Mohon tunggu...
Resti Awalia Nurliana
Resti Awalia Nurliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Seseorang yang menulis sambil terkantuk-kantuk.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Mading dalam Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 9 Jember

29 Desember 2023   13:01 Diperbarui: 31 Desember 2023   15:37 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan ornamen mading, dok. pribadi

JEMBER, 30 November 2023  - Indonesia merupakan negara dengan tingkat literasi terendah ternyata bukanlah omong kosong belaka. Hasil survei dari The World's Most Literate Nations (WMLN) pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara, setingkat lebih unggul daripada Botswana. Berdasarkan survei terbaru pada tahun 2022 yang dilakukan PISA (Programme for International Student Assessment) seperti yang telah disampaikan Kemendikbudristek, Nadiem Makarim, dalam siaran pers pada 5 Desember 2023 baru-baru ini, menyatakan bahwa Indonesia telah meningkatkan peringkat literasi 5-6 tingkat dibandingkan survei PISA sebelumnya pada tahun 2018.  Meski demikian, fakta bahwa tingkat rendahnya budaya literasi di Indonesia membuat pendidikan di Indonesia tertinggal dari negara-negara lain tidak terelakkan.

Upaya pemerintah dalam menanggulangi krisis literasi yang dialami anak negeri tidak main-main. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 mencanangkan adanya Gerakan Indonesia Membaca dan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang merupakan implementasi dari Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dalam poin Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik secara Utuh, yang berbunyi:

"Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya memfasilitasi secara optimal agar siswa bisa menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan wajib: a. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari)."

Gerakan Literasi Nasional (GLN) di antaranya menganakbuahi Gerakan Literasi Masyarakat (GLM), Gerakan Literasi Keluarga (GLK), dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dibebankan ekspektasi agar dapat mengatasi permasalahan rendahnya tingkat literasi peserta didik (Hasanah & Silitonga, 2020).

Pemasangan ornamen mading, dok. pribadi
Pemasangan ornamen mading, dok. pribadi

Meskipun bukan satu-satunya, majalah dinding (mading) termasuk dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berupa output yang dicapai oleh peserta didik. Faktor yang memengaruhi keberhasilan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berdasarkan Kemendikbud (2017:34, dalam Hasanah & Silitonga, 2020:25) yaitu dicapainya target output berupa pencapaian peserta didik berbentuk skor, hasil karya siswa, prestasi siswa dalam perlombaan, dan lain-lain. Dalam praktik pembuatan karya mading, siswa diberikan kewenangan untuk menghasilkan karya bebas, mulai dari karya seni, prakarya, dan karya sastra. Mading dapat dijadikan sebagai wadah aspirasi dan diskursus sehat dalam membangun sistem informasi yang cukup informatif di sekolah.

Pada realitanya, pembaharuan informasi di SMPN 9 Jember hanya sebatas melalui pengeras suara. Artinya, pembaharuan informasi hanya dilakukan ketika mendesak saja. Mading yang terdapat di SMPN 9 Jember berjumlah 4 mading. Tata letaknya berada di depan ruang perpustakaan, ruang kesiswaan, toilet putri, dan lorong kelas IX. Melalui wawancara kepada kepala bagian urusan Kesiswaan, Nine July Rahayu, S.Pd., mading sudah lama tidak dioperasikan karena terkendala oleh beberapa hal, salah satunya prasarana mading itu sendiri sebab terdapat beberapa mading yang tidak bisa diakses karena terkunci. Hal tersebut cukup disayangkan sebab siswa tidak memiliki wadah untuk dapat menyalurkan kreativitasnya menjadi karya.

Melalui program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam program Kampus Merdeka dengan kurikulum Merdeka Belajar, menerjunkan mahasiswa Universitas Jember dalam penugasan program Kampus Mengajar 6, pembaharuan informasi melalui mading dapat dioperasikan kembali. Informasi dalam mading diperbaharui setiap sebulan sekali pada akhir bulannya. Siswa dapat menjadikan mading sebagai kawan baca yang menyenangkan sebab desainnya yang menarik. Selain itu, mading merupakan wadah aspirasi yang tepat bagi siswa dalam menyuarakan ide dan gagasan. Dengan demikian, tingkat literasi di SMPN 9 Jember diharapkan dapat bertumbuh.

Daftar Rujukan:

Hasanah & Silitonga. 2020. Gerakan Literasi Sekolah serta Implementasinya di Sekolah Dasar. Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.

Kemendikbudristek. 2023. Peringkat Indonesia pada PISA 2022 Naik 5-6 Posisi dibanding 2018. Siaran Pers: Nomor 697/sipers/A6/XII/2023.

Permendikbud. 2015. Penumbuhan Budi Pekerti: Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik secara Utuh. Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun