Artikel pertama bercerita tentang pengalaman yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri saat masih kecil dahulu. Karena memang ada unsur buka-bukaannya dan momennya tepat, artikel perdana yang saya beri judul  "Bukak Sithik Jozz" langsung diganjar menjadi artikel pilihan.Â
Bukan main senangnya hati ini yang membuat keberanian saya untuk menulis lagi sedikit terpupuk dan rasa tidak percaya diri saya sedikit terkikis.
Ternyata benar, ucapan adalah doa
Berawal dari artikel pertama "Bukak Sithik Jozz" di Kompasiana, ternyata menulis tidak hanya membuka sedikit, namun membuka lebar-lebar pintu-pintu lainnya.Â
"Bukak Sithik Jozz", dari sebuah judul artikel menjelma  menjadi ucapan bagai doa yang mewujudkan mimpi-mimpi saya yang sempat terkubur.
Dengan menulis saya mengenal teman-teman yang memiliki energi luar biasa untuk terus berbagi. Menulis juga membawa saya ke berbagai event yang memberikan banyak sekali pengalaman.Â
Sebagai mantan anak-anak yang pernah memiliki cita-cita sebagai wartawan, mendapat tugas meliput suatu event adalah kebahagiaan tersendiri. Meskipun belum menjadi wartawan betulan namun ada rasa hangat yang mengalir dan sulit di ungkapkan.
Melalui tulisan saya juga pernah jalan-jalan gratis, berkomunitas, mendapatkan produk untuk di ulas, dan tentu saja mendapatkan tambahan penghasilan.Â
Hal ini bukan yang utama sih tapi bisa menjadi pemacu semangat. Apalagi akhir-akhir ini project di Kompasiana semakin banyak dan bersyukur banget karena saya lumayan sering kebagian. Semoga saja kedepannya proyek Kompasiana semakin berlimpah ya.
Saya tidak bisa membayangkan, andai 10 tahun yang lalu saya tidak memaksa diri sendiri untuk mulai menulis di Kompasiana. Andai saya berlindung di balik rasa malu dan tidak percaya diri, mungkin saya tidak akan bisa berdiri setegak ini. Mungkin saya masih berkutat dengan rasa malu dan minder yang tak berkesudahan. Â
Walaupun perjalanan saya masih jauh di bawah teman-teman lainnya, namun untuk sampai di titik ini merupakan pencapaian bagi saya. Rasa terima kasih saya kepada Allah SWT sudah tak terhitung lagi, tapi rasa terima kasih kepada Kompasiana harus saya ungkapkan.