Mohon tunggu...
Retno Endrastuti (IBUN ENOK)
Retno Endrastuti (IBUN ENOK) Mohon Tunggu... Human Resources - Diary of Mind

Menyukai tulisan2 ringan dengan topik psikologi populer, perencanaan kota dan daerah, kuliner, handycraft, gardening, travelling...terutama yang kekinian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pemanfaatan Hasil Assessment Center Melalui Program Post Assessment Development (PAD)

26 Juli 2023   15:30 Diperbarui: 26 Juli 2023   15:40 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: slideplayer.info

Sobat Kompasiana, saat ini metode penilaian kompetensi Assessment Center masih menjadi salah satu metode yang handal yang dipakai dalam penilaian kompetensi manajerial seseorang dengan tingkat validitas 0,63 dibandingkan metode pengukuran lainnya dan sudah teruji dari waktu ke waktu seperti yang diungkap oleh Smith, Greggs & Andrews (1989). 

Assesement Center adalah suatu kegiatan yang menggunakan berbagai metode untuk menilai kompetensi manajerial seseorang (multi-methode) dikaitkan dengan kriteria job target tertentu dengan menggunakan sejumlah simulasi perilaku dan dinilai oleh beberapa orang assessor (multi assessor). 

Hasil Assessment Center tidak bersifat statis namun dinamis, artinya dapat berubah dalam kurun waktu tertentu apabila mendapatkan program pengembangan yang tepat. Salah satu program pengembangan yang sangat terkait dengan Assessment Center yaitu Post Assessment Development (PAD). Perencanaan pengembangan kompetensi melalui program PAD menjadi salah satu manfaat penting dari Assessment Center.

Post Assessment Development (PAD) merupakan kegiatan pengembangan yang seharusnya asesi ikuti setelah penilaian kompetensi Assessment Center, khususnya yang untuk tujuan pemetaan, bukan seleksi. PAD dilakukan sebelum asesi tersebut mengikuti program pelatihan, bimbingan teknis, kursus, workshop dan lainnya untuk pengembangan kompetensinya. Antara PAD dan Assessment Center berkaitan erat karena merupakan suatu proses yang berkesinambungan. PAD utamanya ditujukan bagi peserta yang telah mengikuti program Assessment Center, namun memerlukan program pengembangan lebih lanjut terkait dengan kompetensi yang diujikan saat mengikuti Assessment Center.

Program pengembangan yang terkait Assessment Center memiliki beberapa istilah yang sebetulnya adalah sama. PAD dalam terminologi lain disering disebut dengan Assessment Development Center (ADC) atau Development Assessment Center (DAC). ADC atau DAC hampir mirip dengan Assessment Center, namuan lebih fokus pada pengembangan lebih jauh profesionalitas para asesi. Profil kompetensi untuk ADC ditentukan berdasarkan kebutuhan dari peran. Profil ini menjadi dasar evaluasi performansi asesi dari setiap pelatihan yang akan diikuti yang disesuaikan dengan organisasi atau fungsi khusus dan mencerminkan harapan organisasi terhadap perannya itu. Pelatihan tersebut berupa latihan-latihan simulasi dalam setting kerja, umpan balik, dan coaching pengembangan yang penting bagi kesuksesan profesionalitas asesi. Dari ketiga pengertian PAD, ADC maupun DAC secara prinsip memiliki kesamaan yaitu suatu program pengembangan yang terkait dengam program Assessment Center. Jika dalam Assessment Center hanya dilakukan identifikasi terhadap kompetensi manajerial tertentu, maka PAD, ADC maupun DAC fokus pada pengembangan profesional terhadap kompetensi manajerial tertentu dengan menggunakan pola berbagi pengetahuan dan pengalaman, umpan balik dan coaching pengembangan.

Tujuan utama dari program pengembangan PAD adalah memperkuat kapabilitas manajerial asesi (strengthen managerial capability) dengan cara memberikan insight bagi asesi terhadap upaya-upaya atau aspek-aspek yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya. Jadi PAD adalah program untuk menumbuhkan insight agar peserta memahami dan bertanggung jawab secara personal untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya. PAD yang dilakukan di kelas ditindaklanjuti di lapangan atau dalam lingkungan kerja melalui Assignment Plan (AP) dan Development Plan (DP). AP dan DP adalah tanggung jawab peserta bersama atasan langsungnya untuk melaksanakan di lokasi kerja masing-masing, fasilitator PAD hanya memberikan pedomannya.

PAD terdiri dari 3 tahapan aktivitas utama antara lain Pre PAD -- PAD in Class -- After PAD.

1. Pre PAD adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum Program PAD dilaksanakan.

Dalam tahap Pre PAD yang dilakukan adalah mengumpulkan semua informasi terkait profil kompetensi peserta terutama dengan memanfaat hasil AC yang telah diikuti. Informasi lain yang biasa digunakan adalah hasil dari Leadership Development Program yang pernah diikuti, hasil-hasil pelatihan lainnya yang relevan, kinerja yang bersangkutan, termasuk pula dengan memanfaatkan data Talent Pool. Hal ini didasari bahwa dalam membangun talent pool  dan menyiapkan program pelatihan diperlukan instrumen Assessment Center guna mengetahui kompetensi, kekuatan dan kelemahan seseorang.Berdasarkan informasi-informasi tersebut dirancang Program PAD yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Rancangan Program PAD ini meliputi metode, materi dan kualifikasi fasilitatornya.

2. PAD in Class adalah program pembelajaran di kelas dengan berfokus pada peserta dan fasilitator hanya berperan sebagai mitra. Di dalam kelas ini peserta mengambil peran aktif dan dalam hal tertentu jika memerlukan informasi maka fasilitator berperan sebagai nara sumber.

Program PAD in Class disusun dari hasil kajian saat Pre PAD. Beberapa hal yang dilakukan dalam PAD in Class adalah sebagai berikut :

a. Peserta diberikan blind case, yaitu suatu kasus anonim terhadap permasalahan tertentu yang terkait dengan masalah-masalah dalam organisasi yang membutuhkan penanganan manajerial.

b. Setelah itu dilakukan evaluasi bersama terhadap unjuk kerja peserta saat menganalisa kasus tersebut. Bagaimana peserta dapat mengidentifikasi isu, mengaitkan berbagai sumber data, mencari inti masalah kemudian merekomendasikan solusinya.

c. Kemudian dilakukan hal-hal seperti diskusi kelompok, presentasi atau cara lain untuk melihat bagaimana peserta memahami masalah yang ada, pendekatan apa yang digunakan dan yang paling penting adalah melihat key behavior apa yang ditunjukan peserta sehingga dapat diketahui bagaimana pemanfaatan kompetensi manajerial peserta dalam menangani kasus tersebut. Dalam konteks ini peserta diharapkan mendapat insight terhadap apa yang harus dikembangkan dari kemampuan manajerialnya.

Hal lain yang diberikan dalam kegiatan In Class adalah berbagi pengetahuan tentang Managerial Strategic Concept dan dilanjutkan dengan memberikan pemahaman tentang Assessment Center Concept. Selanjutnya peserta akan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan expert dan fasilitator. Dalam diskusi-diskusi ini insight peserta PAD semakin dipertajam untuk memahami konteks pemanfaatan kompetensi manajerial dalam berbagai simulasi yang ada di program Assessment Center.

Program berikutnya yang diberikan untuk memperkuat tumbuhnya insight adalah peserta bermain peran (role play) dalam berbagai posisi dan situasi. Kemudian dilakukan self feedback untuk menumbuhkan kesadaran bagaimana menggunakan perilaku yang tepat  dari kompetensi manajerial yang dibutuhkan. Setelah self feedback diberikan General Feedback agar didapat insight yang lebih komprehensif.

Tahap berikutnya yang cukup penting dalam PAD in Class adalah review yang meliputi integrasi dari pemahaman terhadap kasus, bagaimana menggunakan kompetensi manajerial yang tepat, hambatan yang dialami peserta dan solusinya dengan memanfaatkan berbagai informasi terkait manajemen dan Assessment Center. Pada tahap ini diharapkan insight yang diperoleh peserta akan semakin utuh dan menumbuhkan kesadaran terhadap perilaku apa yang harus ditingkatan agar kompetensi manajerial peserta dapat dimanfaatkan secara tepat saat menyelesaikan suatu kasus manajerial.

3. After PAD atau kegiatan setelah PAD, yaitu kegiatan di lapangan atau lokasi kerja yang harus dijalankan peserta dibawah pemantauan atasan langsungnya. Kegiatan ini disebut dengan Assignment Plan atau terkadang disebut dengan Development Plan. Assignment plan atau development plan bertujuan untuk menerapkan hasil-hasil yang diperoleh selama Program PAD untuk meningkatkan kinerja peserta dalam lingkungan kerja nyata.

Dalam kegiatan setelah PAD ini peserta diminta untuk membuat minimal satu target pekerjaan yang harus ditingkatkan pencapaiannya dengan memanfaatkan seluruh materi dalam PAD dengan merujuk pada kompetensi manajerial apa yang akan digunakan untuk meningkatkan kinerja yang bersangkutan. Peserta dan atasan bertanggung jawab bersama secara langsung dalam program setelah PAD ini sedangkan fasilitator hanya memberikan pedoman kerjanya saja.

Pelaksanaan PAD perlu menggunakan metode pengalaman (experiental learning) yang diwujudkan setelah PAD, karena melalui pelatihan atau workshop saja tidak cukup, untuk menggugah keinginan seseorang untuk berubah dengan memberikan pengalaman-pengalaman langsung.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Assessment Center merupakan penilaian kompetesi manajerial yang hasilnya dapat ditingkatkan melalui pemilihan program pengembangan yang tepat. Salah satu program pengembangan tersebut adalah Post Assessment Development (PAD). PAD pada dasarnya berupaya untuk menumbuhkan kesadaran (insight) bagi peserta terhadap perilaku-perilaku kunci apa yang harus ditingkatkan berkaitan dengan kompetensi manajerial yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam organisasi. Dengan kata lain, PAD merupakan program pengembangan untuk meningkatkan kompetensi asesi yang belum memenuhi kriteria yang dituntut oleh institusi berdasarkan hasil Assessment Center.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun