Sobat Kompasiana, siapa yang suka wisata sejarah dengan mengunjungi kota tua? Banyak sekali kota tua di Indonesia yang terkenal menjadi destinasi wisata sejarah dan banyak dikunjungi wisatawan, di antaranya Kota Tua di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta. Namun, sudah pernahkah berkunjung ke Kampung Kemasan di Gresik?
Suatu saat Ibun Enok berkunjung ke kota Surabaya karena ada pernikahan teman. Tak lupa Ibun Enok menyiapkan itinerary berkeliling Surabaya, Mojokerto dan Jembatan Suramadu. Tak disangka agenda di Surabaya sudah cukup padat, akhirnya driver menyarankan alternatif wisata ke kota tua di Gresik.Â
Akhirnya setelah puas berkeliling di kota masa kecil yaitu Surabaya, Ibun Enok memutuskan untuk berkunjung ke Kampung Kemasan, sebuah destinasi kota tua di Gresik, 20 km jaraknya dari Surabaya. Kampung Kemasan berlokasi di Jalan Nyai Ageng Arem- Arem, Kelurahan Pakelingan, Gresik, Jawa Timur. Kampung Kemasan merupakan sebuah gang sepanjang kurang lebih 200 meter. Wisata Kampung Kemasan dibuka mulai dari Pk. 08.00-20.00 WIB.Â
Di Kampung Kemasan banyak objek-objek yang menurut istilah jaman now "instagramable". Wisatawan pun datang ke Kampung Kemasan ini dengan berbagai tujuan, antara lain sekadar berwisata menikmati nuansa kota tua, berswafoto, foto prewedding, dan melakukan penelitian cagar budaya.
Sampai di Kampung Kemasan, Ibun Enok pun berdecak kagum layaknya menemukan hidden gems, karena melihat dari ujung jalan masuk Kampung Kemasan sudah terlihat deretan bangunan bersejarah yang bersih, terawat dan tertata rapi.
Warga penduduknya pun sangat ramah menyambut wisatawan. Bangunan di Kampung Kemasan ini masih dihuni oleh warga, dan sebagian ada yang memanfaatkan untuk budidaya sarang burung wallet.Â
Menurut warga sekitar, sejarah Kampung Kemasan ini diawali dengan dibangunnya sebuah rumah oleh Bak Liong, seorang keturunan etnis Cina. Bak Liong adalah pengrajin emas yang terkenal membuat dan memperbaiki perhiasan emas pada masa itu. Masyarakat pun memberikan nama kampung tersebut dengan nama Kampung Kemasan yang berarti kampung tukang emas.
Lebih lanjut, pada tahun 1855 datanglah Haji Oemar Achmad seorang pengusaha kulit untuk pindah ke Kampung Kemasan. Beliau mendirikan sebuah rumah dan toko kecil disebelah rumahnya yang menjadi tempat usaha kulitnya.Â