Di masa sekarang cukup terlihat orang-orang di berbagai media sosial membeli suatu produk hanya karena mungkin terlihat mewah atau sering dipromosikan di media sosial dah hal tersebut menyebabkan rasa ingin membeli suatu barang tersebut dan memamerkan kepada orang-orang sekitar, bahwa kamu juga bisa membeli barang yang sedang viral tersebut. Dah perilaku tersebut harus diwaspadai karena berpotensi mempunyai perilaku konsumtif.
4.Membeli suatu produk hanya untuk menjaga citra diriÂ
Perilaku ini adalah salah satu indikator perilaku konsumtif yang sangat nyata karena transaksi pembelian suatu barang tersebut dilakukan hanya karena rasa gengsi di mana teman-teman sekitarnya memiliki barang itu atau lebih menjaga gengsinya.Â
Sebagai contoh ada seseorang yang berada di sebuah status pertemanan yang cenderung bisa membeli barang mahal dan ada rasa ingin membeli barang yang telah dibeli rekan kelompoknya itu untuk menjaga Citra saja sekalipun barang tersebut tidak dibutuhkannya.
5. Membeli barang mahal hanya untuk  status tinggiÂ
Banyak orang di luar sana yang menganggap bahwa kekayaan merupakan simbol atau status seseorang yang bisa dianggap bahwa orang itu tinggi lalu juga tak sedikit berpendapat sering berbelanja atau membeli barang itu bisa disebut orang kaya.nah adanya kasus seperti ini membuat seseorang ingin membeli suatu barang mahal hanya ingin mendapatkan sebuah pujian dan untuk mempertahankan suatu simbol status.
Nah itu tadi adalah dampak dari kita apabila memiliki gaya hidup yang konsumtif, lalu bagaimana cara kita menghindarinya?ada beberapa cara bagaimana kita menghindari sikap gaya hidup konsumtif yaitu salah satunya melakukan investasi, membiasakan diri untuk menabung, tidak membeli barang hanya sebagai trend semata, mengelola keuangan dengan bijak, serta kita harus memiliki pemikiran terbuka apakah barang yang sedang viral tersebut sesuai dengan kebutuhan kita sehari-hari, jika tidak sesuai bukankah itu namanya pemborosan.
Oke itu tadi adalah artikel yang membahas tentang bagaimana gaya hidup yang konsumtif pada generasi milenial dan generasi Z akan lebih baik kita mengelola uang secara bijak untuk keperluan masa depan. Mohon maaf jika pada penulisan artikel ini ada kesalahan kata yang menyinggung dan yang tidak sesuai, sekian terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H