Mohon tunggu...
Florentina Retno Parwiyati
Florentina Retno Parwiyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple life to be a better person

Menulis sejak 2015 Menulis untuk menumpahkan rasa. Menulis dengan cara sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sehari Mengunjungi Keraton Yogyakarta, Wahanarata dan Ndalem Benawan

30 Agustus 2023   01:02 Diperbarui: 30 Agustus 2023   01:07 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Audiensi di Ndalem Benawan, dokpri

Setiap perjalanan dan perjumpaan selalu membawa cerita, kali ini saya akan bercerita tentang perjumpaan saya dengan Gana Stegmann salah satu warga Indonesia yang tinggal di Jerman kebetulan baru liburan di Indonesia. Untuk para Kompasianer tentu nama Gana Stegmann sudah tak asing lagi apalagi yang hobi traveling terlebih yang ikut bergabung di komunitas Kotekasiana. 

Kotekasiana mewadahi para Kompasianer yang hobi traveling baik tinggal di Indonesia maupun di luar negeri. Gana Stegmann merupakan ketua dari komunitas Kotekasiana yang sudah 17 tahun tinggal di Jerman. Berperawakan mungil namun lincah dan tidak bisa diam. Suatu kehormatan buat saya bisa bertemu langsung dan seharian ikut tour Keraton Yogyakarta bersama Mbak Gana, sapaan akrabnya. 

Kali ini Kotekasiana mengajak kolaborasi dengan komunitas Kompasianer Jogja atau yang lebih sering disebut KJog. Komunitas yang menyatukan para Kompasianer (sebutan untuk yang suka nulis di platform Kompasiana yang tinggal di Jogja dan sekitarnya). 

KJog digawangi oleh Vika Kurniawati dan Riana Dewi blogger aktif di Kompasiana. Saya baru bergabung dengan Kompasiana awal tahun 2019 dan termasuk masih baru dan masih perlu banyak belajar dari para senior. 

Di dalam area Keraton, dokpri
Di dalam area Keraton, dokpri

Keliling Keraton Yogyakarta

Lanjut tentang perjumpaan saya dengan Gana Stegmann, pagi itu beliau datang dari Semarang, Keraton Yogyakarta menjadi tempat meet up yang telah disepakati. 

Sebelum jam 09.00 saya sudah sampai di depan loket begitu pula teman-teman KJog lainnya, ternyata sudah tiba lebih dahulu. Kamipun langsung masuk untuk menikmati wisata keraton, rombongan kami didampingi seorang guide senior yang paham betul tentang seluk beluk Keraton Yogyakarta. 

Tak lama kami  di dalam area Keraton ada tambahan 2 peserta dari team Faircle yang ternyata juga menginisiasi pertemuan ini, selang  30  menit kemudian ponsel saya berdering, nomor tak dikenal. 

Setelah saya angkat ternyata dari yang paling ditunggu-tunggu  yaitu Mbak Gana. Puji Tuhan akhirnya datang juga dan ikut bergabung berkeliling menikmati cerita indah Keraton Yogyakarta tempo dulu hingga kini dari penuturan guide senior. 

Menyaksikan pertunjukan wayang kulit, dokpri
Menyaksikan pertunjukan wayang kulit, dokpri

Waktu berlalu begitu cepat, karena waktu itu hari Rabu, suatu keberuntungan bagi kami dan rombongan karena bisa melihat langsung pertunjukan wayang kulit yang disajikan di Bangsal Sri Manganti Keraton Yogyakarta. 

FYI Bangsal Sri Manganti merupakan tempat pagelaran seni di keraton, setiap harinya ada pertunjukan seni yang bisa dinikmati oleh pengunjung dengan jadwal pementasan yang berbeda-beda. Ini adalah hal wajib yang bisa dimasukkan list saat berkunjung ke Jogja khususnya berwisata di Keraton Yogyakarta.

Koleksi Kereta di Museum Kereta Keraton, dokpri
Koleksi Kereta di Museum Kereta Keraton, dokpri

Mengunjungi Wahanarata

Setelah cukup menikmati sajian seni wayang kulit kami  beranjak ke Wahanarata, museum kereta yang juga tak kalah menyenangkan untuk dikunjungi. Di Wahanarata tersimpan kereta-kereta Keraton Yogyakarta yang mempunyai nilai historis. 

Ada puluhan kereta dengan cerita dan manfaat yang berbeda-beda. Kereta-kereta yang tersimpan dan terawat dengan baik, para edukator (sebutan untuk guide yang menerangkan cerita sejarah) akan membantu pengunjung lebih memahami mulai dari bangunan yang digunakan, setiap benda koleksi yang tersimpan dan berbagai nilai maupun filosofi yang terkandung dari setiap benda yang tersimpan di Wahanarata. Suasana museum Wahanarata juga sudah lebih baik dan dikembangkan lebih modern sehingga membuat pengunjung juga lebih nyaman. 

Audiensi bersama GKR Bendara, dokpri
Audiensi bersama GKR Bendara, dokpri

Tour istimewa kami dilanjutkan dengan audiensi bersama GKR Bendara, Putri Bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ternyata sangat konsen dengan dunia pariwisata, terlebih wisata Keraton Yogyakarta. 

Audiandi berlangsung sekitar 90 menit, membahas tentang berbagai hal, mulai dari pengalaman belajar GKR Bendara di luar negeri, pengalaman beliau mengikuti Miss Indonesia, Audiensi ini dilakukan secara offline dan online yang melibatkan teman-teman dari Kotekasiana dari berbagai daerah dan di pandu teman Kotekasia langsung dari Jerman juga. 

Komunikasi berlangsung dua arah bahasan seputar kehidupan di Keraton, bagaimana mempertahankan budaya ditengah gempuran era globalisasi, bagaimana museum bisa dicintai dan menjadi tujuan wisata baik lokal maupun mancanegara, sampai tentang abdi dalem dulu dan abdi dalem sekarang juga menjadi pembahasan menarik dan seru sampai lewat waktu yang ditentukan.

Demo kerajinan dari daun pandan dan hasilnya, dokpri
Demo kerajinan dari daun pandan dan hasilnya, dokpri

Mengunjungi Ndalem Benawan

Setelah selesai berbincang dengan GKR Bendara kami melanjutkan ke tujuan selanjutnya, yaitu ke Ndalem Benawan kurang dari 10 menit kami sampai di Ndalem Benawan. 

Sapaan hangat dan sambutan langsung dari sang pemilik rumah membuat kami merasa sangat senang. Sepasang suami istri mengenakan busana adat Jawa khas Yogyakarta beliau adalah RM Kukuh Hertriasning atau yang akrab disapa dengan sebutan Gusti Aning bersama Ibu Nineganda Prassari. 

Beliau berdua adalah pemilik rumah sekaligus dewan pembina Faircle. Faircle merupakan organisasi yang mengumpulkan para pengrajin lokal yang mempunyai produk berkualitas dikelompokkan dalam satu wadah, dibina dan dibimbing untuk memajukan usaha dan menjual produk dengan harga yang lebih layak. Sehingga para pengrajin juga punya semangat lebih dalam berkarya. 

Faircle juga bekerja sama dengan travel agent untuk mengadakan eduwisata seputar Keraton Yogyakarta, menyaksikan tempat untuk pertunjukan tari dan kesenian, serta memperlihatkan demo kerajinan tangan. 

Saat kami berkunjung, ada ibu-ibu dengan jari jemarinya yang lihai menganyam daun pandan untuk dibuat kerajinan berupa pouch, dompet, tas, tempat laptop dll yang apik dan menarik. 

Dihadirkan pula demo teh seduh dari teh hijau dengan kualitas premium. Kami pun dapat mencicipi langsung. Selain itu yang tak kalah menarik adalah jamuan yang disediakan untuk semua peserta tour siang itu.

Sajian istimewa ala Keraton, dokpri
Sajian istimewa ala Keraton, dokpri

Menunya sangat istimewa dengan resep rahasia Keraton turun temurun. Ada sangga buwana sebagai hidangan pembuka, saus kering yang renyah dengan isian ragout dan telur ditambah daun selada. 

Hidangan yang satu ini memang sering ditemukan di toko kue dan pastry karena memang jadi salah satu snack favorit diberbagai acara. Untuk menu utama ada nasi Gecok Ganem, walaupun sudah lama tinggal di Jogja nyatanya saya baru pertama kali menikmatinya. 

Nasi dibuat kerucut mirip tumpeng mungil dengan warna dasar beras putih dan bagian atas menggunakan beras merah. Pas banget dengan nuansa bulan kemerdekaan. Sayurnya sekilas mirip sayur lodeh, tapi saat disendok isiannya berbeda, isinya berupa daging giling bumbu rempah, lebih mirip bakso, dan kuahnya segar ada rasa gurih dan asam. Ini beneran enak dan cocok untuk lidah saya. 

Sementara untuk hidangan penutup adalah manuk Enom, ini juga pertama kali saya mencicipinya. Sekilas mirip puding terbuat dari tapai ketan dengan hiasan buah anggur dan emping melinjo yang ditata menyerupai burung. Rasanya manis sedikit ada kecutnya, pas untuk hidangan penutup. Dan untuk minuman wajibnya adalah teh seduh. 

Sambil ngobrol santai kami menikmati sajian istimewa siang menjelang sore. Wisata dengan jamuan ala Keraton ini sedang dikembangkan oleh team dari Faircle. Dan jika berminat bisa langsung mengunjungi web atau IG Faircle langsung. 

Seharian bersama tak terasa sudah dipenghujung waktu, niat lanjut main ke Tamansari harus dipending karena jam sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB, waktunya Tamansari dan Wisata Keraton tutup, semoga lain waktu bisa bersama lagi menjelajah ketempat lain dengan insight berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun