Mohon tunggu...
Retno Sundari
Retno Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Agroekoteknologi

Agricultural Consultant AET 2019 Trilogi University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengaruh Wabah Covid-19 terhadap Sektor Pertanian

23 April 2020   12:48 Diperbarui: 23 April 2020   12:47 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Oleh : Retno Sundari* 

Opini -- Indonesia merupakan salah satu Negara Agraris di Dunia, dimana sebagian besar penduduknya bergantung pada bercocok tanam. Dengan adanya Pandemik Global, kondisi Indonesia saat ini bisa dikatakan sedang tidak pulih atau "sakit". Penyebaran Virus Covid 19 ini cenderung sulit dikendalikan, akibatnya sampai hari ini Rabu (22/04/2020) tercatat 7418 kasus positif, 913 sembuh, dan 635 meninggal. Hal tersebut bisa berpengaruh terhadap sektor yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Sektor Pertanian. 

Pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia.

Pada dasarnya profesi petani di era sekarang hanya dipandang sebelah mata, dikenal dengan sebutan profesi yg kotor, miskin, dan udik. Ditengah kondisi saat ini, sektor pertanian harus tetap berjalan guna untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat khususnya di Indonesia. Upaya pencegahan penyebaran wabah Covid 19 terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah  termasuk Kementrian Pertanian. 

Pertanian di wabah Covid 19 yang semakin terus menyebar  harus terus meningkat, baik proses produksi maupun proses jual-beli nya. Mengapa? karena pertanian adalah kebutuhan yang paling mendasar umat manusia. Pertanian menjadi sangat penting dikala wabah seperti ini. Pertanian menjadi penting karena saling berkesinambungan dengan ketahanan pangan suatu negara. 

Jika produksi pertanian bagus dan lancar walaupun situasi Covid 19 yang terus mewabah, maka akan terasa hasilnya walaupun tidak sebesar sebelum adanya wabah ini.

Dengan keselamatan dan protokol kesehatan yang dijalankan dengan baik, maka akan terjaga kondisi pertanian yang baik walaupun situasi sekarang yang belum membaik. Memungkinan adanya kesulitan untuk memasok pangan ke daerah-daerah dikarenakan beberapa daerah ada yg menerapkan lockdown walaupun tidak semua, jadi agak terbatas  dalam mobilitas pengiriman bahan logistiknya itu. 

Dampaknya itu, karena adanya wabah ini maka sektor pertanian menjadi salah satu garda terdepan dalam memenuhi persediaan pangan di Indonesia, dimana meskipun ada wabah ini para petani kita masih tetap bekerja di sawah, kebun ataupun peternakan demi memenuhi kebutuhan pangan.

Setelah adanya kebijakan PSBB yang diterapkan oleh pemerintah akan sedikit menghambat pendistribusian hasil pertanian dari kota satu ke kota lainnya. Dan dengan diterapkannya PSBB yang menghimbau masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah, maka permintaan atau penjualan hasil pertanian di pasaran menjadi menurun, dimana hal ini dapat menyebabkan produk pertanian menjadi rusak karena rendahnya permintaan. 

Selain itu, juga memiliki nilai ekonomi yang beepengaruh terhadap ancaman krisis global, karena sektor pertanian berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Pekerjaannya memakan waktu sekitar +/- 3 bulan. Dengan kondisi saat ini, bisa dijadikan sebagai moment penting, untuk meningkatkan produksi pertanian seperti buah-buahan dan sayur-sayuran serta komoditas perkebunan untuk meredam impor. 

Lalu seperti apa contohnya ? Saya beri contoh, kebetulan keluarga besar saya yang dikampung juga juga berprofesi petani, mereka mengatakan harga padi diperkirakan murah, tapi belum tahu juga karena belum panen. Jadi menurut saya, jika harga padi diperkirakan murah akan berdampak pada petani juga, mereka membeli bibit dan pupuk anorganiknya mahal, belum lagi jika diserang hama dan hasil panennya tidak seberapa. 

Pengaruh pandemik covid 19 terhadap sektor pertanian adalah harga  melambung tinggi, mungkin bukan harga dari petaninya bisa jadi di tengkulaknya atau permainan pasar.

Hal itu menyebabkan rakyat kecil yang ada di indonesia kesulitan untuk menyambung kehidupannya dikarenakan tidak adanya pekerjaan dan harga sayur mayur melambung tinggi, tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini namun kita sebagai rakyat indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangan selama PSBB diterapkan.

Berikut pengaruhnya  :
1. Berkurangnya tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian karena banyak yang khawatir terhadap virus Covid-19
2. Segala bahan yang dibutuhkan guna untuk menghasilkan usaha pada sektor pertanian akan melonjak tinggi harganya
3. Untuk pendistribusian hasil usaha di sektor pertanian akan sulit, karena akses keluar kota atau bahkan keluar negeri akan dibatasi 

Sektor pertanian berpengaruh besar untuk kondisi saat ini karena sebagai ujung tombak kebutuhan manusia, jikalau sektor pertanian tidak bekerja bisa membuat harga pangan melambung tinggi dan semakin banyak orang yang kekurangan pangan. Adanya Covid-19 tidak hanya sektor pertanian yang terkena dampaknya tetapi semua lapisan terkena imbasnya. Disektor pertanian, bisa menjadikan para petani gagal panen, banyak petani yang mengeluh akan kegagalan panen tersebut karena sumber utama mereka didapat dari apa yang mereka kelola. 

Bagaimana solusinya ? Berkebun bisa menjadi kegiatan yg dapat di lakukan di rumah dalam situasi wabah. Berkebun banyak manfaatnya dapat mengurangi stress, badan jadi sehat karena tidak langsung sebagai olahraga yang menyehatkan badan, dapat memenuhi pangan untuk keluarga. Bisa menyiasatinya dengan cara bertani di rumah walau tidak ada lahan kita bisa menggunakan pot kecil atau wadah lainnya dan benih yang ditanam bisa beragam tapi di usahakan tanaman sayuran yang umurnya pendek seperti kangkung, bayam, sawi dan lain yang biasa dikonsumsi keluarga. Dengan demikian kita ikut membantu pemerintah untuk menyukseskan program dirumah aja. 

Adanya Covid-19 saat ini berpengaruh terhadap kurangnya hasil pertanian yang biasanya memproduksi lebih banyak sekarang mulai menurun. Terlebih kinerja para petani yang takut terserang wabah ini apalagi usia petani pada umumnya bisa dibilang tidak muda lagi dan efeknya terhadap hasil panen yang menurun sehingga menyebabkan pendapatan juga berkurang.  Dengan diterapkannya aturan PSBB ini semakin membuat petani sulit untuk melakukan kegiatan apapun. Tetapi, demi pemenuhan pangan jangka panjang para petani harus menanam kebutuhan manusia sehari-hari seperti padi, buah, sayuran, dan lainnya. 

*) Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Universitas Trilogi

*) Tulisan opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun