Berikut penjabaran dari :
1. Satu Substansi Sembilan Kategori Aristotle: dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan menemukan barang bukti serta alat bukti dalam audit. Contoh penerapan substansi sembilan kategori dalam kertas kerja audit sebagai berikut:
a. Essence (substansi): Mengidentifikasi dan memahami inti dari masalah yang sedang diselidiki dalam audit, termasuk permasalahan perpajakan yang relevan.
b. Quantity (Kuantitas): Menentukan berapa jumlah dan volume barang bukti yang dibutuhkan dalam audit untuk mendukung kesimpulan dan temuan yang lebih akurat.
c. Quality (Kualitas): Barang bukti yang ditemukan harus memiliki kualitas yang memadai, relevan, dan dapat dipercaya.
d. Relation (Hubungan): Mengidentifikasi hubungan/ keterkaitan antara barang bukti yang ada dan case perpajakan yang sedang diselidiki oleh auditor.
e. Time (Waktu): Menentukan rentang waktu atau periode yang sesuai untuk pengumpulan barang bukti yang diinginkan.
f. Place (Tempat): Mengidentifikasi lokasi atau di mana sumber-sumber yang potensial untuk menemukan barang bukti terkait masalah audit perpajakan.
g. Condition (keadaan): Mengevaluasi kondisi barang bukti yang ditemukan auditor, mencakup integritas, keotentikan, dan kemungkinan manipulasi.