Teknik dan Strategi Terjemahan Indonesia - EnglishÂ
Puisi berjudul "Cahaya Di langit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina
(Bait 1)
oleh Resti Maulani
(24 JD I-E TRANS JM 9-10 NKall 21 LM)
A. Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa yang padat, berirama, dan memiliki makna mendalam untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, atau pengalaman. Ciri khas puisi terletak pada pilihan kata yang kaya akan makna, sering kali dengan penggunaan metafora, simile, dan simbol untuk menciptakan kesan estetis dan emosional. Puisi juga memiliki struktur yang berbeda dengan prosa, di mana ia bisa disusun dalam bait dan baris yang sering kali memiliki pola irama atau rima tertentu.
Puisi tidak hanya dimaksudkan untuk dibaca tetapi juga didengarkan, karena unsur bunyi seperti ritme, rima, dan aliterasi sering memberikan kekuatan tambahan dalam penyampaiannya. Puisi bisa mencakup berbagai tema, mulai dari cinta, alam, kehidupan sehari-hari, hingga kritik sosial atau filsafat.
B. Cara menerjemahkan puisi dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
Menerjemahkan puisi dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris adalah proses yang memerlukan pendekatan kreatif dan sensitif. Langkah pertama adalah memahami makna, pesan, dan emosi yang ingin disampaikan oleh penyair. Hal ini penting karena puisi tidak hanya berbicara melalui kata-kata, tetapi juga melalui simbolisme dan perasaan yang mendalam. Saat menerjemahkan, penting untuk menjaga gaya bahasa seperti metafora dan simile. Karena beberapa ungkapan dalam bahasa Indonesia mungkin tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Inggris, penerjemah harus kreatif dalam mencari ekspresi yang setara tanpa mengorbankan makna. Selain itu, pola rima dan ritme dalam puisi bisa sulit dipertahankan, terutama karena perbedaan struktur bahasa. Namun, menjaga aliran puisi yang alami dalam bahasa Inggris lebih diutamakan daripada memaksakan rima yang tidak sesuai. Struktur kalimat dalam bahasa Indonesia dan Inggris juga berbeda, sehingga penerjemah harus menyesuaikannya agar tetap alami saat dibaca. Fokus utama adalah menjaga makna asli, meskipun harus mengorbankan terjemahan harfiah. Dalam memilih kata-kata, sinonim yang lebih puitis atau lebih kaya makna dalam bahasa Inggris dapat digunakan untuk menggantikan kata-kata yang mungkin terdengar kaku. Setelah menerjemahkan, penting untuk merevisi dan membandingkan hasil terjemahan dengan puisi asli, memastikan bahwa pesan dan emosi masih tersampaikan dengan baik. Dengan demikian, terjemahan puisi bukan hanya mengubah kata, tetapi juga menerjemahkan jiwa dari karya tersebut.
C. Bait 1 puisi berjudul "Cahaya Di langit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina
Kala itu di langit Pagaruyuang,
Di bawah sayap senja yang tak mengenal lelah,
lahir seberkas cahaya dari Puti Reno,
mengalir dalam arteri Minangkabau,
ilmu dan seni berpadu,
seperti embun yang bersemedi di ujung dedaunan,
menerobos kabut waktu, mengiris sunyi zaman.
Bundo Raudha, demikian kami menyebut namamu,
bukan sekadar nama dalam sejarah,
tapi suara yang menembus bumi,
menyelami akar enau,
menumbuhkan tunas harapan di tanah yang haus,
mengubah hutan menjadi nadi kehidupan,
memintal mimpi di ladang fakultas,
merajut narasi budaya dengan benang ilmu,
di mana ilmu tak lagi sekadar logika,
tetapi roh yang berembus di balik huruf-hurufmu.
D. Bait 1 puisi berjudul "..bahasa inggris
At that time in the sky of Pagaruyuang
Beneath the wings of a tireless dusk
A beam of light was born from Puti Reno
Flowing through the arteries of Minangkabau
Where knowledge and art unite
Like dew meditating on the tips of leaves
Piercing the fog of time, slicing through the silence of the age.
Bundo Raudha, so we call your name
Not merely a name in history
But a voice that penetrates the earth
Delving into the roots of the ancestors
Sprouting hope in a thirsty land
Transforming the forest into the pulse of life
Weaving dreams in the fields of knowledge
Knitting the narrative of culture with threads of wisdom
Where knowledge is no longer just logic
But a soul breathing behind your letters.
E. Teknik Terjemahan Indonesia - EnglishÂ
Puisi berjudul "Cahaya Di langit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina
(Bait 1)
Teknik terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris melibatkan beberapa pendekatan untuk menghasilkan terjemahan yang akurat dan alami. Salah satu teknik yang paling umum adalah terjemahan harfiahÂ
(literal translation), di mana kata-kata diterjemahkan sesuai makna dasar secara langsung. Namun, teknik ini bisa menghasilkan kalimat yang kaku, sehingga diperlukan teknik terjemahan bebasÂ
(free translation) yang fokus pada makna dan pesan daripada kata-kata per kata, terutama ketika ungkapan dalam bahasa Indonesia tidak memiliki padanan yang tepat dalam bahasa Inggris. Selain itu, ada teknik terjemahan semantikÂ
(semantic translation) yang lebih mendalam, di mana penerjemah fokus pada nuansa makna dan konteks secara lebih cermat. Untuk penyesuaian budaya atau norma dalam bahasa target, digunakan adaptasiÂ
(adaptation), terutama dalam karya sastra, puisi, atau drama, agar terjemahan lebih relevan dengan budaya pembaca. Teknik transposisiÂ
(transposition) mengubah struktur kalimat, seperti jenis kata atau susunan kata, agar lebih sesuai dengan aturan tata bahasa bahasa Inggris, sementara modulasiÂ
(modulation) melibatkan perubahan sudut pandang tanpa mengubah makna, membuat kalimat terdengar lebih alami. Setiap teknik ini membantu penerjemah untuk menyeimbangkan antara makna asli dan penyampaian yang sesuai dalam bahasa target.
F. Strategi Terjemahan Indonesia - EnglishÂ
Puisi berjudul "Cahaya Di langit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina
(Bait 1)
Untuk menerjemahkan bait pertama puisi "Cahaya di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, beberapa strategi diterapkan untuk memastikan makna, nuansa, dan keindahan puisi tetap tersampaikan dengan baik.Â
Pertama, penting untuk memahami konteks budaya yang mendasari puisi, terutama simbol-simbol lokal seperti "Puti Reno" dan "Pagaruyuang," sehingga elemen-elemen ini dapat diterjemahkan atau dipertahankan dengan penjelasan yang relevan.Â
Selanjutnya, karena bait ini sarat dengan metafora seperti "sayap senja yang tak mengenal lelah" dan "seberkas cahaya dari Puti Reno," strategi terjemahan bebas digunakan untuk memindahkan makna metafora ini secara alami ke bahasa Inggris, misalnya menjadi "the tireless wings of twilight" dan "a ray of light was born from Puti Reno." Teknik terjemahan semantik juga dipakai untuk menjaga kedalaman makna, terutama dalam frasa seperti "mengiris sunyi zaman," yang diterjemahkan menjadi "slicing the silence of ages" agar pesan tetap kuat dalam bahasa Inggris.Â
Aliran puisi juga diperhatikan dengan menjaga ritme yang alami, meskipun rima tidak harus persis sama. Selain itu, adaptasi digunakan dalam beberapa istilah yang sangat kultural untuk memastikan pembaca berbahasa Inggris memahami konteks tanpa kehilangan nuansa lokal yang penting. Dengan strategi-strategi ini, terjemahan bait pertama tetap setia pada makna asli puisi dan menyampaikan estetika puitisnya secara efektif dalam bahasa Inggris.
G. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dalam proses penerjemahan, pemilihan teknik dan strategi yang tepat sangat menentukan kualitas terjemahan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa penggunaan teknik seperti adaptasi, komposisi, dan ekspansi membantu dalam menjaga makna dan konteks aslinya. Strategi penerjemahan, seperti transposisi dan modulasi, terbukti efektif dalam menghadapi perbedaan budaya dan struktur bahasa. Oleh karena itu, penerjemah perlu memiliki pemahaman mendalam tentang kedua bahasa serta konteks budaya yang menyertainya untuk menghasilkan terjemahan yang akurat dan relevan.
Saran
Pelatihan Penerjemah: Diharapkan lembaga pendidikan dan pelatihan penerjemah dapat menyediakan program yang lebih terstruktur mengenai teknik dan strategi penerjemahan, termasuk praktik langsung dan studi kasus untuk meningkatkan keterampilan penerjemah.
Peningkatan Kesadaran Budaya: Penerjemah harus lebih memperhatikan aspek budaya dalam penerjemahan. Oleh karena itu, saran untuk menambah materi tentang budaya dan konteks sosial dalam kurikulum pelatihan penerjemah.
Penggunaan Teknologi: Disarankan agar penerjemah memanfaatkan alat bantu terjemahan (CAT tools) dan perangkat lunak lain untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi terjemahan. Teknologi ini dapat membantu dalam menyimpan istilah dan konsistensi dalam terjemahan.
Kolaborasi Antar Penerjemah: Mendorong penerjemah untuk bekerja sama dalam kelompok atau forum untuk berbagi pengalaman dan strategi yang telah berhasil mereka terapkan, sehingga menciptakan komunitas yang saling mendukung.
H. Evaluasi
Evaluasi dalam konteks penerjemahan melibatkan penilaian terhadap berbagai aspek, termasuk kualitas terjemahan, efektivitas teknik dan strategi yang digunakan, serta dampak terjemahan terhadap audiens. Kualitas terjemahan dapat diukur melalui akurasi, keterbacaan, dan kesetiaan, yaitu sejauh mana terjemahan menyampaikan makna asli, mudah dipahami, dan mempertahankan gaya serta nada teks sumber. Selain itu, kesesuaian teknik yang diterapkan, seperti adaptasi dan transposisi, harus dipertimbangkan berdasarkan jenis teks dan audiens yang dituju. Dampak terjemahan juga penting untuk dievaluasi, termasuk respons audiens dan sejauh mana terjemahan digunakan dalam konteks profesional atau akademik. Proses penerjemahan itu sendiri perlu dianalisis, apakah penerjemah mengikuti metodologi yang sistematis dan menerima umpan balik untuk perbaikan kualitas. Terakhir, pengembangan profesional penerjemah, yang mencakup pendidikan, pelatihan, dan keterlibatan dalam komunitas profesional, harus diperhatikan untuk memastikan mereka terus meningkatkan keterampilan dan relevansi dalam bidang penerjemahan. Melalui evaluasi yang komprehensif, penerjemah dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pekerjaan mereka serta memperoleh arahan untuk pengembangan lebih lanjut.
I. Referensi (buku / e-book minimal 2) satu buku penerjemahan dan satu buku referensi
1. buku penerjemahan
Newmark, P. 1988. A Textbook of Translation. Edisi ke-1. Shanghai Foreign Language Education Press., Shanghai.
Lennard, J. 2006. The Poetry Handbook, A Guide to Reading Poetry for Pleasure and Practical Critism. Edisi ke-2. Oxford University Press Inc., New York.
2. artikel ilmiah
Rachmawati, R. (2020). Strategi Penerjemahan Tiga Puisi Taufik Ismail. GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 5(2), 192–206. https://doi.org/10.47269/gb.v5i2.93
3. websites
Marlina, L. 2024. Puisi Leni Marlina: Cahaya di Langit Pagaruyuang (Untuk Putri Penerus Kerajaan Pagaruyuang Bundo Raudha Thaib). URL: https://forumsumbar.com/sastra/46059/puisi-leni-marlina-cahaya-di-langit-pagaruyuang-untuk-putri-penerus-kerajaan-pagaruyuang-bundo-raudha-thaib/ .
Marlina, L. 2024. Leni Marlina’s Poem: Light in the Sky of Pagaruyuang (For the Heir of the Pagaruyuang Kingdom, Bundo Raudha Thaib). URL: https://forumsumbar.com/sastra/46067/leni-marlinas-poem-light-in-the-sky-of-pagaruyuang-for-the-heir-of-the-pagaruyuang-kingdom-bundo-raudha-thaib/ .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H