Disitu Belum ada kejanggalan yang kurasakan.
Beberapa menit berlalu, aku keluar kamar sambil menggendong anakku. "waktunya mandii" ujarku kepada anakku.
Baru berapa langkah aku keluar dari kamar, ada yang aneh. Entah kenapa mataku tertuju ke kapstock yang menempel di dinding. Tempat yang biasanya digunakan oleh Alfa untuk menggantung jaket dan tas nya. Kosong. Tidak ada jaket ataupun tas yang menggantung disana. Aku belum berpikiran negatif, karena ya biasalah kan para suami kalo naro apa-apa suka asal-asalan. Jadinya ya aku masih berpikiran positif. Mungkin ditaro di meja atau dimanalah.
Kulangkah kan kakiku menuju dapur, kuarahkan pandanganku ke gantungan baju. Nah , baju yang biasanya digunakan oleh Alfa untuk pergi ke sawah masih utuh, alias dia belum pergi mencari rumput. Aku hanya berfikir kemanakah gerangan orang itu. Salah satu kemungkinan yang masih tersisa hanyalah mungkin dia sedang pup atau apalah di toilet.
Kulangkahkan kakiku lebih jauh menuju toilet, pintu terbuka. Alias ya ga ada dong di dalem. Daripada penasaran, kutengok saja kedalam toilet. Dan ga ada siapapun di dalem. Aku balik kanan dengan niat akan merebus air untuk mandi si kecil, tapi perasaanku agak lain dengan kloset di toiletku, akhirnya aku masuk kembali dan menengok ada apakah gerangan di lubang klosetku??
"Aaaaaaaaaaa"
Aku kaget bukan kepalang, bukan ada kotoran dilubang klosetku. Melainkan darah yang sangat kental, merahh!!!
Pikiranku berkecamuk apakah Alfa yang pup darah? Kemudian dilarikan ke rumah sakit tanpa sepengetahuanku? Beberapa pikiran negatif lain pun menghantui pikiranku. Tanpa berlama-lama aku siram klosetku yang penuh darah tersebut sampai bersih. Aku merasa ngeri melihatnya, aku kemudian lari ke kamar untuk mengambil ponselku. Jam di layar menunjukkan pukul 09.10 pagi.
Aku membuka whatsapp dan mengetik pesan untuk mas Alfa. Bertanya apakah dia sudah pulang atau belum.
'kluntingg' terdengar suara balasan pesan di whatsapp.
" aku baru pulang kok, yowis aku pulang dulu"