Mohon tunggu...
Retno Anggraeni
Retno Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/PRMN

Menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Roman

Mereka Tahu Aku Mencintaimu

2 Desember 2023   23:42 Diperbarui: 2 Desember 2023   23:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
zepeto.me/@raeee_29

"Ya enggak gitu etikanya." Ucap Bagas sambil berusaha meminta Cindy untuk kembali duduk sejenak. "Ini projek kita, seenggaknya kalian sumbang ide atau tanyakan ke Rani, bantuan apa yang dia butuhkan. Bukan malah sibuk sendiri-sendiri, ada yang main, makan, jalan-jalan."

"Dia aja yang kerajinan." Sahut Firly sebelum Bagas selesai bicara.

"Lagian ini sudah jam pulang kantor, projek itu kan bisa dilanjutin besok." Imbuh Vania.

"Dikerjakan besok? Memangnya kalian gak dengar saya bilang apa? Ternyata kalian bukan hanya tidak menghargai rekan kerja kalian ya, tapi juga gak menghargai saya sebagai tim leader kalian." Ucap Bagas merespon ucapan Vania yang tidak bermoral itu.

"Haduh Bagas, segitunya kamu belain Rani. Suka ya sama Rani?" Balas Firly membuat Bagas semakin marah.

"Jangan alihkan pembicaraan. Kalian sedang berusaha membuat Rani gak betah kerja disini, kan?" Ucap Bagas dengan nada tinggi. "Kenapa? Gak suka sama Rani?"

"Iya, aku gak suka sama dia karena dia selalu jadi anak emas kamu dan si Bos." Ucap Vania dengan mata melotot dengan penuh amarah.

"Dia pantas mendapatkan itu, dia berprestasi dan dia juga loyal." Balas Bagas tegas. "Kamu gak seharusnya  menyebar kebencian ke teman-temanmu hanya untuk membenci Rani, dia gak pantas mendapat itu."

"Wake up Bagas! Gak perlu belain Rani. Rani sudah punya Vino. Kamu belain dia mati-matian begini juga dia gak akan tahu!"

"Aku gak peduli dia sudah punya Vino ataupun enggak, itu tidak ada hubungannya. Karena yang aku tahu perlilaku kalian sama sekali tidak bermoral."

"Bagas! Jangan karena kamu leader kita, kamu jadi bisa belain orang yang kamu cinta sampai harus menuduh kami membully Rani begitu dong." Balas Vania tak mau kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun