Kalau ditanya perasaan saya waktu itu? jengkel iya, marah pasti, enek apalagi, takut? bangets lah komplikasinya. Andai saja saat itu saya sudah menjadi seorang wonder woman dan bisa silat seperti iko uwais atau joe taslim, sudah pasti saya kasih pelajaran mereka, kalau perlu sedikit strecing dan pasang kuda-kuda menghajar sekelompok pencopet itu ampe babak belur terutama si brewok yang sudah berani betul memegang aurat *kaki saya. kita kan bukan muhrim pak brewok. Tapi aku mah apa atuh :D
Ngomong-ngomong tentang pencopet, kejahatan pencopetan dikenal dalam istilah hukum sebagai
kejahatan pencurian, Konon yang saya lihat diberita dan tv ada sebuah sekolah yang mendidik mereka untuk menjadi pencopet handal. Siswanya pun tidak hanya laki-laki dewasa, namun juga anak berusia 10-15 tahun, kebayang gak generasi muda masa depan kita dididik seperti itu? Dan lagi tentang mereka #pencopet tersebut, sebelum menjalankan aksinya, mereka biasanya menyusun rencana seperti memilih sasaran dan kemudian menyusun taktik, untuk menggaet uang milik sasaran mereka. Para korban biasanya tidak menyangka, bocah-bocah yang ada didekat mereka adalah penjahat yang cerdik.
Agak sulit dimengerti anak-anak ini sudah bisa memanfaatkan wajah dan penampilan mereka yang masih lugu untuk berbuat jahat. Namun kenyataan hidup yang keras, tampaknya membuat anak-anak ini meniru jalan pintas yang dilakukan oleh para penjahat dewasa.
Pesan saya kepada penumpang bus kota, dan ibu-ibu yang biasa ngemoll ataupun belanja dipasar agar lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap kondisi yang terjadi, dan jaga barang-barang bawaan anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H