Mohon tunggu...
Restu Lestari
Restu Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pengajar Pendidikan Anak Usia Dini

Saya adalah seorang yang biasa, guru/pengajar salah satu Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Ciamis. Yang masih belajar dalam segala hal. dan sangat mencintai semua hal tentang dunia anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Metode Show and Tell "Peternakan Kambing Miniku" untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak dalam Mengemukakan Pendapat

13 Desember 2022   20:13 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:33 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi

TK Sejahtera 1

Lingkup Pendidikan

Taman Kanak-Kanak

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kepercayaan diri anak usia 4-5 tahun (Kelompok A) dalam mengemukakan pendapat.

Penulis

Restu Lestari

Tanggal

15 Oktober 2022

Di dalam kelompok A yang terdiri dari 4 orang anak, saya menemukan perilaku anak khususnya dalam kepercayaan dirinya, masih sangat kurang. Hal ini terlihat setelah saya mengamati dan melakukan identifikasi, dan akhirnya di dapatkan bahwa kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:

  • Anak takut dan ragu dalam mengemukakan pendapatnya.
  • Kurangnya interaksi serta komunikasi dua arah antara guru dan anak selama pembelajaran.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini, adalah saya sebagai guru dalam penemuan latar belakang masalah kesulitan anak di kelompok A ini, bertanggung jawab dalam meningkatkan kepercayaan diri anak dalam mengemukakan pendapatnya.

Adapun yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya:

  • Dikarenakan latar belakang yang disebutkan di atas anak menjadi cenderung lebih pasif dalam pembelajaran, sehingga menjadikan tantangan untuk saya dalam menciptakan pembelajaran yang bisa memancing keaktifan anak.
  • Kurangnya media pembelajaran yang mendukung keaktifan anak dalam mengungkapkan pendapat.
  • Metode pembelajaran yang dipilih guru belum tepat dalam meningkatkan kepercayaan diri anak.

Yang terlibat dalam praktik ini adalah guru dan anak.

Dengan kondisi yang melatar belakangi dan tantangan yang dihadapi. Saya merancang langkah-langkah untuk menghadapi dan memecahkan masalah tersebut, diantaranya:

  • Merancang perangkat pembelajaran yang diantaranya berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengambil tema binatang yaitu kambing.
  • Memilih metode show and tell sebagai metode pembelajaran yang saya pakai dan terapkan dalam praktik ini.
  • Merancang media pembelajaran yang menarik dan memancing minat anak dalam pembelajaran.
  • Menerapkan metode show and tell melalui kegitan pembelajaran membuat miniatur kambing dan menghias maket kandang kambing.

Selama kegiatan berlangsung, metode yang diterapkan memang lebih berfokus pada anak, utamanya dalam meningkatkan kepercayaan diri anak dan keaktifan anak dalam mengungkapkan pendapatnya. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, saya menerapkan metode ini dengan cara mengajak dan memancing anak, untuk terus mengungkapkan pendapatnya mengenai apa yang sedang dipegannya, dibuatnya, dan ditunjukkannya kepada saya.

Diawal kegiatan pembelajaran, anak memang cenderung pasif. Dimulai dari pembiasaan bernyanyi, berdo'a, dan bercakap-cakap tentang kabar, anak tidak terlalu banyak merespon. Lebih banyak saya yang berperan aktif dalam percakapan. Namun ketika mulai memasuki kegiatan apersepsi dengan menampilakan video tentang kambing dan cara membuat miniatur kambing, anak-anak sudah terlihat mulai tertarik dan mulai aktif ketika diajak bercakap-cakap dan ditanya tentang apa saja yang telah dilihatnya dalam video tersebut.

Terlihat anak tertarik dengan kegiatan membuat miniatur kambing, anak-anak bersemangat untuk bisa membuat miniatur kambing tersebut. Terlihat rasa percaya diri anak sudah mulai muncul, yakni dengan semangatnya anak ingin segera membuat miniatur kambingnya sendiri. Selain itu anak pun tertarik untuk menghias maket kandang kambingnya.

Dan ketika kegiatan membuat miniatur kambing berlangsung, kepercayaan diri anak mulai berkembang dengan selalu merespon pertanyaan saya mengenai apa yang sedang dilakukannya dan bagaimana cara serta langkah-langkah membuat miniatur kambing. Anak tidak malu lagi dalam menjawab pertanyaan dari saya dan menjelaskan apa yang sedang dilakukannya.

Setelah semua anak selesai membuat miniatur, saya memberikan kesempatan kepada semua anak untuk menjelaskan karya miniatur kambing yang sudah dibuatnya. Dan secara mengejutkan satu anak berinisial F langsung mengacungkan tangannya untuk mengajukan diri maju didepan teman-temannya untuk mempresentasikan karyanya. 

Anak berinisial F ini mulai menjelaskan tentang bagian-bagian miniatur kambingnya, "Hai teman-teman, aku mau menceritakan miniatur yang telah aku buat. Ini kepala kambing ada tanduknya, kambing punya leher, bulunya putih dan keriting, buntutnya pendek ke atas, dan ini kaki kambingnya ada 4", jelas F di depan saya dan teman-temannya. Kepercayaan diri anak berinisial F ini, menumbuhkan pula kepercayaan diri anak lain dalam mengemukakan pendapatnya dalam mempersentasikan hasil karya yang telah dibuatnya.

Dokpri
Dokpri

Ke 4 anak di kelompok A tersebut sudah memiliki keberanian untuk maju kedepan, walau masih ada satu anak berinisial AS yang masih butuh dipancing dalam menjelaskan tentang karyanya, namun anak sudah mulai memiliki kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapatnya.

Kepercayaan diri anak dalam mengemukakan pendapat, muncul juga ketika anak sedang menghias maket kandang kambing. Anak berani mengemukakan pendapatnya dalam menempel hiasan maket sesuai keinginan dan pendapatnya. Satu anak berinisial AY ketika ditanya ingin menempel hiasan maket dimana, anak menjawab dan menempelkannya sendiri. Dan ketika saya bertanya, "Mengapa AY ingin menempel hiasan tersebut disana?", AY menjawab sambil tersenyum, "Karena biar cantik dan bagus bu".

Kesimpulan dari praktik ini, dengan menggunakan metode show and tell melalui kegiatan membuat miniatur kambing dan menghias maket kandang kambing sudah mampu meningkatkan kepercayaan diri anak dalam mengemukakan pendapatnya dengan capaian berkembang dengan baik dan sesuai harapan. Terlihat dan terukur dengan penilaian dan observasi selama pembelajaran. Yang diawal pembelajaran anak cenderung pasif, tetapi ketika mulai memasuki apersepsi dan dilanjut kegiatan inti sampai penutup, anak lebih menjadi lebih aktif, antusias dan sudah tidak takut dan ragu dalam mengemukakan pendapatnya.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun