Metode coaching model TIRTA dan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan dalam dilema etika, merupakan pilihan tepat dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang guru diharapkan menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang dianut sesuai Triloka Ki Hajar Dewantara dalam mengambil sebuah keputusan yang berpihak pada murid.
Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang pendidik harus memperhatikan berbagai aspek atau nilai-nilai kehidupan yang berpihak pada murid untuk mencapai sebuah kesuksesan belajar. Hal tersebut, tentunya akan berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.
Implementasi pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di komunitas kelas dan sekolah bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Kesulitan ataupun rintangan pasti ada. Tantangan yang ada dalam lingkungan dalam pengambilan keputusan adalah respon dari orang orang yang terdampak dari hasil keputusan tersebut. Dan tentunya akan mudah diselesaikan jika dalam pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak yang pastinya terdampak atau ikut serta dalam masalah tersebut. Dengan membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab akan menenangkan dan juga menentramkan.
Pastinya dalam pengambilan keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab akan memerdekakan murid kita karena melibatkan potensi yang ada pada murid dan juga melibatkan keluarga dalam pemecahan masalah. Sehingga nilai- nilai yang diyakini akan berjalan seiring dengan keputusan yang diambil, Kesehatan mental dari siswa juga baik juga dengan masa depan siswa tersebut juga tidak terbebani.
Kesimpulan terakhir yang bisa saya ambil adalah semua terkait dari modul 1 sampai dengan modul 3, dimana kita belajar filosofi ki hajar dewantara, belajar nilai dan peras sebagai pemimpin pembelajaran , belajar nilai- nilai kebajikan, budaya positif yang dikaitkan dengan visi dan misi sekolah serta belajar bagaimana mengambil keputusan yang menerapkan 3 prisip, 4 paradigma dan 9 langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.
Semuanya terlihat sangat jelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam proses menuntun segala kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Disamping itu, terdapat nilai dan peran guru penggerak sebagai agen perubahan transformasi pendidikan di sekolah asal dalam menerapkan budaya positif dengan mengedepankan pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Dikuatkan dengan pengambilan keputusan dengan empat paradigma dalam pengambilan keputusan, yaitu : individu lawan masyarakat, Rasa keadilan lawan rasa kasihan ,Kebenararan lawan kesetiaan , Jangkah pendek lawan jangka Panjang . Tiga prinsip dilema etika yaitu : Berpikir berbasis hasil akhir ,Berpikir berbasis peraturan , Berpikir berbasis rasa peduli . Sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan di antaranya: Â Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini, Â Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, Â Pengujian benar atau salah, terdiri atas : Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, dan Uji Panutan/Idola, Â Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Â Melakukan Prinsip Resolusi, Investigasi Opsi Trilema, Buat Keputusan, Â Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.
Pemahaman saya tentang konsep dilemma etika dan bujukan moral saya sudah dapat menempatkan diri dalam pengambilan keputusan berdasarkan situasi dan kondisi tertentu. Disesuaikan dengan prinsip, paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah mengambil keputusan berdasarkan dilemma etika karena sebuah keadaan tertentu , setelah mempelajari modul ini saya merasa dikuatkan Kembali dan diberikan pemahaman yang lebih banyak lagi.
Dampak dari mempelajari modul ini saya lebih bijaksana dan juga lebih baik dalam setiap pengambilan keputusan, Modul ini sangat penting dipelajari sebagai pemimpin pembelajaran dan pemimpin institusi karena sangat detail dan hati hati dalam pengambilan keputusan yang melibatkan banyak pihak.
RETNA ARIANI