Mohon tunggu...
Gesaputra
Gesaputra Mohon Tunggu... Content Editor -

2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hal Menarik Ketika Milenial Bicara Poligami

23 September 2018   18:00 Diperbarui: 23 September 2018   18:09 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di negara mayoritas muslim terbesar di dunia seperti Indonesia, Poligami kerap menjadi topik pembicaraan yang kontroversial.  Hampir 86 persen penduduk Indonesia menentang praktek ini. Ditambah, membicarakan isu poligami memang mungkin tidak akan ada habisnya biar bagaimana pun akan terus ada sisi yang mendukung dan ingin memilih untuk menjalankannya, dan ada pula sebaliknya. Vice Indonesia baru-baru ini mengunggah tayangan mengenai keresahan orang-orang  tentang isu poligami yang mulai berkembang modern. Dalam video berdurasi 24 menit itu, muncul gerakan konservatif gaya baru berjuang mempromosikan praktik perkawinan paling kontroversial di Indonesia ini dalam ruang publik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit soal dogma perkawinan.

Keberadaan poligami di dalam Al-Quran hampir tidak ada lagi yang menolaknya, seluruh ulama baik yang klasik maupun modern, akan selalu berangkat dari kerangka dasar Al-Quran. 

Jika berbicara tentang poligami satu hal yang menarik disini adalah meskipun setiap orang berangkat dari dasar pemikiran yang sama, namun kesimpulan yang dihasilkan cenderung beragam bahkan tidak jarang banyak yang menolaknya. Di dalam Al-Quran, Allah SWT hanya sekali membicarakan kebolehan poligami yaitu QS. An-Nisa 4:3.

Secara eksplisit, ayat ini  memang membolehkan seorang laki-laki untuk menikah dengan lebih dari satu orang perempuan. Kebolehan yang dimaksud disini adalah hanya dibatasi dengan empat orang istri, di samping dengan syarat harus mampu berlaku adil terhadap mereka.

 Pertanyaan besarnya adalah apakah kebolehan ini sudah merupakan ketentuan dari Allah? Lalu, bagaimana konsep adil yang dikehendaki dalam permasalahan poligami? Saya bertemu tiga orang perempuan yang lahir dalam generasi Y alias milenial dari tiga kota dan latar belakang yang bebeda untuk mengetahui sejauh mana mereka tanggap soal dogma perkawinan ini.

Lalu, Apa Kata Pelaku Milenial?

Kharisma Hawa (24) seorang karyawan swasta bank nasional asal Kota Malang mengartikan praktik poligami sebagai suatu kondisi atau keadaan di mana seorang suami menikahi lebih dari satu orang istri pada waktu yang bersamaan. Hawa menolak mentah-mentah bahkan sepakat untuk membatalkan perkawinan jika suatu saat nanti pasangannya mengehendaki poligami.

"Saya lebih baik tidak menikah atau membatalkan pernikahan jika suatu hari nanti pasangan saya berniat untuk poligami. Namun, saya tetap salut kepada para istri di luar sana yang mengijinkan suaminya berpoligami" katanya.

Terlahir sebagai generasi milenial tak membuat Hawa abai terhadap isu sensitif seperti ini. Bahkan, dengan gamblang Hawa tetap sepakat untuk menjauh dari praktik poligami baginya berbagi hati dengan perempuan lain dalam satu atap rumah tangga adalah hal yang berat dalam konteks perasaan ataupun  materi pernikahan.   

Masih sama, Putri Indriana (24) milenial yang sekarang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Keuangan Republik Indonesia menolak kehadiran praktik poligami dalam bentuk apapun. Perempuan berhijab ini juga menitik beratkan poligami dalam konteks "berbagi" yang artinya berbagi suami dan berbagi kasih sayang.

"Nggak (setuju), bagi gue psangan itu satu seumur hidup. Kalau emang mau sama yang lain, selesaikan dulu sama yang lama, baru cari baru, bukan dengan berbagi cinta. Masalah pernikahan bakal macem-macem mulai ngomongin tagihan listrik sampai ngurusin sekolah anak. Gak mau lagi ditambah masalah berbagi kasih sayang sala orang lain", tutur Putri.

Penolakan berlanjut dari Bella Dwita (23) yang saat ini mengajar sebagai guru di salah satu sekolah negeri di Kalimantan Tengah. Melihat poligami jauh dari perspektif agama, Bella memiliki pandangan jika praktik ini diperbolehkan namun tidak dianjurkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun