yang sangat kuat; orang tua dapat menggunakan kekuatan ingatannya dengan menghafal al-Qur'an, Hadits, doa, dzikir, dan nasyid. Dan hal-hal yang sudah tertanam dalam ingatan seorang anak akan sulit untuk dilupakan.
Senang Diberi Motivasi (dipuji)
Sifat ini, yang terkait dengan sifat lainnya, diperlukan ketika ada pembangkangan, ketika dia tidak dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, dan ketika banyak bergerak dan tidak bisa diam. Kita harus mengubah motivasi dari hal-hal yang bersifat materi ke hal-hal yang bersifat maknawi. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak terbiasa hanya menerima materi motivasi dan tidak mau berbuat baik hanya jika mereka menerima materi yang tidak seimbang.
Gemar Bermain dan Bersukaria
   Permainan dapat membantu anak-anak belajar, mendapatkan pengalaman, dan meningkatkan kecerdasan. Permainan adalah tujuan utama pengajaran. Apa yang dilakukan anak adalah sesuai dengan karakternya dan wajar untuk usianya. Kami bertanggung jawab untuk mengarahkan dan membimbing tentang jenis permainan yang harus dimainkan, waktu bermain yang tepat , memilih permainan yang bermanfaat, dan memilih teman sepermainan.Ada gagasan bahwa belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar, dan ini juga mungkin benar. Karena gagasan ini membuat setiap pembelajaran menjadi menyenangkan dan mengasyikkan. Anak-anak tidak mengabaikan pentingnya belajar dan bermain. Oleh karena itu, ide ini harus dipertimbangkan saat merancang karakter pendidikan pada anak usia dini . Dan masih banyak lagi sifat karakter yang dimiliki pada anak, sehingga sebagai orang tua perlu memperhatikan anak dengan baik serta memberi arahan yang baik untuk sang anak agar bisa beradaptasi dengan baik serta dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Pendidikan karakter juga perlu di ajarkan pada aanak agar tidak terjadi kekerasan yang marak sekali pada akhir-akhir ini. Kekerasan mata ,seperti kekerasan fisik dan seksual, sering kali dikaitkan dengan kekerasan terhadap anak. Padahal, kekerasan yang bersifat psikis dan sosial (struktural) juga berbahaya bagi anak.Fenomena eksploitasi anak yang luar biasa, yang sangat besar, bervariasi, dan semakin berkualitas, adalah salah satu masalah penting yang muncul dalam beberapa tahun terakhir. Pelakunya bukan hanya individu dan kelompok masyarakat yang terorganisir, tetapi juga korporasi yang terorganisir, teliti, sistematis, dan tentu saja memiliki jumlah modal yang signifikan. Selain itu, kekerasan telah masuk ke dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat menyebarkan pengetahuan , etika, dan peradaban. Kemudian , semua pihak mengambil kesimpulan bahwa sistem pendidikan telah hancur . Akibatnya, anak harus dilindungi oleh karena kita sebagai orang perlu membentuk karakter diri pada anak sejak dini agar bisa memilik mana hal yang baik maupun hal yang burukÂ
Hal itu selaras dengan pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang berbunyi: "setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, seta mendapat perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi.
Seorang anak memiliki peluang yang cukup besar untuk membina perasaannya, yang akan berdampak pada bagaimana jiwa dan kepribadiannya berkembang. Akibatnya, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang memiliki keseimbangan dalam bertindak dan dalam kehidupan sehari-hari mereka jika orang tua mereka dapat mendidiknya dengan cara yang seimbang.Oleh karena itu, orang tua harus membangun pola asuh yang ramah terhadap anak-anak dan menciptakan lingkungan yang juga ramah terhadap mereka. Tidak ada lagi sikap, perilaku, ungkapan, dan pemandanag di sekitar kita yang dapat menyebabkan tindakan dan diskriminasi terhadap anak.