Mohon tunggu...
Restu Rizqina
Restu Rizqina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Reflcetion

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stereotipe Masyarakat Menganggap Remeh Permasalahan Trauma, Begini Dampaknya

22 Maret 2021   22:15 Diperbarui: 22 Maret 2021   22:23 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sering menemui seseorang di sekitar kita yang 

secara gaya hidup dapat dikatakan baik-baik saja 

padahal pada kenyataan nya sebaliknya,

 ketika ditanya "kenapa gak pernah cerita?" 

"karena saya malu" jawab nya. 

Perasaan malu untuk menceritakan apa yang kita rasakan itu

karena kita takut atau merasa aneh ketika kita tidak sesuai 

dengan standarisasi yang masyarakat tanpa sadar 

sudah dibuat, hal teresebut adalah stereotipe. 

contoh, stereotipe terhadap orang-orang yang memiliki 

"gangguan kesehatan mental" biasa dibilang kurang iman, 

aneh, tidak bersukur dan lain sebagainya, begitupun dengan 

streotipe masyarakat yang masih menganggap permasalahan kesehatan 

mental itu adalah sesuatu yang Remeh seperti Trauma. 

Trauma merupakan penyebab paling mendasar berdasarkan jenis-jenis

trauma dari berbagai keluhan-keluhan kesehatan mental. 

namun, Trauma cenderung sering di remehkan di kalangan masyarakat 

padahal gangguan kesehatan mental semakin hari semakin meningkat.

perasaan malu dan takut yang diakibatkan oleh sterotipe masyarakat akan trauma, 

berdampak pada kesehatan mental seseorang yang terancam menjadi parah. 

bagi mereka para korban, untuk menceritakan kepada orang-orang yang ahli di 

bidang kesehatan mental sebagai upaya penyembuhan  saja takut dan malu.

 karena lagi, kesehatan mental  masih menjadi sesuatu yang sangat remeh dikalangan masyarakat. 

hal tersebut tentu sangat berbahaya, apalagi jika masyarakat yang terkena dampak dari trauma dan 

tidak mengambil langkah penyembuhan dengan teruh membendung apa yang dia rasakan, konsisi terburuk 

adalah Depresi. jika Depresi ini menyebabkan para korban mengambil langkah untuk bunuh diri, maka

angka penyebab kematian akibat bunuh diri akan bergerser ke urutan tertinggi setelah penyakit jantung 

karena indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus angka terdampak gangguan kesehatan 

yang tinggi. 

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan langkah antisipasi untuk meredam permasalahan-

permasalahan Trauma maupun penindasan Stereotipe yang masih menganggap hal tersebut sepele. 

dengan pemberian berbagai edukasi terhadap masyrajat tentang bahaya dari Trauma.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun