Mohon tunggu...
Ressa Safitri Rahmadani
Ressa Safitri Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2101135910

Mahasiswa Universitas Riau jurusan sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Kisahku Saat Mendaftarkan Diri ke PTN yang Diinginkan

5 Maret 2022   22:43 Diperbarui: 14 Maret 2022   05:02 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bernama Ressa Safitri Rahmadani merupakan salah satu siswi dari SMA Negeri 1 Candung yang terletak di Sumatera Barat, Kota Bukittinggi Kabupaten Agam jalan Biaro-Lasi. 

Aku termasuk siswi lulusan tepat di tahun 2021 yang lalu. Sekarang aku sudah menduduki dunia perkuliahan semester 2 di Universitas Riau tahun 2022. 

Universitas Riau merupakan kampus Perguruan Tinggi Negeri yang biasa disingkat dengan PTN. 

Setiap siswa/siswi yang sudah tamat dari SMA/SMK/MA pasti lebih dominan ingin melanjutkan perkuliahan di PTN. 

Maka dari itu, persaingan untuk masuk ke PTN impian pasti sangat sangat banyak dan tentunya juga ketat dalam penilaiannya. 

Untuk memasuki PTN, tentu ada jalur-jalur yang sudah ditentukan oleh pihak LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi), yaitu jalur SNMPTN, jalur SBMPTN, dan jalur mandiri. 

Di masing-masing jalur tersebut penilaiannya dilakukan menggunakan tes UTBK, kecuali di jalur SNMPTN yang penilaiannya melalui nilai rapor.

Pengalamanku selesai tamat dari SMA, pastinya mendaftarkan diri ke PTN yang aku impikan. 

Waktu itu, tepat di bulan Januari tahun 2021 penentuan siswa eligible, yang mana masuk PTN menggunakan jalur rapor atau SNMPTN sudah dibuka. 

Ketika di jam sebelum istirahat tiba, guru BK masuk ke kelas kami XII IPS 1 di sana.

Beliau memberikan pengumuman kepada kami semua tentang nama-nama yang masuk ke siswa eligible dan Alhamdulillahnya, namaku termasuk ke dalam siswa elgible. 

Di jurusan IPS, ada 20 siswa/siswi yang masuk siswa eligible di SMA Negeri 1 Candung. 

Saat itu, hatiku benar-benar senang sekali bisa masuk ke bagian siswa eligible tersebut. 

Aku sangat berterima kasih kepada Allah Swt. yang sudah memberikanku kesempatan tersebut dan pastinya tidak akan aku sia-siakan. 

Kabar itu, langsung ku beritahu ke rumah kepada kedua orangtuaku di saat jam pulang sudah tiba. 

Mamaku sangat senang sekali karna kabar tersebut diimpikan sekali oleh beliau. 

Selama bulan Januari itu, aku lebih memfokuskan untuk melengkapi data-data, memikirkan pilihan PTN yang tepat dan hal lainnya. Pengumuman hasil SNMPTN akan terjadi pada bulan Februari pada saat itu. 

Awalnya, aku hanya berharap di jalur SNMPTN ini dan tidak ada niat satu pun untuk belajar UTBK karena aku merasa percaya diri dengan nilai rapor yang aku dapati. 

Akan tetapi, kakak laki-lakiku memberikan pencerahan tentang hal tersebut, sebab dia sudah mengalaminya di tahun 2020 yang lalu. 

"Kalau bisa, jangan sangat berharap dengan SNMPTN ini. Karena, saingannya sangat berat dan ketat banget! Walaupun kamu ada juara di SMA, belum tentu juara di luar sana! Yakinlah, di atas langit masih ada langit, dek. Abang sendiri yang ngalamin hal ini, pasti setiap orang senang dan bangga kok sama diri sendiri karena namanya bisa masuk di siswa eligible. Tapi jangan terlalu fokus ke sana! Sebelum hasil pengumumannya datang, lebih baik nyiapin diri untuk jalur SBMPTN. Belajar semaksimal mungkin, Misalnya adek tidak lulus di jalur SNMPTN ini, adek ga akan kaget, syok, stres atau apapun itu, karena adek sudah nyiapin bekal untuk jalur SBMPTN nanti. Abang do'akan adek lulus di SNMPTN ini, tapi kalau enggak lulus jangan kecewa ya. Masih banyak jalur yang lainnya". Ucap kakak laki-lakiku dengan tegas.

Semenjak nasihat dari kakak laki-lakiku itu, aku pun berubah pikiran untuk tidak terlalu berharap dengan SNMPTN ini. 

Aku akan tetap belajar untuk persiapan UTBK nanti. Pemilihan SNMPTN ini adalah pilihan pertama, aku ambil jurusan ilmu komunikasi di Universitas Andalas dan pilihan kedua aku ambil jurusan ilmu komunikasi di Universitas Riau.

Setelah aku scroll tentang jurusan tersebut di setiap universitas, ternyata termasuk jurusan yang favorit. Entah kenapa, aku nekat ambil jurusan ilmu komunikasi ini. 

Jurusan ilmu komunikasi ini, aku lebih suka dengan praktek lapangannya. Karena itu, aku ingin sekali ke jurusan ilmu komunikasi tersebut.

Setelah melengkapi semuanya yang dibutuhkan, hari-hariku setelahnya memperbanyak bahas soal untuk UTBK dan belajar untuk UAS sekolah. 

Tepat di tanggal pengumuman SNMPTN bulan Februari pada pukul 15:00 WIB, saat itu perasaanku rasanya bercampur semua dari deg-deg an, takut, bahkan cemas. 

Aku pun beranikan diri untuk memulai membuka link portal LTMPT dan sebelumnya tidak lupa membaca basmallah terlebih dahulu. 

Aku ketik nomor peserta beserta tanggal lahirku dan layar tersebut mengeluarkan warna merah yang berarti tidak lulus. 

Di sini, aku tidak terlalu sedih atau lainnya, hanya saja sedikit nyesek saja. Positif aja, aku berfikir, "Mungkin bukan jalannya aku di sini". 

Bersyukurnya aku sudah ngumpulin bekal untuk UTBK nanti berkat nasihat dari kakak laki-lakiku.

Pendaftaran UTBK waktu itu dibuka pada bulan Februari 2021, dan pastinya aku akan mendaftarkan diri di jalur SBMPTN tersebut. 

Ketika itu, selain pendaftaran SBMPTN ternyata kampus jalur SPAN-PTKIN dan SNMPN juga dibuka maksudnya, untuk universitas islam seperti UIN (SPAN-PTKIN) dan politeknik (SNMPN). 

Dan aku sendiri, minat untuk masuk politeknik dibandingkan universitas islam. Jadi, aku juga memutuskan daftar ke politeknik dengan jalur rapor. 

Pemilihan politeknik ternyata ada 3, dan aku di pilihan pertama ambil jurusan akuntansi di Politeknik Negeri Padang, pilihan kedua jurusan administrasi bisnis di Politeknik Negeri Padang, terakhir pilihan ketiga aku ambil jurusan perbankan di Politeknik Negeri Medan. 

Pendaftaran tersebut tentunya tidak gratis, saat itu aku membayar 300.000 rupiah. Pengumuman SNMPN tersebut terjadi pada bulan Mei 2021.

Dilanjutkan pendaftaran SBMPTN, aku mengambil bagian SOSHUM yang sesuai dengan jurusan IPS. 

Untuk pembayarannya, aku memilih mendaftarkan KIP-kuliah dan free membayar SBMPTN sebesar 200.000 rupiah. 

Setelah selesai mendaftarkan KIP-kuliah, aku melanjutkan memilih jurusan, PTM impian, dan tempat ujian UTBK.

Pada pilihan pertama dan kedua aku memilih sama dengan SNMPTN waktu itu, yaitu sama-sama ambil jurusan ilmu komunikasi tetapi dua Universitas (Andalas dan Riau). 

Untuk tempat ujiannya, aku mengambil yang terdekat yaitu di ISI Padang Panjang. Di akhir pendaftaran, tertera bahwa aku dapat gelombang ke 2 sesi 1 di jam 06:45-10:30 WIB pada tanggal 18 April 2021. Pengumuman SBMPTN ini terjadi pada bulan Juni 2021 saat itu.

Setelah selesai daftar-mendaftar ke kampus yang diminati, dan juga sudah selesai UAS sekolah. Aku pun sudah merasa tenang untuk membahas soal-soal SBMPTN nanti. Yang ditunggu-tunggu pun sudah tiba waktunya, aku berangkat ujian ke ISI Padang Panjang pukul 06:00 pagi dari rumah bersama papaku. 

Setelah sampai, tepat pukul 06:45, aku sudah memasuki ruang UTBK yang sudah ditentukan. 

Pertama kali memasuki ruang UTBK sangat tegang banget bagiku. Akan tetapi, aku berusaha tidak nyaman dengan perasaan tersebut. 

Tepat pukul 07:00, UTBK dimulai dan muncul soal-soal di layar komputerku. Soal-soalnya sangat hot dari apa yang aku pelajari sebelumnya. 

Setelah berjam-jam menjawab soal tersebut, ujiannya selesai dan di bagian soal TPS, aku kekurangan waktu untuk 3 soal berikutnya.

UTBK pun sudah berlalu bahkan sudah memasuki bulan Mei 2021 yang akan ada pengumuman hasil SNMPTN. 

Di sini, waktu itu aku sangat percaya diri bahwa aku lulus di jurusan akuntansi Politeknik Negeri Padang. Karena, sebelumnya aku sudah melihat dan men-check rata-rata nilai untuk lulus jurusan akuntansi tersebut. 

Dan Alhamdulillah, ketika aku check nilai rata-rataku melebihi batas rata-rata yang ditentukan. 

Aku pun memulai buka portal SNMPN Politeknik Negeri Padang, mengisi nomor dan tanggal lahirku. Dan ternyata yang keluar "Maaf, Anda belum bisa lulus". 

Entah kenapa saat itu, aku benar-benar sedih bahkan sampai nangis dan berpikir tidak menyangka bisa tidak  lolos di jurusan itu. 

Aku pun sedih berlarut-larut dan hanya pasrah dengan hasil UTBK saja. Saat itu tepat di bulan Juni, pengumuman UTBK sudah tiba. 

Bukanya dimulai pada pukul 15:00 WIB, aku pun masih cemas dan takut untuk membukanya karena takut tidak lulus. 

Jadinya, malam hari selesai magrib aku beranikan untuk membuka hasilnya. Ternyata benar, aku juga tidak lulus di jalur UTBK. 

Saat itu, sudah tidak tau apa-apa lagi. Aku menangis sekencang-kencangnya, sampai mamaku datang ke kamarku menanyakan tentang hasil UTBK tersebut. 

Dan aku hanya bisa memberikan layar HP yang berisi hasil ketidaklulusan ku itu. 

Mamaku membacanya dan berkata "Sdah gapapa, jalur mandiri masih ada. Ini mungkin belum lagi rezekinya kamu nak. Sabar aja, pasti ada jalannya nanti. Nanti coba di jalur mandiri ya. Sekarang istirahat, dan jangan terlalu dipikirin apa yang terjadi di hari ini," sambil mengelus kepalaku. 

Aku merasa bersalah sekali kepada kedua orangtuaku, karena mereka sangat mengharapkan kata lulus. 

Di saat mamaku keluar dari kamarku, di situlah aku menangis sejadi-jadinya dengan pelan.

Setelah seminggu lebih aku berlarut-larut dalam kesedihan itu , lalu aku membersihkan diri dan sebagainya. 

Aku bangkit, dan mencari-cari info tentang jalur mandiri. Aku mendapatkan info jalur mandiri di Universitas Andalas gelombang pertama. 

Ketika itu, syaratnya hanya nilai UTBK saja dan aku mendaftarkan diri ke sana dengan dikenai biaya sebesar 300.000 rupiah. 

Di gelombang pertama ini, aku memilih pilihan satu di jurusan ilmu komunikasi lagi dan pilihan kedua di jurusan ilmu politik.  Tetap saja, ternyata hasilnya tidak lulus. 

Begitu juga dengan jalur mandiri Universitas Andalas gelombang kedua aku juga mendaftarkan diri ke sana. 

Pembayarannya tetap sama, 300.000/gelombang. Untuk di gelombang kedua ini, pemilihan pertama tetap jurusan ilmu komunikasi dan pilihan kedua jurusan bahasa Jepang.

Ketika itu, saat mandiri gelombang kedua di Universitas Andalas di buka, jalur mandiri untuk Universitas bagian barat juga dibuka (SMMPTN-barat). 

Di situ, aku langsung mencari apa saja universitas yang masuk di jalur SMMPTN-barat tersebut. 

Ternyata Universitas Riau masuk ke bagian jalur SMMPTN-barat, syaratnya ternyata ujian kembali. 

Awalnya aku ragu, berarti aku harus belajar lagi untuk melakukan ujian tersebut. Maka dari itu, sebelum daftar aku bicarakan terlebih dahulu dengan kedua orangtuaku. 

"Lebih baik, kalau ada peluang untuk daftar ya daftar. Jangan di sia-sia in, sebab kesempatan peluang itu hanya datang sekali nak. Masalah lulus atau engga, nanti dipikirin. Intinya daftar aja dulu," ucap mamaku. 

"Dan masalah pembayarannya, jangan dipikirin. Itu biar papa sama mama yang pikirin. Yang namanya mendaftarkan diri, pasti ada uangnya. Jadi, ga ada masalahnya. Daftar aja pastinya dulu ya." Lanjut papaku. Karena sudah diskusi dengan matang, aku pun mendaftarkan diri ke jalur SMMPTN-barat tersebut. 

Pemilihan pertama, aku mengambil jurusan ilmu komunikasi di Universitas Riau dan pemilihan kedua jurusan sosiologi di Universitas Riau. 

Untuk ujiannya, aku memilih di ISI Padang Panjang kembali dan mendapatkan ujian sesi ke 2 pukul 13:10-17:45 WIB. 

Tentang pembayarannya, di SMMPTN-barat ini dikenai biaya pendaftaran sebesar 250.000 rupiah. 

Sebelum ujian SMMPTN-barat dilaksanakan, hasil mandiri Universitas Andalas gelombang kedua sudah keluar dan tetap hasilnya juga tidak lulus.

Sudah banyak yang aku lalui, dari daftar SNMPTN, SBMPTN, SNMPN, mandiri Universitas Andalas gelombang ke 1 bahkan gelombang ke 2. 

Di semua jalur sudah 5 jalur, aku daftarkan diri dan hasilnya tidak ada yang lulus. Dan sekarang harapanku hanya di SMMPTN-barat ini.

Saat itu sebelum menuju hari H ujian, aku benar-benar belajar seperti tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada tersebut. 

Dan juga benar-benar menyerahkan semuanya sama yang di atas. "Jika memang aku tidak lulus di tahun ini ya Allah, maka kuatkanlah hati kedua orangtuaku untuk menerima semuanya ya Allah." Do'a pasrahku kepada-Nya.

Waktu itu, sebelumnya aku sudah berpikir jika aku tidak lulus juga di SMMPTN-barat ini, aku memutuskan untuk masuk PTS (Perguruan Tinggi Swasta) dan bahkan juga berpikir untuk gap year. 

Setelah aku berfikir sematang-matangnya untuk ke depan, aku lebih memilih untuk masuk ke PTS dan akan mengulang di tahun depan nanti. 

Kedua orangtuaku pun setuju dengan keptusanku tersebut, "Gimana baiknya menurutmu, mama do'akan itu keputusan yang terbaik. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadamu untuk harapan terakhir ini nak. Banyak-banyak berdo'a ya." Ucap mamaku dengan pasrah. 

"Iya ma, terima kasih ma dan aku meminta maaf karena belum bisa membahagiakan mama dan papa dengan hasil nilaiku hingga sampai saat sekarang ini. Aku minta doa'anya ya ma, hanya ujian ini harapan aku satu-satunya ma." Balasku sambil memeluk mamaku dengan tangisan.

Tepat di hari H ujian SMMPTN-barat sudah tiba, saat itu di akhir bulan Juni. Karena aku dapat sesi ke 2 jam selesai zuhur, aku selesai salat subuh ketika itu langsung belajar kembali membahas soal-soal UTBK sampai jam 11 siang. 

Selesai itu, aku siap-siap pergi ujian yang diantarkan oleh papaku. Sampai di sana, aku membahas soal kembali dan berdo'a sebelum tepat jamnya di mulai, lalu disela-sela itu, aku juga meminta do'a kepada papaku. 

Di jam 13:10, aku sudah memasuki ruangan UTBK, dan rasanya tidak terlalu menegangkan dari yang sebelumnya. 

Tepat jam 13.15, ujian sudah dimulai dan muncul soal-soal di layar komputerku. Alhamdulillah, aku merasa lega bisa mencukupi waktu untuk menjawab semua soal. 

Sudah pukul 17:50, aku sudah selesai ujian dan keluar dari ruangan tersebut. Pengumuman hasil SMMPTN-barat ini, diumumkan pada akhir bulan Juli saat itu.

Setelah menunggu beberapa minggu hasil SMMPTN-barat, akhirnya ditunggu-tunggu sudah di hari H bulan Juli. 

Seperti biasa, pengumumannya pada pukul 15:00 WIB, dan aku saat itu membukanya pada pukul setelah shalat ashar. 

Niatku membukanya saat selesai shalat magrib, tetapi mamaku meminta untuk dibuka ketika beliau selesai shalat ashar. 

Aku meminta kepada mama dan papaku untuk ikut bersama-sama melihat hasilnya. Sebelum itu, aku meminta maaf kepada kedua orangtuaku jika aku tidak lulus di jalur SMMPTN-barat tersebut. 

Selesai itu, aku memulai mengetik nomor peserta dan tanggal lahirku waktu itu dan untuk menekan kata "login", aku meminta kepada mamaku. 

Di sana, kita sama-sama membaca "Bismillahirrahmanirrahim" dan mamaku menekan kata login, yang keluar adalah warna hijau. 

Aku pun langsung membaca dan memahami kalimat yang ada tertera di layar HP. Alhamdulillah, aku dinyatakan lulus di pilihan kedua tepatnya jurusan sosiologi di Universitas Riau.

 Ketika itu, aku langsung menangis sejadi-jadinya dan memeluk kedua orangtua ku sambil berkata "Alhamdulillah ma, pa," dengan isakan tangisku. 

"Ternyata, jalan Allah sangatlah indah, intinya tetap kuat, sabar, dan bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Pasti akan ada hasil di balik jerih payah tersebut yang sudah diatur oleh Sang Maha Kuasa." Ucap papaku dengan lembut. 

Waktu itu, tepat di bulan Agustus aku sudah dinyatakan resmi menjadi mahasiswa di Universitas Riau. 

Sekarang ini, aku sudah menjalani semester 2 dengan jurusan sosiologi fakultas ilmu politik dan sosial di Universitas Riau tahun 2021/2022.

Begitulah lika-liku saat menghadapi berbagai cobaan ketika ingin memasuki PTN dan jurusan yang aku inginkan. Walaupun bukan jurusan ilmu komunikasi yang aku dapat, aku tetap bersyukur dengan kesempatan Allah yang diberikan kepadaku untuk masih bisa merasakan masuk PTN yang aku minati. 

Dari kisahku ini, aku mendapatkan pelajaran untuk ke depannya, yaitu jangan mudah bersikap meninggi bahkan takabur. Sebab, Allah sangat membenci akan hal itu. Dan pastinya, untuk ingin mencapai sesuatu harus bersungguh-sungguh dan berdo'a selalu kepada-Nya.

Mungkin hanya itu saja yang bisa aku tuliskan dan aku berharap, dari kisahku ini para pembaca bisa menjadikan hal ini sebagai motivasi terutama adek-adek yang akan lulus dari masa SMA nya.

Jangan pernah menyerah! Tanpa adanya kesungguh-sungguhan dalam dirimu, percayalah!! 

The Dreams You Want, Will Never Come True :))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun