Mohon tunggu...
Retno Palupi
Retno Palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi-NIM 55521120057 Dosen Pangampu Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak, Universitas Mercu Buana

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Pajak Internasional dan Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 13_Pemeriksaan Pajak_Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit

15 Juni 2023   23:51 Diperbarui: 15 Juni 2023   23:54 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Pemeriksaan Sektor Usaha Perkebunan Sawit  terbagi menjadi 4 tahapan yakni, tahap perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi, serta kesimpulan dan pelaporan. Sebagai contoh : KAP Meruya Illir, dan Rekan akan melakukan audit laporan keuangan Perkebunan Sawit PT Pandawa Korawa.

PSAK 69 diterapkan atas Aset Biologis, tanggal 16 Desember 2015 DSAK IAI mengesahkan Exposure Draft (ED) PSAK 69: Agrikultur di mana disepakati berlaku efektif bagi laporan keuangan tahunan yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 adalah adopsi dari IAS (International Accounting Standard) 41 tentang perlakuan akuntansi untuk sektor agrikultur yang mencakup pengungkapan, penyajian, pengukuran dan pelaporan mengenai aset biologis.

Berdasarkan Standar Audit ("SA") No. 530 di bawah ini data persamaan math dari KAP Meruya Illir, dan Rekan, atas audit kliennya  yaitu PT Pandawa Korawa

Soal Pertanyaan (1) tentukan jumlah sampling, apabila jumlah popolasi transaksi kliennya PT Pandawa Korawa tidak diketahui (Cochran's Sample Size Formula)

JAWABAN:

Cochran's Sample Size Formula atau rumus Sample Size Cochran digunakan dalam menentukan jumlah sampel yang diperlukan pada survei atau penelitian dengan menggunakan metode sampel acak. Rumusnya  dikembangkan oleh seorang ahli statistik ,William Gemmell Cochran.

Berikut adalah Rumus Sample Size Cochran :

Keterangannya:

n: Jumlah atau nilai sampel yang diperlukan

Z: Skor ini sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan, yang berkaitan dengan interval kepercayaan dan ditemukan pada tabel distribusi normal standar.

p: Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik tertentu. Proporsi ini bisa diestimasi sebelumnya.

E: Margin of error (margin kesalahan) yang diizinkan. Margin kesalahan menunjukkan perkiraan sampel dengan parameter populasi yang sebenarnya.

Rumus Sample Size Cochran, peneliti perlu mengetahui proporsi populasi (p) untuk menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan. Namun, apabila jumlah popolasi transaksi klien PT Pandawa Korawa tidak diketahui, rasanya sulit mengestimasikan proporsi populasi tersebut.

Jika jumlah popolasi tidak diketahui, maka dapat menggunakan perkiraan proporsi populasi yang paling konservatif, yakni 0.5. Dengan nilai 0.5, akan mendapatkan jumlah sampel yang paling besar, sehingga keakuratan dapat dipastikan.

Perlu dicatat bahwa memakai perkiraan proporsi populasi 0.5 akan menghasilkan ukuran sampel yang lebih besar daripada jika mengetahui proporsi populasi yang sebenarnya. Upaya yang lebih baik adalah mencoba memperoleh informasi atau bahkan mengestimasikan proporsi populasi yang akurat sebelum menghitung jumlah sampel.

Contoh menghitung jumlah sampling Rumus Sample Size Cochran apabila diketahui proporsi populasi 0.5, tingkat kepercayaan 95% (Z = 1.96) dan tingkat kesalahan sebesar 5% (E = 0.05). Jika menggunakan nilai proporsi populasi 0.5, dapat menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:

Dokpri Retno Jwb 1b
Dokpri Retno Jwb 1b

Sehingga jumlah sampel yang diharapkan menggunakan formula ukuran sampel Cochran kurang lebih 384 sampel.

Soal Persamaan math 2: SA 320 adalah: Log 3 (27) + log 4 (16)

Diminta : Tentukan nilai materialitas pertimbangan auditor pada auditee tersebut;

Jawaban:

Dokpri Retno Jwb 2
Dokpri Retno Jwb 2

Kita peroleh nilai materialitas pertimbangan auditor pada auditee untuk Persamaan math 2: SA 320 adalah: Log 3 (27) + log 4 (16) adalah sebesar 5.

SA 320 (Revisi 2021) adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Risiko Kesalahan yang Material: Hakekat SA 320 (Revisi 2021) adalah membantu auditor ketika mengaudit untuk mengidentifikasi risiko kesalahan yang material dalam laporan keuangan entitas. Auditor harus memahami entitas dan lingkungan entitas beroperasi, dan juga faktor-faktor yang bisa mempengaruhi entitas, bertujuan mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan.

b. Evaluasi Pengendalian Internal: SA 320 (Revisi 2021) mewajibkan auditor mengevaluasi pengendalian internal yang relevan. Auditor harus memahami dan mengevaluasi efektivitas pengendalian internal berkaitan dengan risiko kesalahan material dalam laporan keuangan. Sehingga auditor ketika merencanakan dan melaksanakan audit dengan mempertimbangkan pengendalian internal yang sudah ada.

c. Penilaian Risiko dan Perencanaan Audit: Hakekat SA 320 (Revisi 2021) adalah membantu auditor ketika mengevaluasi risiko kesalahan yang material dan merencanakan audit lebih efektif. Auditor harus menggunakan pemahaman tentang entitas dan lingkungan, termasuk di dalamnya pengendalian internal, guna menentukan strategi audit yang tepat dan tingkat substansi yang dibutuhkan dalam pengujian substantif.

d. Pengendalian secara Signifikan: SA 320 (Revisi 2021) membahas bagaimana pengendalian yang signifikan, yakni pengendalian apabila gagal, menyebabkan adanya risiko kesalahan yang material pada laporan keuangan. Auditor akan mengidentifikasi pengendalian yang signifikan dan membuat rencana pengujian pengendalian yang tepat guna memastikan efektivitasnya.

Dengan mengikuti syarat dalam SA 320 (Revisi 2021), auditor memperoleh pemahaman yang memadai terkait entitas dan lingkungan yang diaudit, mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan, dan merencanakan audit dengan mempertimbangkan risiko kesalahan yang material. Hal ini mendorong auditor melaksanakan audit secara efektif dan memberikan opini secara independen tentang laporan keuangan entitas.

Soal Persamaan math 3: SA 330 , dimana x = 2, pada fungsi y = mx + b atau garis fungsi risiko dan tangen (disarankan)

f(x) = 4x^3 -- 10x

f(2) =12

Diminta : Tentukan nilai negative risiko yang harus dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat lemahnya pengendalian intern klien-nya.

Jawaban:

Nilai negatif risiko yang dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat pengendalian intern yang lemah pada klien-nya yaitu sebesar 12.

SA 330 (Revisi 2021): Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai. Standar Audit (SA) yang mengatur bagaimana tanggung jawab auditor dalam mendesain dan menerapkan respons terhadap risiko kesalahan penyajian material untuk diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 (Revisi 2021) pada audit atas laporan keuangan.

Hakekat SA 330 (Revisi 2021) sebagai berikut:

1. Tanggung jawab Auditor: tanggung jawab auditor guna merancang dan melakukan audit yang efektif dalam mengidentifikasi dan merespons risiko penyangkalan secara signifikan pada laporan keuangan. Auditor harus mempunyai pemahaman tentang entitas yang diaudit, mencakup pengendalian internal, serta menilai risiko penyangkalan yang signifikan.

2. Pendekatan Audit: Standar Audit mengarahkan auditor supaya mengadopsi pendekatan audit secara responsif terhadap risiko, mengidentifikasi dan menilai risiko penyangkalan yang signifikan, serta merancang prosedur pengujian secara tepat dan memadai guna merespons risiko tersebut.

3. Evaluasi Risiko: Standar ini mendorong auditor untuk mengevaluasi risiko penyangkalan yang signifikan melalui pemahaman secara mendalam tentang entitas dan lingkungannya, juga penilaian terhadap pengendalian internal, risiko intrinsik, dan risiko residual.

4. Respons atas Risiko: Harapannya auditor merespons risiko penyangkalan yang signifikan dengan cara merancang dan melaksanakan prosedur pengujian yang memadai. Respons ini meliputi pemilihan dan penerapan prosedur pengujian substantif maupun pengujian pengendalian yang sangat efektif.

5. Komunikasi dengan Entitas Audit: Standar Audit 330 mengutamakan komunikasi yang efektif antara auditor dan entitas yang diaudit untuk memastikan pemahaman yang memadai terkait risiko penyangkalan secara signifikan dan respons audit yang sudah direncanakan.

Berdasar Standar Audit 330 (Revisi 2021), auditor diberikan pedoman dan kerangka kerja untuk merancang dan melakukan audit dalam menghadapi risiko penyangkalan yang signifikan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas audit dan keandalan laporan keuangan yang diaudit.

Soal Persamaan 4: SA 450:

x^3 -- 4x -6 = 0

x1^3 +x2^3 + x3^3 =?

Diminta : Berapa nilai Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit PT Pandawa Korawa

Jawaban:

Dokpri Retno Jwb 4
Dokpri Retno Jwb 4

Nilai Kesalahan pada penyajian yang diidentifikasi selama PT Pandawa Korawa diaudit yaitu sebesar 34.

Standar Audit 450 (Revisi 2021): Evaluasi atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Proses Audit. SA ini menjelaskan bagaimana tanggung jawab auditor dalam mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi pada audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, apabila ada, terhadap laporan keuangan. Tujuannya dari evaluasi auditor : [a] Dampak dari kesalahan penyajian yang diidentifikasi atas audit; dan [b] Dampak dari kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi terhadap laporan keuangan.

Soal Persamaan 5: SA 501 bukti audit, dan barang audit diaman f((g(1)), berikut ini:

f(x) = x2 -- 10

g(x) = x + 5

Diminta : Tentukan berapa nilai pertimbanagn spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP pada persamaan ini.

Jawaban:

Dokpri Retno Jwb 5
Dokpri Retno Jwb 5

Nilai pertimbangan spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP adalah x1 = -5 - 10 dan x2 = -5 + 10

SA 501 (Revisi 2021) : Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan: mengatur terkait pertimbangan spesifik oleh auditor bagaimana memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berdasarkan Standar Audit 330 (Revisi 2021), Standar Audit 500 (Revisi 2021), dan Standar Audit lainnya yang relevan, mengenai aspek tertentu pada persediaan, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, maupun informasi segmen dalam audit atas laporan keuangan.

Berikut aspek penting yang dijelaskan dalam SA 501:

  • Kompetensi dan keandalan bukti: Auditor wajib mendapatkan bukti yang cukup, relevan,  kompeten, dan handal guna mendukung kesimpulan audit yang diberikan.
  • Sumber bukti: Auditor dalam mendapatkan bukti dari berbagai sumber, baik dokumen internal dan eksternal, maupun informasi secara lisan dari pihak terkait, serta pengujian dan pengamatan secara langsung.
  • Relevansi dan kelengkapan: harus relevan dan lengkap untuk memberikan dasar yang memadai bagi auditor dalam membuat kesimpulan. Auditor wajib mempertimbangkan kecukupan dan kelengkapan bukti guna menanggapi risiko audit yang diidentifikasi.
  • Pengujian substantif: Auditor wajib melakukan pengujian substantif untuk memperoleh keyakinan yang memadai tentang kesesuaian dan keabsahan informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.
  • Dokumentasi bukti audit: Auditor wajib mencatat bukti audit yang didapatkan pada dokumen kerja audit, termasuk di dalamnya waktu, sifat, dan hasil dari pengumpulan maupun evaluasi bukti.

SA 501 menjadi pedoman bagi auditor dalam memastikan bahwa memperoleh bukti audit yang cukup dan memadai untuk mendukung kesimpulan mereka dalam proses audit. Ini sangat penting dalam memastikan opini audit yang diberikan adalah objektif dan dapat diandalkan.

Soal Persamaan 6; SA 505 Konfirmasi Eksternal adalah sebagai berikut:

x + y + z = 30

x^2 + y^2 + z^2 = 300

Diminta : tentukan besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP

Jawaban:

Dokpri Retno Jwb 6
Dokpri Retno Jwb 6

Besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP yaitu sebesar 300.

Standar Audit (SA) 505 (Revisi 2021) : Konfirmasi Eksternal, Standar Audit (SA) ini menjelaskan tentang penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk mendapatkan bukti audit berdasarkan ketentuan yang ada pada SA 330 (Revisi 2021) dan SA 500 (Revisi 2021). Tujuan auditor, pada saat menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, yaitu untuk mendesain dan melakukan prosedur untuk memperoleh bukti audit yang andal dan relevan. Auditor wajib menjaga pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal ketika prosedur konfirmasi eksternal digunakan, termasuk: [a] Menentukan informasi apa yang diminta atau dikonfirmasi; [b] Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi; [c] Mendesain permintaan konfirmasi, apakah permintaan sudah dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk dikirimkan secara langsung kepada auditor; dan [d] Mengirimkan permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada pihak yang dikonfirmasi.

Soal Persamaan math 7: untuk SA 540 (Revisi 2021) ; Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi dengan urutan sebagai berikut:

25/28 , 53/59 , 41/45 , 93/105

Diminta : Tentukan nilai terkecil dalam estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa;

Jawaban:

Cara mengetahui nilai terkecil dari urutan estimasi akuntansi persamaan math 7 salah satunya dengan mengalikan urutan dengan 100, hasilnya seperti berikut:

Dokpri Retno Jwb 7
Dokpri Retno Jwb 7

Soal Persamaan 8 adalah SA 570 (Revisi 2021) : Kelangsungan Usaha (Going Concern) dengan menguji persamaan math konvergen dan divergen (math. Alfa C Chiang 1984:587) berikut ini:

Dokpri Retno Gb 8
Dokpri Retno Gb 8

Diminta : Tentukan dengan kategori konvergen dan divergen apakah SA 570 (Revisi 2021): Kelangsungan Usaha (Going Concern) PT Pandawa Kurawa

Jawaban:

Standar Audit 570 (Revisi 2021): Kelangsungan Usaha (Going Concern). Standar Audit (SA) ini menjelaskan tentang tanggung jawab auditor ketika audit atas laporan keuangan terkait kelangsungan usaha beserta implikasinya terhadap laporan auditor.

Tujuan auditor antara lain: [a] memperoleh bukti audit yang tepat dan cukup mengenai, serta menyimpulkan ketepatan penggunaan basis akuntansi atas kelangsungan usaha pada manajemen dalam menyusun laporan keuangan; [b] kesimpulan, berdasarkan bukti audit yang didapatkan, apakah terdapat ketidakpastian material berkaitan dengan peristiwa atau kondisi yang bisa menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usahanya;

Persamaan divergen dan konvergen adalah merupakan konsep yang digunakan dalam matematika untuk menggambarkan deret atau rangkaian bilangan.

Konvergen: Deret dikatakan konvergen apabila jumlah tak terhingga dari suku-suku deret mendekati nilai tetap yang disebut limit deret. Persamaan ini menggambarkan konvergensi deret yang dituliskan sebagai berikut:

_(n=1)^ a = L

Simbol sigma menunjukkan penjumlahan, a adalah suku ke-n dalam deret, dan L merupakan nilai limit deret.

Divergen: Deret dikatakan divergen apabila jumlah tak terhingga dari suku-suku deret tidak mendekati nilai tetap ataupun tidak ada limit yang terdefinisi. Persamaan yang menggambarkan divergensi deret dapat dituliskan sebagai berikut:

_(n=1)^ a =

Simbol sigma, a adalah suku ke-n dalam deret, dan menunjukkan jumlah deret tidak terhingga.

