Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Hidden Gems Kampung Kemasan Gresik

27 Februari 2024   22:45 Diperbarui: 2 Maret 2024   01:06 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swafoto di Kampung Kemasan (Sumber Gambar: koleksi pribadi)

Kampung Kemasan kian berubah setelah Haji Oemar membangun rumah untuk anak-anaknya yang bergaya arsitektur Eropa dan Cina.

Pada saat itu banyak orang Eropa, Cina dan pengusaha pribumi mapan yang tinggal di desa Pakelingan ini. Dengan demikian terciptalah akulturasi yang terwujud dalam bangunan. Kampung yang tadinya hanya berupa rumah-rumah sederhana menjadi lingkungan mewah. Hampir semua rumah mewah di Kampung Kemasan adalah milik dari keturunan Haji Oemar Achmad.

Bentuk bangunan nampak terlihat bernuansa arsitektur kolonial Belanda dan juga budaya Cina dengan nuansa cat merah sebagai ciri khasnya. Setelah Ibun Enok bertanya pada warga sekitar, ternyata memang benar, bangunan di Kampung Kemasan ini didominasi oleh kebudayaan Belanda dan Cina, sebuah perpaduan yang unik dan menarik. 

Gaya arsitektur kolonial Belanda atau Eropa dapat dilihat dari ciri khas bentuk bangunannya dengan gaya Kerajaan Belanda yang populer sejak abad ke-19, dengan pilar-pilar penyangga atap, jendela dan pintu yang berukuran besar dengan lengkungan di bagian atas, serta ornamen pada dinding. Selain itu, corak Eropa dapat dilihat dari tampilan fasad bangunan yang memiliki susunan anak tangga yang makin mengecil keatas. 

Gaya arsitektur Cina pun terlihat dari bentuk atap, ornamen, warna serba merah yang digunakan untuk pagar maupun bangunannya dan tempat hio di pintu gerbang rumah. 

Pilar Besar Khas Eropa dan Nuansa Merah Khas Cina (Sumber Gambar: koleksi pribadi)
Pilar Besar Khas Eropa dan Nuansa Merah Khas Cina (Sumber Gambar: koleksi pribadi)

Oleh karena usia bangunan yang sangat tua lebih dari 50 tahun, unik, dan historinya, beberapa bangunan di kampung ini berpotensi sebagai bangunan cagar budaya. Namun, karena merupakan bangunan cagar budaya yang masih dihuni, tentunya rentan terhadap kerusakan.

Semoga pemerintah terus melestarikan warisan heritage yang tak ternilai ini dengan upaya restorasi berkelanjutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun