"Barangsiapa shalat sesudah Maghrib pada suatu malam dari bulan Rajab sebanyak dua puluh rakaat, yang pada setiap rakaatnya membaca Fatihatul Kitab dan surat al-Ikhlas, dan salam sebanyak sepuluh kali, maka Allah Ta'ala memeliharanya beserta keluarganya dan orang-orang tanggungannya dari bencana dunia dan azab akhirat." (Zubdah)
Diriwayatkan dari Nabi Saw. bahwa beliau bersabda:
رَأَيْتُ لَيْلَةَ الْمِعْرَاجِ نَهْرًا مَاؤُهُ أَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ وَأَبْرَدُ مِنَ الثَّلْجِ وَأَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، فَقُلْتُ لِجِبْرَائِيلَ: لِمَنْ هَذَا؟ قَالَ لِمَنْ صَلَّى عَلَيْكَ فِي رَجَبَ.
"Aku melihat pada malam Mi'raj sebuah sungai yang airnya lebih manis daripada madu, lebih sejuk daripada es, dan lebih harum daripada kesturi. Maka aku bertanya kepada Jibril: "Untuk siapakah ini?" Jawab Jibril: "Untuk orang yang bershalawat kepadamu pada bulan Rajab."
Dan dari Aisyah r.a. bahwa dia berkata: Nabi Saw. bersabda:
كل النَّاسِ جُبَّاعٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا الأَنْبِيَاءَ وَأَهْلِيْهِمْ وَصَائِمِ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ فَإِنَّهُمْ شُبَّاعٌ لَا جُمْعَ لَهُمْ وَلَا عَطْشَ ( زبدة الواعظين )
"Semua manusia kelaparan pada hari kiamat, selain para nabi, keluarga- keluarga mereka dan orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Sesungguhnya mereka kenyang, tidak merasa lapar maupun haus." (Zubdatul Wa'izhin)
Diriwayatkan dalam sebuah khabar:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يُنَادِ مَنَادٍ: أَيْنَ الرَّجَبِيُّوْنَ فَيَخْرُجُ نُورٌ فَيَتَّبِعُ جِبْرَائِيلُ وَمِيْكَائِيلُ عَلَيْهِمَا الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ذَلِكَ النُّوْرَ وَيَتَّبِعُ الرَّجَنِيُّوْنَ، ثُمَّ يَمُرُّوْنَ عَلَى الصِّراطِ كَالْبَرْقِ الْخَاطِف، ثُمَّ يَسْجُدُونَ اللَّهِ تَعَالَى شُكْرًا لَتَجَاوُزِهِمُ الصِّرَاطَ، فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى أَيُّهَا الرَّجَبِيُّونَ ارْفَعُوا رُؤُوْسَكُمُ الْيَوْمَ قَدْ قَضَيْتُمُ السُّجُودَ فِي الدُّنْيَا فِي شَهْرِي وَارْتَحِلُوْا إِلَى مَنَازِلِكُمْ.
"Apabila tiba hari kiamat, maka suatu panggilan memanggil: "Manakah para pecinta bulan Rajab?" Lalu terbitlah suatu cahaya, maka Jibril dan Mikail as, mengikuti cahaya itu, dan diikuti pula oleh para pecinta bulan Rajab. Kemudian mereka menyeberang di atas Shirath bagaikan kilat menyambar. Selanjutnya mereka bersujud kepada Allah Ta'ala, karena bersyukur atas berhasilnya melewati Shirath. Maka Allah Ta'ala berfirman: "Hai para pecinta bulan Rajab, angkatlah kepala kamu sekalian pada hari ini. Sesungguhnya kamu telah menunaikan sujud di dunia pada bulan-Ku. Pergilah kamu ke tempatmu masing-masing." (Raunaqul Majalis)
Diceritakan, bahwa seorang wanita di Baitul Maqdis menjadi seorang ahli ibadah. Apabila tiba bulan Rajab, maka dia setiap harinya membaca: (Qul huwallaahu Ahad) dua belas kali, karena mengagung- kan kepada bulan Rajab. Dia menukar pakaian kebesaran dan mengena- kan kain buruk. Pada suatu bulan Rajab, dia menderita sakit lalu ber- wasiat kepada anaknya, supaya menguburkannya dengan kain buruk- nya itu. Namun oleh anaknya dia dibungkus dengan kain-kain mahal, karena ingin dipuji orang. Maka anak itu melihat dalam mimpi. Wanita itu berkata: "Hai anakku, kenapa engkau tidak melaksanakan wasiatku. Sesungguhnya aku tidak rela kepadamu." Anak itu terjaga dan ketakutan, lalu dibongkarnya kubur ibunya, namun ternyata tidak ada dalam kuburnya. Dan kebingunganlah anak itu, lalu menangis keras-keras. Maka terdengarlah suatu panggilan mengatakan: "Tidakkah kamu tahu, bahwa barangsiapa mengagungkan bulan Kami, Rajab, maka dia tidak Kami biarkan dalam kubur sendirian dan kesepian." (Zubdatul Wa'izhin)