Persamaan konvergen dan divergen merupakan alat penting dalam analisis deret dan rangkaian bilangan guna menentukan apakah deret mempunyai limit yang terdefinisi atau tidak.

Soal Pertanyaan 9: Sesuai data dan persamaan math dengan kasus PT. Pandawa Kurawa, maka

Diminta : tentukanlah dikaitkan dengan Opini audit mana yang akan dilakukan oleh KAP Meruya Illir, dan Rekan: berikan penjelasan anda dengan mengacu pada 4 pertimbangan:

a. SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

b. SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen

c. SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen

d. SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen

Jawaban: 

Berikut cara menentukan Opini audit atas perusahaan sawit berdasarkan SA 700, SA 701, SA 705 dan SA 706

a. SA 700: Opini Audit

Standar Audit (SA) 700 menjelaskan panduan tentang opini auditor dalam laporan keuangan. Opini ini terdiri dari empat kategori yaitu pendapat yang wajar, pendapat dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan pendapat penolakan.

Dalam menentukan opini audit atas perusahaan sawit berdasarkan SA 700, auditor akan melaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap laporan keuangan perusahaan. Auditor meminta bukti-bukti yang cukup memadai untuk memastikan laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang relevan.

Apabila auditor menemukan laporan keuangan perusahaan sawit tidak mengandung kesalahan material dan disajikan secara wajar, maka  bisa dipastikan auditor akan memberikan opini audit dengan pendapat yang wajar.

Namun, apabila auditor menemukan suatu kesalahan material dalam laporan keuangan yang tidak dapat diperbaiki ataupun pengungkapan yang tidak sesuai, auditor akan memberikan pendapat dengan pengecualian ataupun pendapat tidak wajar.

Apabila auditor tidak memperoleh bukti yang cukup maupun terdapat keterbatasan dalam pemeriksaan yang menyebabkan ketidakpastian yang signifikan, maka auditor dapat memberikan pendapat penolakan.

b. SA 701: Penjelasan hal-hal yang Dikemukakan dalam Laporan Keuangan

Standar Audit (SA) 701 memuat panduan tentang penjelasan apa yang dikemukakan dalam laporan keuangan. Auditor memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan sawit menyajikan penjelasan yang memadai dan handal terkait hal-hal yang signifikan, termasuk kebijakan akuntansi yang dijalankan diadopsi dan estimasi yang relevan.

Apabila auditor menemukan laporan keuangan perusahaan sawit menyajikan penjelasan yang memadai dan informasi yang relevan terkait hal-hal yang dikemukakan, maka auditor akan mencatat hal ini dalam opini audit.

c. SA 705: Penjelasan yang Dikemukakan dalam Laporan Auditor Independen

Standar Audit (SA) 705 memuat penjelasan yang dikemukakan dalam laporan auditor independen. Auditor memberikan penjelasan yang memadai dalam laporan auditor independen mengenai tanggung jawab auditor dan ruang lingkup audit.

Auditor dapat memastikan apakah laporan auditor independen perusahaan sawit mencakup penjelasan yang diperlukan dan relevan sesuai pada persyaratan SA 705.

d. SA 706: Pendapat Mengenai Rangkuman Keuangan

Standar Audit (SA) 706 menjelaskan pendapat mengenai rangkuman keuangan. Auditor mengevaluasi rangkuman keuangan perusahaan sawit apakah memberikan informasi yang sesuai dan konsisten dengan laporan keuangan secara lengkap.

Apabila auditor mendapati rangkuman keuangan perusahaan sawit memberikan informasi yang sesuai dan konsisten, maka auditor dapat memberikan pendapat yang memadai sesuai dengan persyaratan Standar Audit 706.

Ketika menentukan opini audit atas perusahaan sawit berdasarkan SA 700, SA 701, SA 705, dan SA 706, maka auditor akan mempertimbangkan kesesuaian dan kepatuhan perusahaan sawit terhadap standar tersebut serta temuan hasil pemeriksaan auditor. Opini audit yang diberikan mencerminkan penilaian independen auditor terhadap laporan keuangan perusahaan sawit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun