Lokasi
TK Sejahtera 1
Lingkup Pendidikan
Taman Kanak-Kanak
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan kemampuan anak usia 5-6 tahun (Kelompok B) dalam mengenal lambang bilangan
1-20
Penulis
Restu Lestari
Tanggal
10 November 2022
Dari sejumlah 5 orang anak di Kelompok B Mawar TK Sejahtera 1, semua anak belum mampu mengenal lambang bilangan 1-20 dengan baik. Hal ini disebabkan oleh anak bisa menyebutkan dan membilang angka, tetapi ketika anak di tunjukan angka dengan secara acak masih ada yang belum bisa menjawab bahkan bingung, ketika akan menulis angka pun anak terdiam dan bingung karena belum mengenal lambang bilangannya dan anak belum mampu mengenal lambang bilangan 1-20, dikarenakan anak masih kesulitan dalam mengenal lambang bilangan 1-10.
Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya:
- Kurangnya media pembelajaran yang mendukung keaktifan anak dalam mengenal lambang bilangan 1-20.
- Metode pembelajaran yang dipilih guru belum tepat dalam meningkatkan kemmapuan anak dalam mengenal lambang bilangan 1-20.
Yang terlibat dalam praktik ini adalah guru dan anak.
Dengan kondisi yang melatar belakangi dan tantangan yang dihadapi. Saya merancang langkah-langkah untuk menghadapi dan memecahkan masalah tersebut, diantaranya:
- Merancang perangkat pembelajaran yang diantaranya berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengambil tema tanaman sayur yaitu wortel.
- Memilih metode bermain sebagai metode pembelajaran yang saya pakai dan terapkan dalam praktik ini.
- Menerapkan metode bermain melalui permainan ular tangga 3 dimensi, yang di dalam permianannya terdapat tantangan yang harus diselesaikan anak.
- Merancang media pembelajaran yang menarik dan memancing minat anak dalam mengenal lambang bilangan 1-20.
Metode yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah mengenal lambang bilangan 1-20 ini adalah metode bermain melalui media permainan ular tangga 3 dimensi. Permainan ular tangga berbentuk 3 dimensi yang terbuat dari karton kuning tebal berukuran 503529cm yang di dalam setiap angka terdapat kartu tantangan yang harus diselesaikan oleh anak.
Adapun langkah-langkah permainan ular tangga 3 dimensi dalam pelaksanaan praktik ke-3 ini, adalah sebagai berikut:
- Anak menentukan urutan siapa yang bermain pertama dan selanjutnya, dengan memperoleh angka terbesar dari 1-6 di dadu. Anak yang mendapatkan angka terbesar, mendapat giliran pertama.
- Semua anak menaruh pion di garis start sesuai giliran.
- Di setiap pijakan pion terdapat angka 1-20, dimulai dari garis start sampai garis finish.
- Anak memulai permainan mengocok dadu dan bermain sesuai giliran.
- Setelah dikocok dan dilempar, maka akan didapat berapa langkah anak maju sesuai angka yang muncul di dadu yang dilemparkan.
- Setelah anak memajukan pion sesuai angka yang didapat, anak harus memilih kartu tantangan secara acak dan menyelesaikan tantangannya. Tantangan sudah disediakan di tempat kartu, berisi kegiatan yang harus dilalui oleh anak, diantaranya:
- Ayo melompat di angka ....! (Angka Acak dari 1-20)
- Ayo coba engklek di angka ....! (Angka Acak dari 1-20)
- Senangnya membuat lambang bilangan dari playdough. (Angka Acak dari 1-20)
- Aku bisa membuat kata dari potongan wortel. (Kata dapat disesuaikan dengan kebutuhan/ tema)
- Asyiknya mengecap warna menggunakan wortel. (Anak bebas membuat bentuk apapun)
- Dan ada pula kartu memundurkan pion. (Jumlah langkahnya acak antara 1-3 langkah)
- Anak memainkan permainan dan menyelesaikan tantangan yang dipijak pion.
- Permainan berakhir ketika anak sudah sampai di garis finish.
Guru memberikan reward berupa stiker kepada anak yang sudah menyelesaikan permainan.
Di kegiatan awal, anak sudah terlihat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan anak-anak sudah tertarik ketika melihat media ular tangga 3D yang sudah berada di meja yang telah disediakan, juga adanya loncat angka yang tergelar di lantai bagian depan kelas.
Saat apersepsi mengenai wortel, anak-anak diajak menonton video tentang wortel. Selain apersepsi tentang wortel, anak-anak pun diajak untuk menyebutkan angka yang terdapat pada loncat angka. Anak antusias dalam menyebutkan angka. Tetapi ketika dicoba satu persatu anak menyebutkan angka yang di tunjukkan oleh saya, ada satu orang anak berinisial R yang belum mengetahui lambang bilangan yang ditunjuk. Dan satu orang anak berinisial SV yang memerlukan waktu untuk menjawab angka yang saya tunjuk.
Setelah kegiatan apersepsi selesai, maka masuklah kita pada kegiatan, dimulai dengan saya menjelaskan cara bermain dan peraturan tentang ular tangga 3D, juga cara menyelesaikan tantangan-tantangan yang tertulis pada kartu tantangan.
Permainan pun dimulai, semua anak satu persatu mendapat giliran untuk melempar dadu dan mendapatkan tantangan nya masing-masing. Selama permainan, semua anak melalui semua tantangan dengan lancar. Namun ada satu anak yang di awal yaitu R masih banyak memerlukan bantuan dalam mencari angka di tantangan melompat dan engklek, juga dalam membuat angka dengan playdough. Anak berinisial R masih banyak memerlukan bantuan dalam menyelesaikan tantangan dan mengenal lamban bilangan 1-20. Berbeda dengan 4 anak yang lain, yang sudah bisa menyelesaikan tantangan tanpa bantuan saya hingga semua anak sampai ke garis finish termasuk anak berinisial R pun berhasil sampai ke garis finish. Sesuai janji dan rencana saya, setelah anak sampai di garis finish, anak akan mendapatkan reward/hadiah berupa stiker.
Kesimpulan dari praktik ke 3 ini, ular tangga 3D ternyata cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal lambang bilangan 1-20. Terbukti dengan 4 orang anak yang sudah mengenal semua lambang bilangan 1-20 dengan baik. Walaupun ada 1 orang anak yang baru mampu mengenal dengan baik lambang bilangan 1-5 yaitu anak berinisial R. Hal ini akan menjadi PR dan bahan refleksi saya untuk lebih berinovasi dan kreatif dalam mencari cara atau metode yang pas untuk anak berinisial R tersebut agar mampu meningkat kemampuannya dalam mengenal lambang bilangan 1-20 di kegiatan pembelajaran selanjutnya.
