Mohon tunggu...
retna ariani
retna ariani Mohon Tunggu... Guru - GURU SMA

Happy Mom and Math Holic

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 (Pengambilan Keputusan berdasarkan Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Seorang Pemimpin)

25 September 2023   09:23 Diperbarui: 25 September 2023   09:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berikut ini adalah Koneksi Antar Materi dari Modul 1 sampai dengan modul 3 pendidikan guru penggerak.

 

Seorang tokoh pendidikan dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1923 menjadi Ki Hadjar Dewantara (Wikipedia,2023). Beliau dikenal sebagai bapak pendidikan di Indonesia, yang terkenal dengan 3 semboyan yaitu Ing Ngarso sung tulodho, Ing Madya mangun karso, tut Wuri Handayani. Yang disebut dengan Pratap Triloka.

Pemikiran KHD sangatlah relevan dalam kehidupan saat ini dimana sekolah sebagai pusat pengembangan karakter berharap seluruh ekosistem sekolah membantu para murid agar dapat memaksimalkan karakter dan kepribadian yang luhur dan berbudi pekerti yang baik. Selain itu Ki Hajar Dewantara mengutarakan bahwa pendidikan dalam pengajaran harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Karena segala perubahan yang terjadi pada murid dipengaruhi oleh kodrat alam dan kodrat zaman. Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka dengan semboyan terkenal : Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani, yang memiliki makna bahwa pada saat seorang pemimpin berada di depan, maka dia harus bisa memberikan tauladan, pada saat berada di tengah, maka dia harus bisa membangun motivasi dan pada saat berada di belakang, maka seorang pemimpin haruslah bisa memberikan dukungan.

Sebagaimana tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun masyarakat. Selaras dengan tujuan dari pendidikan menurut KHD ini maka peran dari guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran menjadi sangat penting dalam melakukan perubahan didalam kelas dan juga peran guru penggerak mendorong kolaborasi juga menjadi penunjang terciptanya perubahan kearah yang lebih baik lagi. Selaras juga dengan Visi sekolah yang memuat profil pelajar pancasila adalah ujung tobak ketercapaian lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan juga peningkatan kompetensi lulusan sekolah tersebut.

Sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan adalah harapan dari semua pihak dalam pembelajaran disekolah. Menciptakan lingkungan yang diharapkan harus dibangun sebuah usaha untuk pencapaiannya, salah satunya adalah budaya positif. Budaya positif dapat dibangun oleh guru dan seluruh ekosistem sekolah. Budaya positif ini adalah nilai nilai kebajikan universal seperti, disiplin, tanggung jawab, mandiri, hormat, santun dll. Jika sudah menjadi budaya artinya sudah berlangsung terus menerus tanpa adanya tekanan dan tuntutan.

Budaya positf dapat dimulai dari diri sendiri sebagai pemimpin pembelajar, kemudian mengajak murid murid kita didalam kelas berupa keyakinan kelas yang disepakati. Keyakinan kelas bersifat lebih abstrak daripada peraturan yang lebih rinci dan konkrit , keyakinan kelas dapat berupa pernyataan - pernyataan universal dibuat dalam bentuk positif dan Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tesebut. Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas.

Setelah keyakinan kelas tercipta maka budaya positif dapat dimulai dengan menekankan disiplin yang positif. Disiplin yang positif menurut teori motivasi sangatlah banyak, namun kita membutuhkan sesuatu yang relevan untuk perubahan dimana pembelajaran yang berpusat pada murid.

Kita sebagai pemimpin pembelajaran atau sebagai pemimpin yang menyakini Pratap triloka Ki Hajar Dewantara harus lah menanamkan nilai-nilai kebajikan yang kita yakini setiap pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut, sebagai seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya menerapkan konsep-konsep pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid. Diantaranya dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan.

 Pengaruhnya sangat besar karena akan menjadi tanggung jawab dan juga keputusan yang lebih bijaksana. Misalnya dengan pengambilan keputusan 3 prinsip yang berbeda diatas haruslah sesuai dengan keadaan dan juga situasi kondisi saat itu. Prinsip berdasarkan hasil akhir akan dapat menentukan masa depan sebuah intitusi, dan prinsip berdasarkan aturan apabila menyangkut pelanggaran terhadap aturan tertentu. Dan prinsip berdasarkan rasa peduli diambil jika berdampak keadaan yang tidak memungkinkan menerima keputusan berdasarkan hasil akhir ataupun peraturan. Semua itu diambil berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini oleh seorang pemimpin dengan mengumpulkan fakta fakta yang ada dan juga semua yang terlibat dalam sebuah permasalahan.

Pengambilan keputusan dalam sebuah permasalahan yang dihadapi murid ataupun teman sejawat di komunitas kelas atau sekolah memerlukan sebuah penyelesaian dengan cara kolaborasi melalui metode coaching model TIRTA yang merupakan akronim dari tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggungjawab.

Metode coaching model TIRTA dan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan dalam dilema etika, merupakan pilihan tepat dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang guru diharapkan menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang dianut sesuai Triloka Ki Hajar Dewantara dalam mengambil sebuah keputusan yang berpihak pada murid.

Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang pendidik harus memperhatikan berbagai aspek atau nilai-nilai kehidupan yang berpihak pada murid untuk mencapai sebuah kesuksesan belajar. Hal tersebut, tentunya akan berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.

Implementasi pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di komunitas kelas dan sekolah bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Kesulitan ataupun rintangan pasti ada. Tantangan yang ada dalam lingkungan dalam pengambilan keputusan adalah respon dari orang orang yang terdampak dari hasil keputusan tersebut. Dan tentunya akan mudah diselesaikan jika dalam pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak yang pastinya terdampak atau ikut serta dalam masalah tersebut. Dengan membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab akan menenangkan dan juga menentramkan.

Pastinya dalam pengambilan keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab akan memerdekakan murid kita karena melibatkan potensi yang ada pada murid dan juga melibatkan keluarga dalam pemecahan masalah. Sehingga nilai- nilai yang diyakini akan berjalan seiring dengan keputusan yang diambil, Kesehatan mental dari siswa juga baik juga dengan masa depan siswa tersebut juga tidak terbebani.

Kesimpulan terakhir yang bisa saya ambil adalah semua terkait dari modul 1 sampai dengan modul 3, dimana kita belajar filosofi ki hajar dewantara, belajar nilai dan peras sebagai pemimpin pembelajaran , belajar nilai- nilai kebajikan, budaya positif yang dikaitkan dengan visi dan misi sekolah serta belajar bagaimana mengambil keputusan yang menerapkan 3 prisip, 4 paradigma dan 9 langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.

Semuanya terlihat sangat jelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam proses menuntun segala kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Disamping itu, terdapat nilai dan peran guru penggerak sebagai agen perubahan transformasi pendidikan di sekolah asal dalam menerapkan budaya positif dengan mengedepankan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

Dikuatkan dengan pengambilan keputusan dengan empat paradigma dalam pengambilan keputusan, yaitu : individu lawan masyarakat, Rasa keadilan lawan rasa kasihan ,Kebenararan lawan kesetiaan , Jangkah pendek lawan jangka Panjang . Tiga prinsip dilema etika yaitu : Berpikir berbasis hasil akhir ,Berpikir berbasis peraturan , Berpikir berbasis rasa peduli . Sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan di antaranya:  Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini,  Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,  Pengujian benar atau salah, terdiri atas : Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, dan Uji Panutan/Idola,  Pengujian Paradigma Benar lawan Benar,  Melakukan Prinsip Resolusi, Investigasi Opsi Trilema, Buat Keputusan,  Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

Pemahaman saya tentang konsep dilemma etika dan bujukan moral saya sudah dapat menempatkan diri dalam pengambilan keputusan berdasarkan situasi dan kondisi tertentu. Disesuaikan dengan prinsip, paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini saya pernah mengambil keputusan berdasarkan dilemma etika karena sebuah keadaan tertentu , setelah mempelajari modul ini saya merasa dikuatkan Kembali dan diberikan pemahaman yang lebih banyak lagi.

Dampak dari mempelajari modul ini saya lebih bijaksana dan juga lebih baik dalam setiap pengambilan keputusan, Modul ini sangat penting dipelajari sebagai pemimpin pembelajaran dan pemimpin institusi karena sangat detail dan hati hati dalam pengambilan keputusan yang melibatkan banyak pihak.

RETNA ARIANI

CGP ANGKATAN 8

2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun