"Wa'alaikumussalam," jawab semua orang.Â
"Besan, apa kabar? Lama nggak ketemu." Kusapa besanku itu.Â
"Alhamdulillah baik, kamu juga apa kabar?"
"Alhamdulillah, seperti yang besan lihat."
Masuklah seorang petugas rumah sakit. Memberi kabar, kalo sebentar lagi Agha akan dibawa ke ruang operasi.
Setelah petugas itu pergi, aku melanjutkan berbincang dengan besanku.Â
***
Jam delapan pagi tepat, Agha dibawa ke ruang operasi. Aku, besanku, Hana, dan kakanya Hana, turut mengantar ke ruang operasi.Â
Namun, saat di tengah perjalanan, aku melihat tubuh Hana mulai limbung. Dan akhirnya pingsan. Untungnya, ada Adi yang berada di dekat Hana, hingga tubuh Hana tidak jatuh ke lantai. Karena Adi menangkapnya.Â
"Besan, saya urus Hana dulu, ya." Besanku ijin untuk mengurus Hana terlebih dahulu.Â
"Ia silahkan." Aku memperbolehkannya. Tak mungkin aku melarangnya. Aku tau perasaan besanku. Setelah besanku pergi, aku pun melanjutkan perjalanan, menyusul Agha yang telah menjauh.Â