Mohon tunggu...
Retna Ayu
Retna Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerdas Mengelola Finansial

1 September 2017   10:58 Diperbarui: 2 September 2017   16:15 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat di pungkiri bahwa kebutuhan kita semakin hari semakin bertambah sementara gaji tiap bulan masih tetap sama. Banyak list prioritas yang sudah antri panjang dalam catatan.Mulai dari hal kecil seperti ganti smartpone, biaya lanjut study, hingga prioritas besar seperti membeli kendaraan, beli rumah,biaya umroh, biaya pernikahan sampai persiapan biaya study anak-anak. Semua akan tampak sulit dan berat jika kita tidak memiliki pengasilan lain di luar gaji bulanan dan juga tidak memiliki tabungan yang cukup.

Berikut ini saya paparkan beberapa cara mengelola keuangan:

1. Arisan

Arisan sudah bukan menjadi hal yang asing lagi terutama dikalangan ibu-ibu. Bahkan sepertinya sudah menjadi hal wajib mulai dari arisan mingguan,bulanan,tiga bulanan bahkan ada yang tahunan. Arisan ternyata banyak manfaatnya.sama seperti menabung, setoran yang jumlahnya terjangkau tidak terasa kita sisihkan tiap periode mingguan,bulanan atau tahunan. Bedanya kita sudah tau pasti berapa jumlah yang akan kita dapatkan ketika nama kita keluar pada kocokan arisan dibandingkan menabung di celengan. Di desa-desa biasanya acara arisan dijadikan ajang silaturahmi. 

Ada yang tiap minggu lima puluh ribu,seratus ribu, atau tiap bulan dua ratus lima puluh ribu,lima ratus ribu ,satu juta dan lainnya tergantung kemampuan peserta arisan. Hasilnya pun lumayan ketika nama kita keluar bergilir dapat dipakai untuk biaya semesteran anak, bayar studytour anak, atau untuk modal usaha.  Bahkan di suatu desa, saya pernah mendengar ada arisan yang diadakan para petani padi dengan setoran tiap panen.panen biasanya enam bulan sekali.

Setiap setoran satu kuital. Bagi petani yang namanya keluar bergilir hasil arisannya dapat dipakai untuk acara pernikahan anaknya, modal pupuk, bahkan ada yang pergi umroh.tentu saja ini dengan setoran skala besar. Bagaimana dengan ibu-ibu rumah tangga yang suaminya buruh harian atau wiraswasta dengan penghasilan tak tentu tiap harinya, bisa mencoba arisan dengan skala kecil yang setorannya dapat dijangkau. Bagi pelajar atau anak kos bisa juga mengadakan arisan bersama teman-teman dengan setoran menyisihkan  sebagian uang  jajan tiap hari.Hasilnya lumayan bisa untuk tambahan beli buku atau mengganti smartphone yang sudah usang.

2.Investasi

Mendengar kata investasi apa yang terpikir di benak pembaca? Mungkin dalam benak anda terlintas pikiran " ah....itu hanya untuk pemodal. Untuk orang yang punya uang dan modal besar". Tidak salah jika anda memiliki pemikiran seperti itu. Sebenarnya Investasi bukan hanya sebatas saham, properti atau tanah. Kita bisa memulai investasi kecil-kecilan dengan menyisihkan sedikit penghasilan bulanan dalam bentuk emas misalnnya. Membeli mulai dari satu gram dua gram atau sesuai kemampuan kita. 

Misalkan satu gram emas kita beli dengan harga lima ratus ribu rupiah yang dipotong dari gaji bulanan tidak akan terasa.bulan berikutnya beli lagi satu gram dan seterusnya.berivestasi emas menguntungkan karena nilai jual emas akan semakin meningkat. Keuntungan lain adalah, apabila suatu waktu kita membutuhkan dana, kita bisa menjual emas tersebut untuk kebutuhan yang mendesak.

Investasi lain dengan modal yang lumayan besar seperti saham,properti maupun tanah juga menguntungkan jika ada danannya. Bisnis property tidak akan pernah mati. Karena jumlah manusia semakin lama semakin banyak,maka nilai jual gedung,perumahan maupun tanah akan bernilai kelipatan tiap tahunnya.Contohnya, nilai jual tanah di suatu kota pada tahu 2000 masih  1,5 juta per meter. Namun ditahun 2017 harga tanah sudah meningkat menjadi 6 juta per meter. 

Bisa dibayangkan berapa keuntungan dengan berinvestasi dengan membeli lahan/tanah. Contoh lain, kita membeli perumahan asri di kawasan yang lumayan ramai diminati. Lalu perumahan tersebut kita sewakan  senilai Rp.10.000.000,00 per tahun. Artinya, kita akan mendapatkan pasif income sebesar harga sewa perumahan tersebut tiap tahunnya. Itu hanya untuk satu rumah, bagaimana jika ada memiliki 5 atau 10 rumah? Cukup menggiurkan bukan?

celenngan-59a8dfbf147f960bf30e5a44.jpg
celenngan-59a8dfbf147f960bf30e5a44.jpg
3 .Menabung
  • Kegiatan menabung memang sangat akrab dengan kehidupan kita. Sejak kecil saya sudah di didik menabung pada tabung celengan dan juga menabung pada ibu guru di sekolah. Anak-anak sejak TK dilatih untuk menabung dengan setoran berapapun.lalu setoran tersebut dicatat pada buku tabungan siswa dan tabungan yang terkumpul akan dibagikan tiap tahunnya.

  • Hasil tabungan yang terkumpul bisa digunakan untuk piknik,membeli peralatan dan kebutuhan sekolah,bahkan saat itu saya bisa membeli sepeda dengan uang hasil tabungan. Didesa saya ada ibu-ibu kreatif yang menabung sembako dan daging.setiap bulan mereka menyetor sejumlah uang semampunya, lalu menjelang hari raya uang tersebut oleh pengelola dibelikan sembako atau daging tergantung pada kesepakatan awal apakah hasil tabungan akan diambil dalam bentuk uang, sembako, atau daging.adapula yang mengadakan tabungan kendaraan bermotor.

  • Menabung di bank adalah satu dari sekian cara menabung yang menurut saya paling masuk akal.Selain menghindari resiko seperti kecurian jika menabung di rumah, atau hilang seperti menabung emas, menabung di bank memiliki beberapa keutungan seperti mendapat bunga dan jaminan keamanan.

  • Namun, kita juga harus jeli dalam memilih bank.Terutama reputasi bank. Pilihlah bank yang sudah  dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan(LPS). Apa itu LPS ? LPS merupaka sebuah Lembaga Penjamin Simpanan. Dengan adanya LPS maka tabungan maupun deposito kita di bank dijamin keamanannya.Namun,harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

  • Asal mula  LPS berdiri  ketika terjadi krisis moneter tahun 1998.pada saat itu banyak bank yang dilikuidasi. Maka, untuk melindungi hak-hak nasabah lahirlah LPS. Seperti kasus Bank Century yang sampai saat ini belum menemukan penyelesaian, wajib bagi nasabah untuk cerdas memilih bank yang di lindungi LPS.

  • LPS akan menjamin tabungan nasabah baik berupa tabungan regular maupun deposito sebesar dua miliar rupiah.Apabila bank tersebut kolaps,nasabah akan tetap dapat mendapatkan uangnya kembali,namun tetap harus mengikuti ketentuan seperti tercatat dalam pembukuan bank, tingkat suku bunga tidak melebihi tingkat bunga pinjaman,tidak melakukan tindakan yang merugikan bank seperti kredit macet dll.  Suku bunga yang di jamin LPS adalah suku bunga dengan nilai maksimal suku bunga 7,5%.Dengan adanya LPS, uang kita akan tetap aman di bank. 

  • LPS menghilangkan keresahan nasabah dengan adanya jaminan tersebut. Perlu di ketahui, kita wajib waspada apabila ada bank yang menawarkan tingkat suku bunga yang tinggi melebihi suku bunga yang telah ditetapkan LPS. Dalam memilih deposito berjangka pun kita harus teliti.Karena deposito memberikan suku bunga lebih tinggi daripada tabungan biasa, oleh sebab itu,tanyakan secara detail.karena hal ini sangat krusial apabila suatu saat nanti  terjadi hal-hal tidak terduga terkait dengan deposito yang kita miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun