Ada sebuah lagu dari daerah Jawa yang dituliskan oleh Sunan Kalijaga yang berjudul kidung merpati yang menggambarkan proses terciptanya manusia serta menjelaskan tentang sadulur papat limo pancer. Kidung Marmati , mermati artinya samar mati. Seorang ibu yang mengandung selama 9 bulan dalam kondisi khawatir akan kematian kecemasan dan kekhawatiran akan kematian saat akan melahirkan itu ada pada saat pertama kali sebelum kelahiran si bayi ke dunia titik lagu ini juga mengajarkan kita tentang Mengapa kita menjadi ada Bagaimana tumbuh kita tumbuh dan berkembang dan roh menjadi ada.
Dalam filosofi Jawa, 4 malaikat yang menjaga dan menemani kita saat bayi hingga lahir disebut dengan empat saudara yang dilambangkan sebagai simbol berupa Kakang kawah, Adi ari-ari, ganti, dan pusar.
    Dalam pengetahuan sathoriyah itu maka makanya bayi itu, lahir bersamaan dengan Kakang kawah dan adi-ari, Kakang kawah adalah pecahnya air ketuban, jika dalam ilmu kesehatan sebagai disebut sebagai pelicin  tetapi di ilmu Jawa tidak begitu kawah tadi pecah menjadi air dan akhirnya wujudnya menjadi langit, sedangkan adi Ari itu menjadi alas di muka bumi.
    Adik Ari bertanggung jawab untuk mengantarkan sari makanan yang dimakan oleh ibu kepada si bayi saat masih di dalam kandungan, plasenta lahir setelah bayi lahir sehingga tidak ada cowok disebut dengan adik atau saudara muda.
Adi Ari juga berfungsi sebagai penyalur perilaku, tidak hanya menyalurkan makanan tetapi juga perbuatan baik ketika Bapak atau Ibu si bayi melakukan perbuatan baik terutama perbuatan yang dilakukan oleh ibunya, bayi akan mewarisinya nanti.
    Getih atau darah keluar bersamaan dengan saudara ketuban Nara menemani kita siang dan malam di dalam rahim sampai proses terjadinya kelahiran, darah juga keluar bersama dengan janin komandara juga berada di dalam tubuh bayi hingga dia dewasa
    Pusar atau tali pusar adalah bagian dari plasenta yang tetap melekat pada bayi yang menemani kita hingga berusia 7 hari, sampai mengering dan lepas sendiri secara alami. proses lepasnya tali pusar dari bayi disebut dengan Puput atau pupak. Tali pusar lepas dari bus pusar ini juga dianggap sebagai saudara bayi. Setelah semua proses selesai, maka telah lengkaplah sedulur papat limo pancer sebagai pusat yang berwujud tunggal menjadi diri kita sebagai bentuk karya sang pencipta  pancer atau pusatnya adalah diri kita sendiri.
   Maka dari itu dalam budaya Jawa orang tua ikut berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa saat bayi masih berada di dalam kandungan agar setelah Lahir menjadi manusia yang dapat menjadi Insan Kamil.
   Jadi terdapat alam arwah, alam misalnya, alam Islam, kemudian Alam Insan Kamil. Jika kita ingin mencapai apa yang kita mau kita harus sudah berada pada Alam Insan Kamil terlebih dahulu. untuk mencapai Alam Insan Kamil kita harus melalui alam arwah, alamajsam, baru kemudian Alam Insan Kamil
Setelah lahir kita telah berpindah dari alam misal ke alam ajSam, tugas Kakang kawah, Adi ari-ari, darah, dan pusar telah selesai. Tapi pada hakekatnya mereka tidak akan hilang karena sudah menjadi bagian dari wujud diri kita 4 saudara itu tetapi ikut kita dan akan terlibat. Jika jalan kita benar maka kita akan mencapai manusia yang sempurna (Insan Kamil)
Dalam perjalanan Imam Ghazali hal ini disebut dengan nafs,