Mohon tunggu...
Retno Wulandari
Retno Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

saya mahasiswa aktif Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Program studi S1 Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peran media sosial dalam kampanye politik calon walikota Bekasi pada pilkada serentak 2024

14 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:42 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto akun Instagram Nurul Sumarheni

Antony Mayfield (2008) dari organisasi iCrossing menjelaskan bahwa, media sosial lebih tepat dipahami sebagai a group of new kinds of online media, yang memiliki karakteristik berikut (Simarmata, 2014):

1. Partisipasi: media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik dari semua orang yang tertarik. Hal ini mengaburkan batasan antara media dan audiens.

2. Keterbukaan: sebagian besar layanan media sosial terbuka terhadap umpan balik dan partisipasi. Layanan ini mendorong pemungutan suara, komentar, dan berbagi informasi. Jarang ada hambatan dalam mengakses dan memanfaatkan konten. Konten yang dilindungi kata sandi tidak disukai.

3. Percakapan: sedangkan media tradisional adalah tentang "siaran" (konten yang dikirimkan atau didistribusikan ke audiens) media sosial lebih baik dilihat sebagai percakapan. sebagai media dua arah.

4. Komunitas: media sosial memungkinkan terbentuknya komunitas dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. Komunitas berbagi minat yang sama, seperti kecintaan terhadap fotografi, isu politik, atau acara TV favorit.

5. Keterhubungan: Sebagian besar media sosial berkembang pesat karena keterhubungannya, memanfaatkan tautan ke situs lain, sumber daya, dan orang lain.

Media sosial telah menjadi alat yang kuat dalam kampanye politik. Keberhasilan dalam melaksanakan kampanye pemilu adalah ditentukan oleh faktor, termasuk penggunaan saluran komunikasi politik. Saluran komunikasi politik erat kaitannya dengan media massa. Di dalam media massa, ada yang namanya jurnalistik online. Salah satu media bagi jurnalistik online adalah media sosial. Media sosial saat ini hampir sama seperti kebutuhan sebagian besar masyarakat. Tidak heran banyak politikus yang memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk berkomunikasi kepada masyarakat. Tentunya cara ini sangatlah efektif untuk menarik perhatian masyarakat dan hanya bermodalkan gawai serta koneksi. Dengan jangkauan yang luas dan kemampuan untuk menargetkan audiens tertentu, kandidat politik dapat menyampaikan pesan mereka secara efektif kepada pemilih (Muntazah & Andhikasari, 2022). Selain itu, media sosial memungkinkan kandidat untuk berinteraksi langsung dengan pemilih, mendengar masukan mereka, dan menyesuaikan strategi kampanye berdasarkan respons yang diterima (Juliswara & Muryanto, 2022). Namun, media sosial juga membawa tantangan, seperti penyebaran informasi palsu atau hoax, yang dapat mempengaruhi persepsi pemilih (Amaly & Armiah, 2021) (A et al., 2023).

Internet sudah bisa membuat tulisan-tulisan yang tujuannya untuk berkampanye. Kampanye melalui media online dinilai lebih mampu diterima sebagian masyarakat. Kampanye dilakukan dengan merangkai kata kata dikombinasikan dengan gambar-gambar serta kreatifitas yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan masyarakat. Kampanye melalui media sosial tidak hanya bisa dilakukan dengan gambar dan tulisan saja, tapi terkadang menampilkan informasi tentang kehidupan pribadi seorang kandidat, kejadian sehari-hari, dan pertanyaan atau petunjuk yang menimbulkan responsivitas di kalangan pengikut. Ada beberapa alasan yang membuat para politisi melakukan kampanye melalui media sosial, yakni (Sarigih, 2023):  

* mendapatkan banyak massa tanpa turun ke lapangan;  

* mengurangi politik uang;  

* meningkatkan kualitas kampanye dengan menonjolkan sisi pendidikan politik; dan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun