Mohon tunggu...
Restu Nugraha
Restu Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Novel "Insecurity is My Middle Name" Alvi Syahrin

17 Oktober 2023   11:08 Diperbarui: 17 Oktober 2023   11:28 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila kamu cantik, seksi, dan memiliki daya pikat ragawi, bahkan sex appeal yang tinggi, sebenarnya kamu tak pernah tahu seseorang itu menyukaimu karena apa. Jangan-jangan fisik bagus malah menjadi daya tarik bagi para pemuja tubuh indah akan tetapi miskin moral. Atau jangan-jangan keindahan fisik malah memudahkan pemiliknya berpetualang dengan daya tariknya itu. 

Kondisi aman justru terjadi ketika kamu biasa-biasa saja secara penampilan, lalu ada yang mendekatimu dengan serius dan ingin menikahimu. Mungkinkah ia tertarik padamu karena kecantikan yang itu tidak kamu miliki? No way. Yang jelas ia melihat kecantikan lain dari dirimu, mungkin personality atau attitude. Keduanya itu sifatnya inner beauty yang lebih mendasar dan abadi. 

Buku "Insecurity is My Middle Name" ini menunjukkan cara mengatasi perasaan insecure dengan cara menanamkan kesadaran diri bahwa rasa aman seharusnya tidak didasarkan pada hal-hal fisik dan atau komparasi dengan orang lain. Rasa aman itu akan datang degan sendirinya apabila kita menerima diri apa adanya dan mencoba mengembangkan potensi yang mungkin terpendam. 

 Dalam buku yang diterbitkan Alvi Ardhi Publishing setebal 260 halaman ini, perasaan insecurity digambarkan tampil secara gradual dalam diri seseorang, sebagaimana dijelaskan bab demi bab. Yang pertama adalah adanya realita fisik yang kurang menarik, lalu orang merasa masa depannya buram, jauh tertinggal dari teman-teman, dan hasil akhirnya membenci diri sendiri. Solusi mengatasi perasaan insecure ada di bab terakhir, yaitu berdamai dengan insecurity, 

Alvi Syahrin dengan pintar menebak isi kepala generasi remaja yang kebingungan menemukan jati diri, saat berada dalam kekurangan ragawi. Maka dalam buku ini ia menjawab semua pertanyaan-pertanyaan klasik tentang motivasi membangun kepercayaan diri dalam ketidaksempurnaan dan kekurangan yang ada. 

Semua orang pasti pernah mengalami insecurity, dalam level tertentu. Perasaan mencekam ini bisa datang dari arah manapun, seperti kekurangan fisik, merasa kurang cerdas, tidak pintar begaul, minder, dan lain-lain. Dalam kadar sedikit, perasaan itu manusiawi, tetapi selanjutnya akan menjadi persimpangan apakah akan berkurang atau justru membesar. Bila perasaan itu tak sukses ditangani, bisa-bisa menjadi momok yang senantiasa menghantui dirimu, dan lama kelamaan menjadi bagian dari identitas yang tak terpisahkan, seperti middle name. 

Solusi terbaik agar kamu bisa berdamai dengan perasaan insecurity itu adalah dengan bersyukur, menerima apa adanya, dan membangkitkan potensi kecantikan lainnya. Caranya tentu saja tak semudah membalik telapak tangan. Buku ini mengajarimu langkah demi langkah hingga kamu berhasil berdamai dengan keadaan dan menggapai rasa aman dalam jiwamu, lalu ucapkan selamat tinggal pada insecurity. 

Semua orang pasti pernah merasakan perasaan insecure. Hanya saja porsi bagi setiap individu tentu berbeda, yang di mana kita boleh insecure secukupnya, namun tetap harus belajar bersyukur sebanyak-banyaknya. Buku ini adalah salah satu solusi terbaik agar kamu bisa berdamai dengan perasaan insecurity-mu. 

Sebenarnya secara dasar, permainan emosi akan membentuk pribadi diri yang akan memengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam buku ini, penulis mengajak kita untuk berdamai dengan 'insecurity', dengan cara memanfaatkan perasaan tersebut melalui cara yang positif, untuk terus bertumbuh dan berkembang menjadi diri sendiri, dengan versi yang lebih baik daripada sebelumnya.

Mungkin hari ini bisa saja kita merasa percaya diri, tetapi besok tidak. Untuk itu berdamai dengan rasa insecure adalah sesuatu yang sangat penting agar kita bisa menjalani kehidupan sebaik-baiknya 

Pembaca juga diajak untuk memahami tentang mindset insecurity dan tips berdamai dengan diri sendiri. Salah satunya ada kutipan menarik tentang makna kata cantik yang ditulis Alvi Syahrin dan berhasil membuat pembaca meleleh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun