Mohon tunggu...
Restu Chairunnisa Utami
Restu Chairunnisa Utami Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

mahasiswa,medan,indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dakwah di Masa Pandemi Covid 19

10 Agustus 2020   13:20 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:06 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian  Dakwah berasal dari Bahasa Arab yakni Da'wah yang artinya kegiatan bersifat menyeru, mwngajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT. 

Kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yakni (Dalam AlQur'an, kata dakwah bisa diartikan dengan bermacam-macam makna. Namun kata dakwah kerap kali diartikan dengan mengajak, menyeru, memanggil, meminta, dan mengundang. 

Dari beberapa arti tersebut, dapat diketahui bahwa dakwah merupakan kegiatan persuasif yakni mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah pada adanya kemunkaran. Dengan demikian dalam dakwah lebih mementingkan proses daripada hasil.

Sekarang ini dimasa Pandemik Covid-19 Perlu melakukan transformasi dakwah yang lebih akrab dengan dunia digital. Konsekuensinya nanti sebagian kegiatan bisa menggunakan infrastruktur digital, karena jangkauan dan kegiatan lebih luas.sekarang ini dan pasca pandemi covid19 memaksa masjid Selain akan memaksa kegiatan masjid memanfaatkan infrastruktur digital, juga memaksa keluarga keluarga menjadi penggerak kegiatan ibadah di rumahnya masing masing, kegiatan keluarga di bulan Ramadhan yang mengandalkan kegiatannya di masjid sekarang harus berada di rumah, masa pandemi memaksa keluarga harus menggerakkan kegiatan ibadahnya di rumah seperti menjadi imam sholat wajib dan sholat taraweh.

Situasi ini seperti tradisi rasulullah, semua ibadah puasa banyak dikerjakan di rumah, ramadhan tanpa masjid, ramadhan kembali ke rumah" bisa dijadikan virtual house".

Masjid Dengan memanfaatkan infrastruktur digital teknologi, menurut Anies kita bisa melakukan fungsi dakwah dari rumah. "Contohnya dengan kegiatan seperti webinar kita bisa melakukan kegiatan dialog dari banyak arah, maka, lanjut Anies kedepan sebagai sarana dakwah "Memanfaatkan media sosial sebagai alat penyebarannya, Dakwah Online mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat muslim yang haus siraman rohani. Artinya, tanpa bertatap muka secara langsung pun, substansi dakwah dapat tersampaikan secara baik.

Covid-19 telah membatasi gerak serta berkumpulnya massa untuk meminimalisir penularan. Hal ini telah berimbas tidak hanya dalam bidang ekonomi dan moneter, tetapi juga aspek keagamaan, termasuk model dan gaya dakwah. Dakwah yang biasanya melibatkan jamaah yang banyak lewat pengajian akbar, haul, sholawatan dan lainnya harus diubah untuk menjaga kemaslahatan kesehatan jamaah melalui tetap menjaga jarak fisik (phisycal distancing) dan larangan mengadakan perkumpulan massa (social distancing).

Di tengah situasi pandemik ini, dakwah sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Para ulama dan dai punya tanggung jawab untuktetap berperan aktif memberikan solusi atas pelbagai problem agama, mendeseminasikan pengetahuan ilmu-ilmu Islam,serta membangun sifat optimis dan positifumat dalam menghadapi pandemi yang belum reda hingga saat ini. dakwah harus tetap berjalan tanpa terhalang lewat pertemuan langsung, yang saat ini harus dihindari demi kemaslahatan kesehatan masyarakat.

Di masa pandemi covid 19 dakwah hanya bisa memanfaatkan sosial media dan dakwah juga bisa menggunakan konteks dakwah bil kitabah (tulisan). Dimasa pandemic covid-19 metode dakwah yang sangat cocok digunakan adalah dakwah bil kitabah/dakwah bil qalam. Diperlukan keahlian khusus dalam menggunakan tulisan sebagai media dakwah.9 Penulis harus mampu berpikir runtut dalam menuangkan gagasannya ke dalam tulisan, selain itu aktifitas menulis membutuhkan perhatian dan waktu khusus.

Menulis juga menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan (teks) dan unsur di luar kebahasaan (konteks) yang akan menjadi isi tulisan. Kedua unsur tersebut, baik unsur bahasa maupun unsur isi harus ditata, sehingga tersusun suatu karangan yang runtut dan padu. Berdasarkan adanya beberapa keahlian khusus yang harus dipenuhi ketika hendak berdakwah melalui tulisan tersebut itulah sehingga da'i dan da'iyah yang memilih untuk melakukan dakwah bil qalam jumlahnya tidak sebanyak da'i dan da'iyah yang berdakwah secara lisan. 

Banyak da'i yang berhasil berdakwah secara oral atau retoris, namun kurang cakap ketika harus menuangkannya dalam tulisan atau tekstual. Dan dakwah dengan metode bil qalam ini dapat di terbitkan dan di publiskan ke media sosial dengan ini walaupun adanya pandemik Covid-19 tidak menghalangi para da'i/da'iyah untuk tetap berdakwah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun