Awal pertengahan bulan Ramadhan ini, tepatanya 9 Juni 2016 Teater Lilin menunjukkan kembali kemampuannya dengan aksi panggung yang sangat menarik.Â
Pementasan tersebut merupakan ajang study pentas para anggota baru dan biasanya dilaksanakan satu tahun sekali. Societed Taman Budaya YogyakartaÂ
merupakan lokasi dimana pementasan akan digelar. Pementasan ini menceritakan kilas balik di tahun 1994 dimana menceritakankeluarga sederhana denganÂ
mempunyai kerumitan, tetapi dikemas dengan tema permasalahan pada saat ini. Judul pementasan tersebut berjudul JAKA. Selain naskah yang dibuat tersebut
mengambarkan sisi kehidupan keluarga ditambah dengan isu pemerintah pada saat ini.
Oscar merupakan salah satu sutradara pementasa JAKA ini mengungkapkan bahwa didalam adegan ini mempunyai cerita dan isu yang berbeda-beda. AdeganÂ
dalam pementasan ini berjumlah 7 adegan. Adegan pertama menceritakan tentang pengenalan karakter para aktor bahwa dalam keluarga ini mempunya tiga
anak, anak pertama merupakan orang yang suka mabuk-mabukan dan selalu bersikap ketus kepada orang tua dan adik-adiknya ia bernama Andi. Anak ke duaÂ
merupakan lakon utama dalam pementasan ini, ia bernama Jaka. Didalam cerita Jaka merupakan anak emas dambaan kedua orang tuanya, dan anak ketigaÂ
bernama trisna ia merupakan anak dalam golongan difabel.
Diadegan berikutnya menceritakan tentang sosok pak Jamal, ia berperan menjadi lurah. Sosok Pak Jamal merupakan gambaran pemerintah, didalam ceritaÂ
tersebut mengangkat isu pemerintah yang carut marut, terdapat praktek korupsi, dan system birokrasi keuangan tertutup
Cerita singkatnya diakhir-akhir cerita Jaka baru menyadari atas kerasukan dan carut marut orang yang mempunyai tanggung jawab Negara dan rakyatnya.Â
Alhasil Jaka sendiri untuk memilih jalan hidupnya menjadi seorang pelukis, dan dia tidak melanjutkan kuliahnya kembali.
Dalam pementasan ini tidak hanya aktor saja yang bermain, melainkan tim-tim yang pastinya menjadi pelengkap dalam pementasan, seperti musik yangÂ
terbagi menjadi dua yaitu musik modern dan tradhisional, make up kostum, lighting, dan setting realis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H