Masalah menjadi bertambah rumit ketika Pengki jatuh cinta kepada Aida yang merupakan simpanan Said.
Selain itu, Said juga sudah mengetahui kalau yang menyabotase kasino miliknya adalah Pengki yang pada kala itu menyamar menjadi Tora Sudiro.
Film dengan durasi 95 menit ini dibawakan dengan cukup baik oleh Reza Rahadian yang berperan sebagai Pengki alias Benyamin Sueb sang legendaris.
Film ini cenderung lebih menampilkan teknologi terkini, seperti komputer, AI, mobil sport, bahkan robot sehingga film ini penuh dengan balutan genre sci-fi.
Hal ini membuat film ini menjadi sangat berbeda jika dibandingkan dengan Benyamin Biang Kerok yang dirilis pada tahun 1972.
Dari segi alur cerita sebenarnya juga masih sangat kurang.
Selain itu, komedi dan lawakannya tidak cukup berhasil mengundang tawa sehingga terkesan flat dan membosankan untuk ditonton.
Bahkan dapat dikatakan bahwa film ini seperti kehilangan arah dan tidak istimewa sama sekali.
Unsur betawinya juga tidak begitu terlihat dan hanya ditampilkan dalam beberapa scene saja, seperti menampilkan ondel-ondel, gambang kromong, lagu-lagu khas jakarta, dll. sehingga terkesan hanya tempelan saja.
Perbedaan Benyamin Biang Kerok (1972) dengan Benyamin Biang Kerok (2018)