Nama saya adalah Mimi. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya saya bersekolah di SD Setia Budi. Setia Budi adalah salah satu sekolah yang cukup terkenal di kotaku. Saya sekarang menduduki kelas 4 A.
Hal ini dikarenakan setiap tahunnya,SD Setia Budi menerima ratusan siswa siswi dan tidak pernah sepi peminat dan aku adalah salah satunya.
Selama menjalani sekolah di SD Setia Budi, aku memiliki 2 sahabat paling dekat bernama Anin dan Kinan. Mereka berteman baik denganku sejak kelas 3 hingga sekarang mendekati kelulusan SD.
Menjelang ujian kelas 4 akhir, aku merasa sangat malas dan merasa kurang percaya diri mendapatkan nilai yang bagus dan saya merasa tidak yakin dengan kemampuan saya sendiri. Karena aku terus memikirkannya, jadi aktivitas belajarku kurang baik dan kurang maksimal. Akhir-akhir ini aku jadi bermalas-malasan untuk belajar, padahal ini adalah ujian kenaikan kelas.
Aku hanya belajar pada saat kondisi mood sedang baik saja, selebihnya tidur atau bermain. Pada saat di sekolah teman-temanku mengajak saya belajar sama-sama di perpustakaan. Setelah saya melihat di depan ada buku, saya melihat gambar di luar buku itu saja sudah tidak menarik. saya menjadi kurang semangat, karena kurang menarik. Jadinya saya tidak jadi belajar. Saya hanya menonton teman-teman saya, sambil saya menyemangati mereka.
Pada hari ujian tiba, saya merasa kurang semangat dan kurang percaya diri dalam menjawab soal ujian yang diberikan. Hari demi hari saya saya malas belajar selama ujian akhir ini.
setelah melewati masa-masa Ujian Kenaikan Kelas, bagaimanapun hasilnya aku menerimanya. Setelah ada pengumuman nilai udah keluar, saya melihat bahwa nilai saya mengalami penurunan yang cukup drastis. Saya sudah yakin bahwa saya akan dipindahkan ke kelas 5 c yang terkenal karena isinya adalah murid-murid nakal dan pemalas.
sampainya dirumah, ibu saya bertanya tentang bagaimana nilai saya bagus atau tidak. Saya langsung jujur dan menjawab nilai saya jelek, lalu saya memperlihatkan ke ibu saya. Ia langsung kaget setelah melihatnya. Dia memarahi saya dan menyuruh harus belajar kalau saya mendapatkan nilai jelek lagi, ia akan menghukum saya.
Benar saja, pada saat hari pembagian kelas tiba, nama saya ada dalam daftar siswa-siswi penghuni kelas 5 c.
Saat itu saya kaget tapi juga merasa biasa saja karena sudah memprediksi bahwa hal ini akan terjadi. Lalu saya pergi menemui teman saya Anin dan Kinan. Selamat ya kalian masuk ke kelas 5 A!" ucapku memberikan selamat pada kedua sahabatku.
"Makasih ya, semoga lain kali kamu bisa lebih rajin belajar dan tidak malas. Malu banget bisa sampai masuk kelas 5 c." jawab Anin. Aku cukup kaget mendengarnya karena ini terdengar kasar bagiku.
"Iya, selama kelas 5 ini aku akan lebih rajin belajar, supaya nanti di kelas 6 kita bertiga bisa sekelas lagi." jawabku dengan cukup sedih.
Semenjak hari pembagian kelas itu, hubungan kami bertiga mulai renggang. Rupanya Anin dan Kinan mulai membagi jarak denganku.
Di sekolah kami, memang anak-anak kelas 5 c tidak begitu banyak disukai. Karena sikap yang tidak begitu bagus.
Kebanyakan dari mereka nakal, susah diatur, suka membuat onar, serta dicap sebagai siswa-siswi pemalas.
Aku cukup menyesal karena saat itu memilih malas-malasan daripada belajar untuk Ujian Kenaikan Kelas.
Mulai sekarang, saya akan semangat belajar dan harus bisa percaya diri agar nilai saya bagus, seperti teman-teman saya yang lain. Teman-teman saya sekarang menjauh karena saya mendapatkan nilai yang jelek.
Dari situ saya ingin semangat belajar dan percaya diri bahwa bisa seperti mereka mendapatkan nilai yang bagus.
Saya mengurangi kebiasaan saya yang kurang bermanfaat dan saya akan menambah waktu saya untuk belajar.
Hari demi hari saya selalu mengulang kegiatan belajar saya, karena saya sekarang punya keinginan untuk mendapat nilai yang bagus, agar ibu saya bangga dengan saya dan teman-teman saya juga mau berteman lagi dengan saya.
Beberapa hari lagi akan ada ujian kenaikan kelas. Saya menjadi semangat saat saya mendengar ada ujian kenaikan kelas. Saya sudah menyiapkan diri untuk ujian ini.
Hari ujian kenaikan kelas pun tiba, saya sudah yakin bisa menjawab soal ujian ini. Pengumuman kenaikan kelas pun tiba, setelah saya mendengar ternyata mendapat nilai yang terbaik no. 2, saya sangat senang setelah mendengarnya. Saya sangat tidak sabar memberi kabar ke ibu saya.
Setelah acara pengumuman selesai, tiba-tiba teman saya yang dulu Anin dan Kinan menghampiri saya dan mengucapkan selamat kepada saya atas berhasilnya saya mendapatkan nilai yang terbaik no. 2.
Bel pulang berbunyi, saya langsung bergegas pulang. Sampainya dirumah, saya langsung memberitahukan ibu saya, ibu saya pun ikut senang dan ibu saya bilang tetap belajar yang rajin dan percaya diri.
Pagi pun tiba, saya berangkat sekolah di perjalanan saya bertemu dengan teman lama saya mereka menyapa saya dengan baik setelah saya mendapatkan nilai yang bagus.Â
Di sekolah saya di kasih tahu sama ibu guru bahwa saya satu kelas lagi dengan Anin dan Kinan. Tibanya di dalam kelas mereka kaget bahwa mereka satu kelas sama saya dan tiba-tiba mereka mengajak saya berteman lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H