Mohon tunggu...
Retno Asih
Retno Asih Mohon Tunggu... Administrasi - Retno Asih

Halo. Aku Retno,

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

10 Hari yang Mencekam

9 Juni 2024   07:49 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:45 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata PKL? Yap, Praktek Kerja Lapangan atau yang biasa disebut Prakerin, bisa juga disebut dengan magang kalo kamu ga familiar dengan kata prakerin/pkl. 

PKL, atau Praktik Kerja Lapangan, adalah program pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan siswa untuk bekerja langsung di dunia usaha atau industri. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis dan keahlian profesional kepada siswa, biasanya sebagai bagian dari kurikulum pendidikan kejuruan. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan sikap profesional yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja.

PKL sering kali dilaksanakan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia dan dapat juga disebut sebagai magang. Durasi PKL bisa bervariasi, tetapi umumnya berlangsung antara 3 hingga 6 bulan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di sekolah dan mempelajari lebih lanjut tentang dunia industri atau bisnis, dan biasanya sebagai syarat untuk kenaikan ke kelas 12.

Btw jurusanku sekolahku yaitu TPHP (Tekhnologi Pengolahan Haasil Pertanian dan Perikanan) yang berada di sebuah SMK di kabupaten magelang. Industri yang bekerja sama dengan jurusan kami berada di daerah magelang, jogja dan jakarta. Dengan opsi pilihan catering, susu kedelai, bakpia, dan bakery. 

Nah, berhubung kelasku dulu THP 3, jadi kami pkl di gelombang 3. Separuh murid di kelasku memilih pkl di area magelang dan jogja, dan separuhnya lagi mamilih pkl di jakarta, termasuk aku memilih pkl di jakarta. Ohiya kami pkl di industri bakery.

Kami kebagian waktu pkl di bulan januari-maret 2016. Tetapi kami diberangkatkan di akhir bulan desember 2015 agar disana kami bisa beristirahat dulu, agar pas memulai kegiatan pkl kami tidak kecapek an.

singkat waktu kami tiba di jakarta tepat sehari sebelum pergantian tahun, kami tiba menjelang pagi dan karena kami cuma ber-16 jadi kami dikumpulkan di mess karyawan. Karena digelombang 1 dan 2 biasanya full 32 anak, jadi pembagian kerja rata di counter penjualan produk dan di bagian produksinya. 

Karena kami digelombang 3 hanya 16 anak, jadi pengurus merasa bimbang, bagaimana pembagiannya. Pada akhirnya hanya 4 anak dari kami yang dikerjakan di cabang counter penjualan, 12 anak sisanya dipekerjakan di pusat atau di bagian produksi dengan pembagian rata bagian produksi dan di counter penjualan di bagian depan.

Setelah pembagian tugas, saatnya dibagi untuk tempat tinggal kami. 4 anak yang dipekerjakan di cabang counter penjualan otomatis tinggalnya di kontrakan bersama dengan karyawan cabang, 4 anak ditempatkan di apartemen A, letaknya persis di seberang gedung pusat produksi. 

4 anak di tempatkan di apartemen yang lokasinya berjarak sekitar 20 menit dari gedung pusat produksi, sebut saja apartemen B. Aku sendiri kebagian di apartemen B, dengan 3 orang temanku. Aku yang memang agak penakut sebenarnya agak ragu, dan kembali menanyakan kepada guru pembimbing apakah benar kita cuma ber-4? katanya iya karena di apartemen A sudah penuh karyawan yang tinggal disana. Akhirnya kami pasrah dan mencoba untuk tinggal. Hari pertama rasanya sudah sepi, karena kita cuma ber-4 di satu apartemen yang ukurannya luas.

Kita berusaha mencairkan suasana dengan bertukar cerita dan bersenda gurau, dan ada salah satu dari kami yang tiba-tiba membahas cerita horor dan kami ber-4 akhirnya merasa ketakutan. Tak terasa malam pun tiba, kami ber-4 tidur karena besok sudah mulai bekerja. Jam 23.45 kami semua terbangun karena mendengar suara troli didorong yang rasanya lamaaaaa banget ga ilang-ilang suaranya. kami semua reflek kompak berpelukan dan bersembunyi dibawah selimut. 

Akhirnya setelah 15 menitan suara troli tersebut lenyap, tetapi kami masih merasa ketakutan sampai tidak bisa tidur, badan terasa pegal karena merasa tegang dan ketakutan terus menerus. setelah berhasil berdamai dengan suasana, kami pun akhirnya tertidur kembali.

Malam itu mungkin memang belum  bersahabat dengan kami, tak lama berselang..

"Brakkkkkk"

Entah benda atau apa yang terjatuh di langit-langit kamar kami. kami pun terbangun kembali, dan kembali merasa ketakutan. Aku rasanya hampir menangis saking takutnya, tetapi ditenangkan oleh temanku. Aku tau temanku juga takut, cuma mungkin dia tidak tega melihat temannya hampir menangis karena ketakutan. saking takutnya, ada satu temanku yang tidak berani mencabut hp nya yang sedang dicas, padahal colokannya cuma dibawah kasur. :-D  Jadi, bisa bayangin kan betapa takutnya kami waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun