Kami melewati malam itu sangat berat karena saking takutnya, bahkan kami samua ga tidur sampai pagi tiba. Suasananya begitu tegang dan ga ada yang berani bersuara.
"Tok Tok Tok"
Kami semua kaget dan berpandangan, waktu menunjukkan waktu 04.30 pagi. Kami bertanya-tanya siapakah gerangan bertamu di pagi-pagi buta. Ketukan beulang sampai 4x dan kami semua menuju pintu bareng-bareng. Betapa leganya ternyata yang dateng sopir produksi, hendak menjemput kami untuk dipindahkan di Apartemen A.
"Maaf ya bapak dateng terlambat, sebenarnya dari malam bapak ditelpon bu manager buat jemput kalian, tapi bapak ketiduran. Karena dapat aduan dari guru pembimbing kalian perihal kejadian menyeramkan yang kalian alami." Ucap pak sopir produksi itu
Dia mengucapkan banyak maaf atas keterlambatannya menjemput kami. Tetapi kami merasa bersyukur karena akhirnya kita akan pindah. Rasanya sudah gabisa gerak kalo terus menerus tinggal di apartemen ini saking horornya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H