Sementara yang kalian lakukan adalah bersekutu dengan kaum kafir, berangkulan dengan musuh-musuh Allah memerangi kami. Â Tidakkah kalian malu mengaku sebagai seorang Muslim?
(Al-Mumtaanah):1 - Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Tak perlu kalian ajari kami tentang cinta kasih bagi sesama manusia, karena bagi kami hanya cinta Allah Azza wa jalla yang kami harapkan. Â Mengikuti perintahNya adalah satu bentuk cinta yang kami berikan kepada Allah. Â Bagi kami, kematian bukan hal yang menakutkan, bahkan anak-anak kami pun kami ajak bejihad, karena itu lebih baik bagi mereka. Â Tiada yang lebih indah daripada mati dalam menegakan hukum Allah. Â
Jika kami tidak takut menjemput kematian, apakah kalian berpikir penjara akan menghentikan langkah kami? Â Air mata dan darah kafir adalah keberhasilan kami, kematian adalah surga kami. Â Â Pemimpin suatu negara, di mana negara tidak memberlakukan hukum Allah, maka ia adalah pemimpin yang dzolim. Â Para pelindung dan pembela hukum negara tersebut, juga merupakan orang-orang munafik, neraka jahanam lah tempat mereka. Â Para pendukung pemerintahan yang dzolim tiada berbeda.
Kalian menyebut kami teroris, bagiku kami adalah Mujahid. Â
Siapapun yang mendukung perjuangan kami menegakan hukum Allah, mereka berada di jalanNya. Â
Allahu Akbar!
------
Tahan. Â Jangan marah dulu. Â Saya sedang mencoba memahami pemikiran para pelaku teror bom bunuh diri yang marak terjadi beberapa hari terakhir ini, dengan menggunakan kacamata mereka. Â
Mereka Islam. Â Kita harus berani mengakui itu. Â Saya rasa ini bisa menjadi langkah awal untuk masyarakat umum mengoreksi diri serta lebih waspada terhadap keadaan sekitar. Â Dengan mengatakan mereka tidak beragama, kita hanya menutup mata dari keadaan yang sebenarnya. Â Jelas agama mereka Islam, ini tidak bisa disangkal. Â
Mereka melakukan ibadah lebih rajin daripada rata-rata orang yang mengaku Muslim. Â Belum lagi pakaian dan penampilan mereka. Â Tingkat keimanan dan keyakinan mereka sangat tinggi, sehingga nyawa pun mereka serahkan dengan senang hati. Â Tidak banyak penganut agama manapun yang mampu melakukan ini, bukan? Â