Mohon tunggu...
Humaniora

Teknik Berkomunikasi dalam Berorganisasi

26 Mei 2016   03:14 Diperbarui: 26 Mei 2016   03:19 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Komunikasi lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut ini:

  • Komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
  • Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yang sama.
  • Komunikasi Diagonal
  • Merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Komunikasi diagonal paling sering berbentuk interaksi antara para manajer lini dengan anggota staf atau unit-unit pelayanan. Dalam masalah ini para pimpinan organisasi perlu menyadari bahwa sering terjadi konflik dalam komunikasi lini – staf diagonal. Berbagai studi yang telah dilakukan mengambil kesimpulan bahwa para staf mempunyai kegiatan komunikasi dan pengetahuan tentang berbagai peristiwa organisasi lebih besar daripada para karyawa lini.

Manfaat Komunikasi

Manfaat komunikasi dalam organisasi sangat banyak. Komunikasi dapat menumbuhkan rasa kesatuan antar karyawan serta dapat meningkatkan saling pengertian dan memupuk semangat korps. Juga menumbuhkembangkan rasa keterlibatan yang pada gilirannya dapat menigkatkan rasa tanggung jawab, semangat, dan gairah kerjanya, karena merasakan seolah-olah usaha itu milik sendiri.

Seorang manajer harus dapat menyalurkan gagasan serta informasi yang dimilikinya kepada orang lain dalam kesatuan kerjanya. Pengetahuan, pikiran, dan perasaan dari manajer yang ditransmisikan akan turut menentukan dan mengoordinasikan pemenuhan tugas manajerial.

Dengan demikian, manfaat komunikasi dapat disebut sebagai berikut:

  • Memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu organisasi.
  • Menumbuhkan keakraban yang memperbesar semangat kerja dan kepercayaan diri.
  • Menambah pengetahuan dan meningkatkan kepekaan terhadap masalah.
  • Mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi.
  • Menyamakan persepsi tentang sesuatu dan melaksanakan pengambilan keputusan, dengan penuh pertimbangan atas dasar musyawarah dan skala prioritas.
  • Bertukar pengalaman yang akan memperbanyak idea tau gagasan untuk kemajuan organisasi atau sejenisnya.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

            Ada dua faktor yang bisa hadir dalam komunikasi, yaitu faktor-faktor penghambat, dan faktor penunjang.

  • Faktor-faktor penghambat dalam komunikasi adalah:
  • Perbedaan persepsi tentang pesan yang di bahas dan serta masing-masing mempertahankan persepsinya.
  • Perbedaan status sosial, dapat menjadi hambatan apabila tidak dijalin hubungan kemitraan yang jelas.
  • Perbedaan kepentingan, terutama menyangkut kepentingan prinadi.
  • Perbedaan bahasa, jika kedua belah pihak menggunakan bahasa yang berbeda yang tidak saling memahami dengan baik.
  • Situasi dan kondisi yang kurang kondusif, misalnya di saat orang-orang sedang menonton bioskop, dalam tempat gaduh, misalnya di jalan raya berkomunikasi melalui seluler sambil membawa kendaraan.
  • Suasana hati yang kurang mendukung, misalnya sedang panic, sedang kecewa, frustasi, sedang sakit, dan sebagainya.
  • Komunikasi dengan dua cara yang berlawanan, antara yang verbal dengan yang nonverbal, misalnya berkomunikasi dengan orang tunarungu.
  • Kekakuan para komunikasi disebabkan belum mengenal dengan dekat adanya permusuhan, dan sejenisnya.
  • Ketidakpercayaan orang yang sudah tidak tidak dipercaya dan disepakati sebagai pendusta semua informasinya tidak diterima dengan baik.
  • Jarak yang terlalu jauh dan tidak ada alat atau media yang dapat membantu terjadinya komunikasi.

Faktor-faktor yang menghambat komunikasi di atas dapat disimpulkan sebagai bagian dari komunikasi yang mudah rusak atau terdistorsi oleh situasi dan kondisi tertentu, sehingga semua penghambat tersebut harus di hapuskan dalam komunikasi.

  • Faktor-faktor penunjang kelancaran komunikasi adalah sebagai berikut:
  • Persamaan bahasa.
  • Ketenangan dan ketentraman.
  • Kejujuran, lemah lembut, dan perangai yang manis.
  • Komunikasi yang konsisten antara yang verbal dengan yang non verbal, melihat situasi dan kondisi dengan sebaik-baiknya.
  • Saling percaya.
  • Memiliki kesamaan kepentingan.
  • Adanya keseimbangan pengetahuan. Jika tidak, harus ada pengukuran kemampuan yang seirama dengan bahasa yang di ajak komunikasi.
  • Adanya kesamaan persepsi.

Prinsip-Prinsip Komunikasi

Komunikasi dilakukan dengan memerhatikan prinsip-prinsip komunikasi berikut ini:

  • Prinsip motivasi, komunikator dalam memberikan pesan atau informasi harus didasari oleh minat atau motivasi terhadap pesan yang disampaikannya. Komunikasi harus dibangun dengan motivasi dan minat serius dari komunikator, sehingga perhatian komunikan benar-benar tertuju pada pesan-pesan komunikator. Motivasi dan minat yang ditunjukkan oleh atasan dalam berkomunikasi dengan bawahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: (1) mengundang semua bawahan, (2) menentukan tema yang akan dibicarakan, (3) menentukan tempat, hari, dan lama waktu yang digunakan. Dengan cara tersebut, semua bawahan akan memandang penting untuk menghadiri undangan yang dimaksudkan.
  • Prinsip perhatian (minat), artinya komunikasi akan menjadi efektif jika dapat menarik perhatian lawan bicara atau komunikan. Pembicaraan yang kurang menarik perhatian dapat mengurangi nilai komunikasi yang disampaikan.
  • Prinsip keindraan (audio visual) artinya, bahwa pembicaraan atau komunikasi akan berjalan dengan baik dan komunikan menerima pesan yang disampaikan komunikator seandainya komunikator melengkapi komunikasinya dengan alat peraga yang dapat ditangkap para komunikan sehingga pendengaran dan penglihatan komunikan dapat aktif secara bersamaan.
  • Prinsip pengertian, komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan komunikator apabila pesan yang disampaikan mudah dihapal dan mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Pesan yang akan disampaikan dapat disimpulkan yang berarti mudah dimengerti dan mudah ditangkap serta mudah dihapalkan. Oleh karena itu, usahakan agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti.
  • Prinsip Ulangan, artinya informasi atau pesan yang disampaikan dan mempunyai arti penting hendaknya dibacakan kembali atau diulang, sehingga si penerima pesan akan lebih jelas dapat menerima pesan atau informasi sehingga mudah mengingat kembali.
  • Prinsip kegunaan, artinya informasi yang disampaikan hendaknya mengandung hal-hal yang berguna dan mempunyai arti serta kadar nilai yang tinggi.

Teknik Komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun