Kukira setelah menikah, Agha akan berubah. Nyatanya, dia malah semakin menjadi-jadi.Â
Aku sangat kasihan dengan menantuku, Hana. Yang diperlakukan semena-sema oleh anakku. Aku tidak tau seperti apa sakitnya Hana, yang setiap hari masakannya selalu di hina suaminya sendiri, namun, tetap dimakan dengan lahap.Â
Aku juga tidak tau bagaimana sakitnya Hana, yang tidak pernah dianggap ada oleh suaminya sendiri. Dalam pandanganku, Agha memperlakukan Hana layaknya pembantu.Â
Jika kailan bertanya-tanya darimana aku tau perlakuan Agha terhadap Hana, aku tau dari CCTV tersembunyi yang aku pasang di rumah anak lelakiku itu.Â
Kupijit kedua pelipisku yang tiba-tiba terasa sakit.Â
"Mungkin Ibu bisa suruh Mas Agha, dan Mba Hana honeymoon, siapa tau sepulangnya mereka dari honeymoon, hubungan pernikahan keduanya semakin membaik," usul Mba Ani.Â
Secerah harapan tiba-tiba muncul, begitu mendengar usulan Mba Ani, aku harus menyuruh keduanya untuk pergi honeymoon.Â
"Ide bagus tuh Mba, akan saya coba." Aku segera mencari referensi tampat honeymoon di dalam negri.Â
"Alhamdulillah ketemu." Setelah menemukan tempat honeymoon yang cocok, aku segera memesan tempat penginapan dan tiket pesawat, yang jadwal keberangkatan ke tempat itu, sore ini.Â
Setelah semuanya berhasil ku pesan, aku pun langsung menuju kerumah anak lanangku.Â
****