LOMBOK, enam kata yang merupakan salah satu pulau di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pulau - pulau kecil disekelilingnya nan indah dengan panorama alam yang sangat luar biasa bukan hanya, terkenal di masyarakat domestik saja tetapi sampai ke mancanegara.Â
Tak jarang juga, Lombok sering dijadikan sebagai destinasi wisata favorit para wisatawan kedua setelah raja ampat bagi para traveller Indonesia maupun luar negeri. Â Kali ini saya ingin memperkenalkan beberapa tempat wisata yang saya kunjungi saat liburan ke Lombok dari waktu perjalanan 30 menit sampai waktu perjalanan mencapai 2 jam.
Pantai SengigiÂ
Pantai pertama yang saya kunjungi saat liburan di Lombok. Pantai dengan hamparan pasir putih yang sangat menawan. Pantai sengigi menyuguhkan pemandangan yang sangat menarik karena memiliki pemandangan dengan garis pantainya yang panjang, tidak hanya itu saja kita bisa melihat pemandangan pantai sengigi dari atas bukit. Selain itu gradasi warna pasir yang dimiliki juga cukup unik dari putih ke hitam dan putih lagi.Â
Beberapa meter dari pantai tersebut terdapat jalan raya yang berlika -- liku, naik turun seperti di puncak. Banyak para traveller yang berkunjung kepantai ini dan mengahabiskan waktu mereka dengan menikmati keindahan bawah laut dengan kegiatan snorkeling menggunakan peralatan snorkeling dengan harga yang murah meriah.Â
Kita tidak perlu berenang terlalu ke tengah, karena di pinggir pantai saja, ikan -- ikan warna -- warni dengan aneka ragam ukuran dan bentuk, bisa kita saksikan langsung tanpa harus menyelam jauh ke dasar laut.
Pantai KutaÂ
Pertama kali ke Pantai Kuta Lombok tahun 2015, dengan jalan berlumpur dan rusak. Tapi setelah 3 tahun kemudian, keadaan disana sudah jauh berubah banyak pembangunan hotel disekitarnya selain itu jalan yang 3 tahun lalu kita lewatin juga sudah beraspal. Indah, itulah kata pertama yang saya ucapkan setelah sampai di Pantai Kuta Mandalika Lombok.
Tidak perlu khawatir jika kalian berkunjung ke pantai ini dengan tidak membawa bekal, karena disini banyak sekali yang berjualan dari makanan, minuman, cemilan, pakaian, cenderamata sampai kain tenun khas Lombok dijual disana dengan harga yang menurut saya tidak banyak menguras kantong. Selain itu, pantai ini memiliki pasir pantai yang unik seperti merica dan terdapat taman bermain di pinggir pantainya.
Pantai Tanjung Aan
Masih dengan jalur yang sama dengan pantai kuta, hanya saja butuh beberapa meter lagi untuk dapat ke pantai ini. Pantai dengan air laut yang tenang dan sangat bening. Pasir putih dengan beberapa ayunan menghiasi pantai ini. Batu karang yang berlubang dan lumayan tajam ini juga yang membuat pantai ini indah, dari kejauhan terlihat batu dengan bentuk unik seperti payung. Pantai tanjung aan juga memiliki bukit yang sangat terkenal yaitu bukit merese.Â
Menurut beberapa warga yang berjualan disana mereka bilang waktu terbaik mengunjungi bukit merese adalah saat matahari terbenam, sunsetnya cantik ga ada yang bisa ngalahin deh!. Tapi sayangnya saya belum bisa membuktikan dengan mata kepala sendiri, karena pada saat di bukit matahari masih butuh empat jam lagi untuk terbenam.Â
Pantai PinkÂ
Nah ini dia tempat yang membutuhkan kesabaran tinggi bukan hanya waktu yang di tempuh tapi juga jalan yang kita lewati. Hari rabu tepatnya jam 8 pagi saya dan keluarga berangkat dari Kediri Lombok. Kata macet kita tidak temui, lancar? Sangat lancar, lampu merah pun tidak kita dapati, pepohonan dengan ketinggian -/+ 20 meter dengan batang bewarna putih itulah yang mengisi penglihatan mata saya dan keluarga saya. Hutan? Iya, bisa di sebut hutan jika pada saat itu tidak menjadi jadwal musim panas, monyet- monyet liar pun banyak menyebrang atau bergelantungan di pohon itulah yang mengisi kira -- kira 4 km perjalanan kita sebelum sampai di Pantai Pink.Â
Sepi, sunyi, damai, jauh dari kota, bahkan beberapa rumah masih menggunakan tenaga matahari untuk menyalakan lampu rumah mereka, tidak ada lampu jalan dan hanya satu sampai dua mobil saja yang melewati jalan tersebut. Jalan rusak yang kita temui itu kira -- kira -/+ 5 km sebelum sampai pantai pink. Selain itu, disekitar daerah tersebut masih jarang sekali kita temui hotel atau penginapan.Â
Setelah sampai di tempat tujuan kita, hanya kata masyaallah yang dapat kita ucapkan untuk mewakili keindahan pantai ini. Pantai pink juga mempuyai tempat yang instagramable untuk kita bisa abadikan keindahannya yaitu bukit tidak ada namanya bukit tersebut yang pasti di atas bukit tersebut kita dapat melihat pulau -- pulau kecil sampai gunung rinjani pun terlihat dibukit ini. Indah, cantik, sejuk dan masyaallah banget deh tempat ini !!
Tanjung RinggitÂ
Masih dengan jalur yang sama dengan Pantai Pink dan jalan yang semakin rusak serta sangat sempit (setapak). Tanjung Ringgit adalah keindahan yang sangat menawan diujung timur pulau Lombok. Kata ujung disini adalah benar -- benar ujung dan tidak ada jalan lagi. Keindahan 3 gili yang terkenal di Lombok masih kalah deh sama tanjung ringgit.
Indah? Indah banget jika ada kata yang melebihi kata banget pasti kata itu yang akan saya pakai. Tanjung Ringgit memberikan panorama yang sangat indah banget dan membuat orang yang datang langsung jatuh cinta. Tebing yang sangat curam, angin laut yang sangat kencang serta buih -- buih dilautan yang terlihat seperti kertas dari kejauhan membuat tepat ini sangat eksotis.Â
Tanjung Ringgit memiliki posisi yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah selatan dan Pulau Sumbawa di sebelah timur. Keindahan Tanjung Ringgit dan Pantai Pink sangat membayar lelahnya perjalanan yang kita tempuh hingga 2 jam lebih.
Pusuk SembalunÂ
Disini ada cerita menarik dan pengalaman ngerasain gempa di atas gunung. Tepat tgl 29 Juli 2018 terjadi gempa dengan kekuatan 6,4 SR. Pagi itu, setelah gempa mengguncang saya dan kakak saya berencana untuk pergi mengelilingi mataram karena hari selasa kakak saya sudah harus pulang ke Jakarta. Dengan tidak sengaja kita kesasar dan tidak tahu arah jalan pulang (kayak lagu Cakra Khan yang judulnya butiran debu hehehe).Â
Akhirnya, kita ada rencana ke bukit pergangsingan, karena udah kesasar kita menggunakan google maps aja buat ke bukit itu. Jalur yang kita lewati yaitu Jalan Raya Mataram dan sampai ketemu gardu Jalan Wisata Gunung Rinjani. Karena tidak ada persiapan apa -- apa kita akhirnya beli roti dan air mineral dan waktu yang kita tempuh masih lumayan lama -/+ 43 menit. Kita lewat hutan yang sangat dingin banget pada saat itu saya tidak memakai jaket, badan rasanya mengigil. Cerita menariknya ada dua nih yang pertama adalah motor dan yang kedua adalah gempa.Â
Jadi, jalan yang kita lewati itu sangat -- sangat pegunungan sekali hehehe sampai saya harus jalan karena motor yang kita gunakan itu tidak kuat untuk melewati tanjakan kira -- kira 4 kali saya harus turun naik motor dan jalan. Pada saat jalan itu yang saya sangat takutkan adalah ketemu monyet -- monyet liar. Tapi, alhamdulliah selama perjalanan berangkat sama sekali kita tidak menemukan monyet liar.Â
Rencana ke Bukit Pergangsingan itu gagal setelah kita sampai ke Pusuk Sembalun karena disana kita merasakan gempa 3 kali yang cukup kuat. Akhirnya kita tertahan disana 30 menit. Sebenarnya kita tidak diperbolehkan untuk ke Bukit Pergangsingan karena takut terjadi longsor. Akhirnya karena kita sudah kehabisan bensin petugas di pusuk sembalun memperbolehkan kita untuk turun ke daerah Lombok Timur untuk membeli bensin.Â
Setelah sampai di bawah (Lombok Timur) ternyata terjadi longsong di dekat Bukit  Pergangsingan kata bapak tukang bensin itu. Akhirnya dengan rasa kecewa dan takut juga kita memilih untuk pulang. Jalan pulang yang kita lewati sama seperti jalan kita berangkat, alhamdullillah sampai rumah dengan selamat.Â
Itulah cerita petualangan dan keindahan beberapa tempat yang ada di Lombok. Semoga korban bencana gempa di Lombok di beri ketabahan dan kesabaran serta gempanya tidak terjadi lagi dan semoga kalian yang baca artikel ini bisa berwisata ke Lombok dengan segera hehe. Aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H