Mohon tunggu...
Restu Chairunnisa Utami
Restu Chairunnisa Utami Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

mahasiswa,medan,indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dakwah di Masa Pandemi Covid 19

10 Agustus 2020   13:20 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:06 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Oleh Restu Chairunnisa Utami

Mahasiswa Manajeman Dakwah 

Universitas Islam Negeri Sumatra Utara

restunisa83@gmail.com

Abstrak

Dengan kemajuan zaman seperti sekarang, dan teknologi yang serba canggih dapat dimanfaatkan media sosial sebagai media untuk mensyiarkan agama,media sosial dipilih karna hampir semua masyarakat sekarang mempunyai media sosial jadi ulama menganggap bahwa mereka akan mudah mengakses sosial media untuk melihat materi dakwah yang akan di sampaikan oleh ulama-ulama,apalagi dengan kondisi adanya Virus corona  ini kita dilarang untuk melakukan kegiatan diluara rumah apabila tidak berkepentingan pastinya dengan adanya atauran itu membuat masyarakat hampir setiap saat membuka atau mengakses media sosial yang dulunya mereka bisa bertatapan langsung antara ulama dengan masyarakat tapi dengan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan maka mereka memilih untuk tetap berdakwah tetapi hanya melalui media sosial saja.

Dakwahkan merupakan kegiatan bersifat menyeru dan mengajak orang untuk taat kepada Allah. Dakwah fardiyah adalah ajakan atau seruan ke jalan Allah SWT yang dilakukan oleh seorang da'i (penyeru) kepada orang lain secara perseorangan dengan tujuan untuk memindahkan al mad'u pada keadaan yang lebih baik dan di ridhai Allah SWT. 

Kenapa saya mengambil judul seperti yang diatas karena saat ini orang-orang menilai negatif aplikasi ini padahal kita bisa mengambil nilai positif di dalamnhya, tergantung bagaimana kita mencernanya. 

Dengan menganbil data dari jurlnal sebelumnya kemudian melihat keadan saat pandemi banyak yang menggunakannya. Alhasil kami bisa tau apa yang menarik didalam aplikasi tioktok ini, dn kita bisa lebih terbuka lagi. Dan kita juga bisa liat dari kedua akun pengguna aplikasi tersebut, sebenarnya banyak contoh akun lain namun yang menonjol dilihat dari penulis yaiyu akun mereka. Mereka membuktikan yang buruk belum tentu buruk kita bisa membawanya kejalan dakwah juga.

Kata Kunci : Media Sosial, Dakwah Fardiyah, Covid-19

Pendahuluan 

Dakwah adalah Secara bahasa dakwah berasal dari kata dasar (masdar) kata kerja da'a-yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Secara istilah, dakwah berarti kegiatan yang bersifat mengajak dan memanggil orang untuk taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis akidah, syariah dan ahlak Islamiyah. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ''ilmu'' dan kata ''Islam'', sehingga menjadi ''ilmu dakwah'' dan ''dakwah Islam''. Ilmu dakwah didefinisikan sebagai suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan tentang bagaiamana seharusnya menarik perhatian orang lain untuk menganut, menyetujui dan atau melaksanakan suatu ideologi/agama, pendapat atau pekerjaan tertentu.

Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan adanya penyakit /wabah virus covid19,termasuk negara indonesia adalah salah satu negara yang terjangkit oleh covid-19 ini,virus ini sangat berbahaya apalagi penyebarannya sangat cepat WHO merilis bahwa kurang lebih 100 negara terjangkit oleh virus ini dalam waktu kurang lebih 2 bulan.

Di Indonesia saat ini kasusnya sudah puluhan ribu kasus dengan adanya virus ini membuat pemerintah mengeluarkan berbagai aturan,salah satunya adalah social distancing atau jaga jarak,menghindari kerumunan lantas dengan adanya aturan dari pemerintah tersebut membuat masyarakat mau tidak mau harus mematuhi aturan tersebut demi keselamatan dan memutuskan penyebaran virus tersebut.Masyarakat harus mengurangi kegiatan di luar rumah seperti kegiatan ibadah di masjid.  

Dianjurkan menyampaikan dakwah lewat media sosial,Ketika berdakwah para dai sudah semestinya bisa menyesuaikan cara yang digunakan agar pas dengan orang yang akan didakwahi. Dengan begitu ilmu pun tersampaikan dengan baik. Media sosial adalah pilihan paling tepat berdakwah di kala pandemi virus corona sedang melanda di di Indonesia saat ini.

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Rumusan Masalah 

Bagaimana Sih Dakwah Dimasa Pandemik Covid-19?

Tujuan Penulisan

Agar Mengetahui Bagaimana sih dakwah-dakwah islam di saat pandemic covid-19

PEMBAHASAN 

Pengertian  Dakwah berasal dari Bahasa Arab yakni Da'wah yang artinya kegiatan bersifat menyeru, mwngajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT. 

Kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yakni (Dalam AlQur'an, kata dakwah bisa diartikan dengan bermacam-macam makna. Namun kata dakwah kerap kali diartikan dengan mengajak, menyeru, memanggil, meminta, dan mengundang. 

Dari beberapa arti tersebut, dapat diketahui bahwa dakwah merupakan kegiatan persuasif yakni mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah pada adanya kemunkaran. Dengan demikian dalam dakwah lebih mementingkan proses daripada hasil.

Sekarang ini dimasa Pandemik Covid-19 Perlu melakukan transformasi dakwah yang lebih akrab dengan dunia digital. Konsekuensinya nanti sebagian kegiatan bisa menggunakan infrastruktur digital, karena jangkauan dan kegiatan lebih luas.sekarang ini dan pasca pandemi covid19 memaksa masjid Selain akan memaksa kegiatan masjid memanfaatkan infrastruktur digital, juga memaksa keluarga keluarga menjadi penggerak kegiatan ibadah di rumahnya masing masing, kegiatan keluarga di bulan Ramadhan yang mengandalkan kegiatannya di masjid sekarang harus berada di rumah, masa pandemi memaksa keluarga harus menggerakkan kegiatan ibadahnya di rumah seperti menjadi imam sholat wajib dan sholat taraweh.

Situasi ini seperti tradisi rasulullah, semua ibadah puasa banyak dikerjakan di rumah, ramadhan tanpa masjid, ramadhan kembali ke rumah" bisa dijadikan virtual house".

Masjid Dengan memanfaatkan infrastruktur digital teknologi, menurut Anies kita bisa melakukan fungsi dakwah dari rumah. "Contohnya dengan kegiatan seperti webinar kita bisa melakukan kegiatan dialog dari banyak arah, maka, lanjut Anies kedepan sebagai sarana dakwah "Memanfaatkan media sosial sebagai alat penyebarannya, Dakwah Online mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat muslim yang haus siraman rohani. Artinya, tanpa bertatap muka secara langsung pun, substansi dakwah dapat tersampaikan secara baik.

Covid-19 telah membatasi gerak serta berkumpulnya massa untuk meminimalisir penularan. Hal ini telah berimbas tidak hanya dalam bidang ekonomi dan moneter, tetapi juga aspek keagamaan, termasuk model dan gaya dakwah. Dakwah yang biasanya melibatkan jamaah yang banyak lewat pengajian akbar, haul, sholawatan dan lainnya harus diubah untuk menjaga kemaslahatan kesehatan jamaah melalui tetap menjaga jarak fisik (phisycal distancing) dan larangan mengadakan perkumpulan massa (social distancing).

Di tengah situasi pandemik ini, dakwah sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Para ulama dan dai punya tanggung jawab untuktetap berperan aktif memberikan solusi atas pelbagai problem agama, mendeseminasikan pengetahuan ilmu-ilmu Islam,serta membangun sifat optimis dan positifumat dalam menghadapi pandemi yang belum reda hingga saat ini. dakwah harus tetap berjalan tanpa terhalang lewat pertemuan langsung, yang saat ini harus dihindari demi kemaslahatan kesehatan masyarakat.

Di masa pandemi covid 19 dakwah hanya bisa memanfaatkan sosial media dan dakwah juga bisa menggunakan konteks dakwah bil kitabah (tulisan). Dimasa pandemic covid-19 metode dakwah yang sangat cocok digunakan adalah dakwah bil kitabah/dakwah bil qalam. Diperlukan keahlian khusus dalam menggunakan tulisan sebagai media dakwah.9 Penulis harus mampu berpikir runtut dalam menuangkan gagasannya ke dalam tulisan, selain itu aktifitas menulis membutuhkan perhatian dan waktu khusus.

Menulis juga menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan (teks) dan unsur di luar kebahasaan (konteks) yang akan menjadi isi tulisan. Kedua unsur tersebut, baik unsur bahasa maupun unsur isi harus ditata, sehingga tersusun suatu karangan yang runtut dan padu. Berdasarkan adanya beberapa keahlian khusus yang harus dipenuhi ketika hendak berdakwah melalui tulisan tersebut itulah sehingga da'i dan da'iyah yang memilih untuk melakukan dakwah bil qalam jumlahnya tidak sebanyak da'i dan da'iyah yang berdakwah secara lisan. 

Banyak da'i yang berhasil berdakwah secara oral atau retoris, namun kurang cakap ketika harus menuangkannya dalam tulisan atau tekstual. Dan dakwah dengan metode bil qalam ini dapat di terbitkan dan di publiskan ke media sosial dengan ini walaupun adanya pandemik Covid-19 tidak menghalangi para da'i/da'iyah untuk tetap berdakwah.

Namun tidak hanya dengan metode bil kitabah/bil qalam dakwah disaat masa pendemi ini jgk dapat menggunakan metode dakwah bil lisan yang artinya adalah metode dakwah yang dilakukan oleh seorang da'I dengan mengunakan lisanya pada saat aktivitas dakwah melalui bicara yang biasanya dilakukan dengan ceramah, pidato, khutbah, namun karna adanya pandemik covid-19 para da'i/da'iyah dan ulama memanfaatkan media sosial sebagai perantara untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada org banyak.

Kesimpulan 

Dakwah dimasa pandemik Covid-19 dapat memanfaatkan media sosial agar dakwah tersebut tidak hilang dan dapat memberikan pencerahan kepada org banyak karna dakwah sangat diperlukan disaat-saat pandemic begini agar orang-orang masyarakat islam tetap berada dan sesaui akidah dan aturan allah. Sekarang ini dimasa Pandemik Covid-19 Perlu melakukan transformasi dakwah yang lebih akrab dengan dunia digital. Konsekuensinya nanti sebagian

kegiatan bisa menggunakan infrastruktur digital, karena jangkauan dan kegiatan lebih luas.

Daftar Pustaka: 

1 2 3 4 5 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun