Menurut Onong Uchyana Effendy, pada umumnya, teknik komunikasi yang biasa dilakukan ada tiga macam sebagai berikut:
- Komunikasi informatif adalah proses menyampaikan pesan yang sifatnya pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain. komunikasi ini bisa dilakukan secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui memo, papan tulis, dan media massa.
- Komunikasi persuasif adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara membujuk sehingga si penerima pesan dengan kesadaran sendiri bersedia melakukan kegiatan tertentu. Karena komunikasi persuasif ini bertujuan untuk mengubah tingkah laku orang lain agar melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, komunikasi persuasif ini dilakukan secara langsung.
- Komunikasi koersif/instruktif adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara mengandung paksaan agar si penerima pesan melakukan tindakan atau kegiatan tertentu. Jadi, teknik komunikasi ini mengandung sanksi yang apabila tidak dilaksanakan oleh si penerima pesan, ia akan menanggung akibatnya. Komunikasi ini dilakukan dalam bentuk peraturan, instruksi, keputusan, dan lain-lain yang sifatnya imperatif, yang artinya mengandung keharusan dan kewajiban untuk ditaati dan dirasakan.
Kesimpulan
Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-sehari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Adapun proses komunikasi adalah 1. Tahap ide/gagasan, 2. Tahap encoding, 3. Tahap pengiriman, 4. Tahap penerimaan, 5. Tahap decoding, 6. Tahap respons. Komunikasi juga memberikan manfaat yang sangat banyak yaitu komunikasi dapat menumbuhkan rasa kesatuan antar karyawan serta dapat meningkatkan saling pengertian dan memupuk semangat korps. Juga menumbuhkembangkan rasa keterlibatan yang pada gilirannya dapat menigkatkan rasa tanggung jawab, semangat, dan gairah kerjanya, karena merasakan seolah-olah usaha itu milik sendiri.
Handoko T. Hani, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 2009.
Athoillah Anton, Dasar-Dasar Manajemen, Pustaka Setia, Bandung, 2010.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H