Mohon tunggu...
Retno Sundari
Retno Sundari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Agroekoteknologi

Agricultural Consultant AET 2019 Trilogi University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengaruh Wabah Covid-19 terhadap Sektor Pertanian

23 April 2020   12:48 Diperbarui: 23 April 2020   12:47 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Pengaruh pandemik covid 19 terhadap sektor pertanian adalah harga  melambung tinggi, mungkin bukan harga dari petaninya bisa jadi di tengkulaknya atau permainan pasar.

Hal itu menyebabkan rakyat kecil yang ada di indonesia kesulitan untuk menyambung kehidupannya dikarenakan tidak adanya pekerjaan dan harga sayur mayur melambung tinggi, tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini namun kita sebagai rakyat indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangan selama PSBB diterapkan.

Berikut pengaruhnya  :
1. Berkurangnya tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian karena banyak yang khawatir terhadap virus Covid-19
2. Segala bahan yang dibutuhkan guna untuk menghasilkan usaha pada sektor pertanian akan melonjak tinggi harganya
3. Untuk pendistribusian hasil usaha di sektor pertanian akan sulit, karena akses keluar kota atau bahkan keluar negeri akan dibatasi 

Sektor pertanian berpengaruh besar untuk kondisi saat ini karena sebagai ujung tombak kebutuhan manusia, jikalau sektor pertanian tidak bekerja bisa membuat harga pangan melambung tinggi dan semakin banyak orang yang kekurangan pangan. Adanya Covid-19 tidak hanya sektor pertanian yang terkena dampaknya tetapi semua lapisan terkena imbasnya. Disektor pertanian, bisa menjadikan para petani gagal panen, banyak petani yang mengeluh akan kegagalan panen tersebut karena sumber utama mereka didapat dari apa yang mereka kelola. 

Bagaimana solusinya ? Berkebun bisa menjadi kegiatan yg dapat di lakukan di rumah dalam situasi wabah. Berkebun banyak manfaatnya dapat mengurangi stress, badan jadi sehat karena tidak langsung sebagai olahraga yang menyehatkan badan, dapat memenuhi pangan untuk keluarga. Bisa menyiasatinya dengan cara bertani di rumah walau tidak ada lahan kita bisa menggunakan pot kecil atau wadah lainnya dan benih yang ditanam bisa beragam tapi di usahakan tanaman sayuran yang umurnya pendek seperti kangkung, bayam, sawi dan lain yang biasa dikonsumsi keluarga. Dengan demikian kita ikut membantu pemerintah untuk menyukseskan program dirumah aja. 

Adanya Covid-19 saat ini berpengaruh terhadap kurangnya hasil pertanian yang biasanya memproduksi lebih banyak sekarang mulai menurun. Terlebih kinerja para petani yang takut terserang wabah ini apalagi usia petani pada umumnya bisa dibilang tidak muda lagi dan efeknya terhadap hasil panen yang menurun sehingga menyebabkan pendapatan juga berkurang.  Dengan diterapkannya aturan PSBB ini semakin membuat petani sulit untuk melakukan kegiatan apapun. Tetapi, demi pemenuhan pangan jangka panjang para petani harus menanam kebutuhan manusia sehari-hari seperti padi, buah, sayuran, dan lainnya. 

*) Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Universitas Trilogi

*) Tulisan opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun